Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Halaman 58<br />
❏ Tia Rubby<br />
❏ Dardanila<br />
2.4 Bentuk Eufemisme<br />
Penelitian ini menggunakan pandangan<br />
Allan dan Burridge (1991:14) dalam menentukan<br />
bentuk-bentuk eufemisme. Namun, ada<br />
kemungkinan bahwa tidak semua bentuk<br />
eufemisme dalam harian Seputar Indonesia sama<br />
jumlahnya dengan bentuk eufemisme menurut<br />
Allan dan Burridge. Adapun bentuk-bentuk<br />
eufemisme menurut Allan dan Burridge adalah<br />
sebagai berikut:<br />
1. Ekspresi figuratif (Figurative Expressions),<br />
yaitu bersifat perlambangan, ibarat atau<br />
kiasan.<br />
Contoh: go to the happy hunting grounds →<br />
die ‘meninggal’<br />
2. Metafora (Methapor), yaitu perbandingan<br />
yang implisit di antara dua hal yang berbeda.<br />
Contoh: the miraculous pitcher that hold water<br />
with the mouth down word → vagina<br />
3. Flipansi (Flippancy), yaitu makna di luar<br />
pernyataan.<br />
Contoh: kick the bucket → die ‘meninggal’<br />
4. Memodelkan kembali (Remodeling), yaitu<br />
pembentuk ulang.<br />
Contoh: shoot sheet → shit ‘kotoran’<br />
5. Sirkumlokusi (cirkumlocutions), yaitu<br />
penggunaan beberapa kata yang lebih panjang<br />
dan bersifat tidak langsung.<br />
Contoh: little girl’s room → toilet ‘wc’<br />
6. Kliping (clipping), yaitu pemotongan,<br />
membuat menjadi pendek atau singkat.<br />
Contoh: Jeeze → Jesus ‘Tuhan Yesus’<br />
7. Akronim (Acronym), yaitu penyingkatan atas<br />
beberapa kata menjadi satu.<br />
Contoh: snaru → normal situation ‘situasi<br />
normal’<br />
8. Singkatan (Abbreviations), yaitu singkatan<br />
kata-kata menjadi beberapa huruf.<br />
Contoh: S.O.B → son of a bitch ‘anak seorang<br />
pelacur’<br />
9. Pelesapan (omission), yaitu menghilangkan<br />
sebagian kecil.<br />
Contoh: I need to go → I need to go to the<br />
lavatory ‘saya mau pergi ke kamar’<br />
10. Satu kata untuk menggantikan satu kata yang<br />
lain (one for one substution).<br />
Contoh: bottom → ass ‘pantat’<br />
11. Umum ke khusus (general for specific), kata<br />
yang umum menjadi kata yang khusus.<br />
Contoh: go to bed → fuck ‘ bersenggama’<br />
12. Sebahagian untuk keseluruhan (part for whole<br />
eupheisms), yaitu kata yang khusus menjadi<br />
kata yang umum.<br />
Contoh: stuffed up nose, postnasal drip<br />
running eyes → I’ve got a fever ‘saya demam’<br />
13. Hiperbola (Hyperbole), yaitu ungkapan yang<br />
melebih-lebihkan.<br />
Eufemisme pada Harian Seputar Indonesia<br />
Contoh: flight to glory → death ‘meninggal’<br />
14. Makna di luar pernyataan (understatement),<br />
yaitu satu makna kata yang terlepas dari<br />
makna kata tersebut.<br />
Contoh: genitals, bulogate, etc → thing<br />
‘sesuatu’<br />
15. Jargon, yaitu kata yang memiliki makna yang<br />
sama tetapi berbeda bentuk.<br />
Contoh: feces → shit ‘kotoran’<br />
16. Kolokial (colloquial), yaitu ungkapan yang<br />
dipakai sehari-hari.<br />
Contoh: period → menstruate ‘menstruasi’<br />
3. EUFEMISME PADA HARIAN<br />
SEPUTAR INDONESIA<br />
3.1 Bentuk-Bentuk Eufemisme pada Harian<br />
Seputar Indonesia<br />
Berdasarkan konsep yang dikemukakan<br />
oleh Allan dan Burridge (1991) ada enam belas<br />
bentuk eufemisme. Maka bentuk-bentuk<br />
eufemisme yang terdapat pada harian Seputar<br />
Indonesia adalah sebagai berikut:<br />
1. Ekspresi figuratif yaitu bentuk eufemisme<br />
yang menghaluskan kata dengan<br />
melambangkan, mengibaratkan, atau<br />
mengiaskan sesuatu dengan bentuk yang lain.<br />
Contoh:<br />
1) Nasib Mpseda di PSMS berada di ujung<br />
tanduk.<br />
Frase berada di ujung tanduk pada<br />
kalimat di atas menyatakan bahwa<br />
sesuatu itu berada dalam situasi yang<br />
kritis atau keadaan genting, ataupun<br />
dalam keadaan bahaya. Oleh karena itu,<br />
untuk menyatakan situasi tersebut maka<br />
dinyatakan dengan frase berada di ujung<br />
tanduk agar lebih halus.<br />
2) Jika tidak ada aral melintang tahun ini<br />
Karo akan memiliki pengujian kendaraan<br />
bermotor.<br />
Kata aral melintang pada kalimat di atas<br />
bersinonim dengan kata hambatan. Akan<br />
tetapi, makna yang timbul menunjukkan<br />
bahwa hambatan yang sedang dihadapi<br />
itu sangat sulit dan tidak dapat<br />
diselesaikan dengan segera. Jadi, agar<br />
terdengar lebih eufemis, maka kata<br />
hambatan yang sangat sulit itu digunakan<br />
kata aral melintang.<br />
2. Flipansi, yaitu menghaluskan suatu kata,<br />
tetapi makna kata yang dihasilkan tersebut di<br />
luar pernyataan dari kata yang dihaluskan tadi.<br />
Contoh:<br />
1) Gus Solah dipanggil KPK untuk dimintai<br />
keterangan mengenai aliran dana<br />
LOGAT<br />
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA <strong>Vol</strong>ume <strong>IV</strong> <strong>No</strong>. 1 <strong>April</strong> Tahun <strong>2008</strong>