5BABPartisipasi dan Pemberdayaan MasyarakatDi Aceh,hampir semuaorganisasilokal berbasismasyarakatmerupakanorganisasi nirlaba,yang dijalankanoleh pararelawan dantergantungpada kontribusidari masyarakatitu sendiriatau di tempatlain. Sebagianbesar strukturorganisasitersebut disusunsecara informal,meskipunbeberapamungkinterdaftarsecara resmi.Sebagaimana dikatakan oleh Amartya Sen dalam bukunya Development and Freedom(Pembangunan dan Kebebasan), barangkali tujuan yang paling penting bagipembangunan manusia adalah untuk memberikan kebebasan kepada orang-oranguntuk membuat berbagai pilihan, yang dapat dipertimbangkan pada tiga tingkat.Secara pribadi, orang-orang harus bebas untuk membuat pilihan-pilihan sosial,budaya dan agama tentang cara hidup mereka tanpa dipaksa harus disesuaikandengan tradisi dan harapan kelompok-kelompok dominan. Di tingkat lokal,orang-orang harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilankeputusan tentang masyarakat tersebut dimana mereka tinggal. Jika kesempatanini tidak bisa dilaksanakan, orang-orang harus memiliki hak untuk memilih orangoranguntuk mewakili mereka dalam forum-forum pengambilan keputusan yanglebih besar di tingkat pemerintahan yang lebih tinggi.Bab ini mengkaji partisipasi yang berkaitanpertama dengan bidang politik yang lebih besar,dan selanjutnya dengan pemberdayaan masyarakatdan pengambilan keputusan di tingkatmasyarakat.5.1. Partisipasi Politik5.1.1 Pemilu DemokratisSalah satu aspek kebebasan untuk membuat pilihan-pilihanberhubungan dengan hak orangoranguntuk memilih mereka yang akan mewakilidalam forum-forum pengambilan keputusanyang lebih besar. Hal ini mengacu terutamapada pemilihan para wakil untuk majelis kabupaten,provinsi dan nasional. Dalam hal ini,Indonesia telah mencapai perkembangan besardalam dekade reformasi, sejak jatuhnya rezimSoeharto pada tahun 1998. Memang, Indonesiakini diakui sebagai negara dimana prinsip-prinsipdemokrasi politik lebih banyak dilaksanakandibandingkan dengan negara-negara lainnya diAsia. Di bawah Soeharto, sedikit warga negarayang memiliki hak untuk memilih pejabat publik.Dewasa ini, orang-orang Indonesia memilikihak untuk memilih para wakil rakyat disemua tingkat pemerintahan dari desa sampaiDewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta parapemimpin pemerintahan dari kepala desa, bupatidi tingkat kabupaten, sampai Gubernur ditingkat provinsi dan yang paling akhir presidendi tingkat nasional. Ini adalah prestasi yang luarbiasa dalam kurun waktu yang singkat tersebutdan merupakan kemajuan penting dalam pembangunanmanusia.5.1.2 Aksi Politik Setelah KonflikSelain hak-hak yang dimiliki oleh seluruh rakyatIndonesia, rakyat Aceh juga memiliki hak-hakistimewa lainnya. Sebagai salah satu indikasidari status khususnya saat ini, Aceh adalah satusatunyaprovinsi di Indonesia dimana orangorangdiperbolehkan untuk mendirikan partailokal. Enam partai telah diakui secara resmi:Partai Aceh (PA, Partai Aceh yang mewakiliGAM); Partai Suara Independen Rakyat Aceh(PSIRA); Partai Rakyat Aceh (PRA); PartaiDaulat Aceh (PDA); Partai Bersatu Aceh(PBA), dan Partai Aceh Aman dan SejahteraLaporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong> 85
(PAAS). Pada bulan Desember 2006, untukpertama kalinya pemilu diadakan di Acehuntuk memilih gubernur, bupati dan walikota.Sebelum Pemilu legislatif 2009, terjadi kekerasan-kekerasankecil yang disebabkan olehpersaingan politik lokal. Kekerasan ini dan faktor-faktorlainnya dianggap oleh beberapa orangsebagai tanda menurunnya komitmen politikterhadap proses perdamaian. Dampak tsunamitahun 2004, yang merupakan faktor besar yangmendorong proses perdamaian ke depan, mulaisurut seiring dengan berjalannya waktu. Penggunaankata “Merdeka” secara terus-menerusoleh GAM dianggap oleh militer Indonesia sebagaiindikasi bahwa keinginan untuk kemerdekaanmasih menjadi agenda GAM. Selain itu,kekerasan politik sebelum pemilu dipandangoleh kedua belah pihak sebagai kemundurankeamanan dan cara yang mungkin bagi pembaruankonflik. ( Jones 2009). Akan tetapi, karenakekerasan tidak terjadi secara luas, dan pemiludiadakan dengan baik, maka pandangan buruktentang masa depan bagi pemeliharaan perdamaiandi Aceh tampaknya tidak beralasan.5.1.3 Pemilu 2009Pada bulan April 2009, pemilu diadakan beberapakali untuk anggota majelis nasional danlokal. Rakyat memilih empat wakil, masingmasinguntuk DPR pusat, DPD (DewanPerwakilan Daerah), Dewan Perwakilan RakyatAceh (DPRA), dan Dewan Perwakilan RakyatKabupaten (DPRK). Berdasarkan keterbatasaninformasi yang ada, rakyat Aceh menggunakanhak pilih mereka dengan baik. Kira-kira 75%dari pemilih terdaftar berpartisipasi dalam pemilu-pemiluini, jauh di atas rata-rata nasionaluntuk provinsi-provinsi lainnya 40 .Berdasarkan pemantau pemilu independen,pemilihan Aceh pada umumnya dianggap bebasdan adil dengan tingkat kekerasan yang relatifkecil. Persoalan-persoalan yang terkait denganpolitik uang dan intimidasi dalam pemilu dapatmenimbulkan dampak jangka panjang dalampotensinya untuk meruntuhkan pemerintahandemokratis di Aceh jika persoalan-persoalantersebut terus merupakan masalah. Meskipundemikian, keberhasilan pemilu tersebut menunjukkanbahwa kesepakatan damai masih ditangguhkan,meskipun ada kekhawatiran terhadappenyimpangannya.5.1.4 Peran Perempuandalam Posisi KepemimpinanData partisipasi perempuan dalam majelis lokalpada tahun 2008 menunjukkan kecenderungankecenderunganyang berbeda di tingkat provinsidan kabupaten. Meskipun prosentase perempuanyang menjadi anggota DPRA provinsimencapai 8 persen dan 9 persen pada tahun1999 dan 2002, tetapi angka ini turun hinggakurang dari 6 persen% pada tahun 2008. Disisi lain, di antara majelis kabupaten, proporsiwakil-wakil perempuan masih rendah dalamBanyakpemilih diAcehmasihmemandanglaki-laki lebihtepatuntuk perankepemimpinan.Gambar 5.1 Partisipasi Pemilih di Aceh dalam Pemilu 200925%19%75%81%Proporsi orang yang memilihProporsi orang yang tidak memilihProporsi suara yang sahProporsi suara yang tidak sahSumber: Komisi Pemilihan Umum (KPU)86Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong>
- Page 1 and 2:
LAPORAN PEMBANGUNAN MANUSIAACEH 201
- Page 3 and 4:
ISBN: 978-602-96539-3-9Naskah:Badan
- Page 5 and 6:
Kata Pengantar dari Gubernur AcehAs
- Page 7 and 8:
akhir Laporan Pembangunan Manusia A
- Page 9 and 10:
pejuang telah menyebabkan gesekan d
- Page 11 and 12:
kapita menunjukkan bahwa masyarakat
- Page 13 and 14:
sementara terjadi peningkatan pada
- Page 15 and 16:
xivLaporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 17 and 18:
BAB 3. Akses ke Layanan Publik 333.
- Page 19 and 20:
GAMBAR3.4 Tabel ringkasan Indikator
- Page 21 and 22:
AkronimACMUAFRAHAHDRAHAPEDARIBappen
- Page 23 and 24:
xxiiLaporan Pembangunan Manusia Ace
- Page 25 and 26:
2Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 27 and 28:
katkan kualitas hidup bagi semua or
- Page 29 and 30:
perempuan dalam hal harapan hidup,
- Page 31 and 32:
8Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 33 and 34:
10Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 35 and 36:
Gambar 2.1KOTA SABANGBANDA ACEHINTE
- Page 37 and 38:
orang, Aceh Barat (53.000), dan Ace
- Page 39 and 40:
Gambar 2.2 Indeks Pembangunan Manus
- Page 41 and 42:
Gambar 2.4 Angka kemiskinan menurut
- Page 43 and 44:
pertumbuhan akan terus menurun sete
- Page 45 and 46:
semua kabupaten secara konsisten me
- Page 47 and 48:
Tabel 2.5Keseluruhan peringkat kabu
- Page 49 and 50:
juang GAM tetap tinggi, program rei
- Page 51 and 52:
endah. Kekurangan pelaporan tentang
- Page 53 and 54:
indikator tersebut secara umum menu
- Page 55 and 56:
32Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 57 and 58: 34Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 59 and 60: Gambar 3.1 Indikator Perumahan dan
- Page 61 and 62: Gambar 3.2 Indikator Pendidikan di
- Page 63 and 64: Gambar 3.510.08.06.04.02.00.0Rata-r
- Page 65 and 66: Untuk menentukan kabupaten mana saj
- Page 67 and 68: pendidikan. Pada tahun 2008, Aceh m
- Page 71 and 72: Gambar 3.10 Angka Kematian Bayi men
- Page 73 and 74: Gambar 3.11 Imunisasi Anak Balita m
- Page 75 and 76: terlihat melalui jumlah dalam baris
- Page 77 and 78: kepada Puskesmas bagi biaya operasi
- Page 79 and 80: sengketa perbatasan karena kehilang
- Page 81 and 82: kepemilikan tanah, meskipun dalam p
- Page 83 and 84: 60Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 85 and 86: 62Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 87 and 88: Gambar 4.1 Saham Minyak dan Gas dal
- Page 89 and 90: sebesar 1 persen pada pertumbuhan e
- Page 91 and 92: luaran per kapita memberikan hasil
- Page 93 and 94: Tabel 4.7 Tingkat relatif PDRB per
- Page 95 and 96: Gayo Lues (4,3 persen), Aceh Tengah
- Page 97 and 98: tetapi mengalami sedikit penurunan
- Page 99 and 100: Gambar 4.9 Kesenjangan Kota-Desa da
- Page 101 and 102: pasar karbon global. Meskipun dokum
- Page 103 and 104: Dua inisiatif telah diluncurkan di
- Page 105 and 106: 82Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 107: 84Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 111 and 112: Bagi banyak orang, keputusan-keputu
- Page 113 and 114: oleh masukan dari para ahli teknis,
- Page 115 and 116: • Pemberdayaan masyarakat memerlu
- Page 117 and 118: seluruh desa di provinsi tersebut.
- Page 119 and 120: 96Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 121 and 122: Gambar 6.1Pendapatan Pemerintah Pro
- Page 123 and 124: Gambar 6.2 IPM dan Pendapatan Fiska
- Page 125 and 126: Tabel 6.1Alokasi Pengeluaran Publik
- Page 127 and 128: Tabel 6.2 Pengeluaran per Kapita me
- Page 129 and 130: 6.3. Pengeluaran menurut KabupatenS
- Page 131 and 132: da kuadran kiri atas Gambar 6.6), m
- Page 133 and 134: merlukan dukungan teknis dari luar
- Page 135 and 136: 112Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 137 and 138: masyarakat miskin, tetapi banyak or
- Page 139 and 140: forum-forum partisipatif, dan menyi
- Page 141 and 142: Di tingkat mikro:• Memperluas aks
- Page 143 and 144: • Meningkatkan kesempatan untuk p
- Page 145 and 146: adil ke layanan-layanan ini di daer
- Page 147 and 148: 124Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 149 and 150: Lampiran A: Tabel 2.1 Jumlah dan Pr
- Page 151 and 152: Lampiran A: Tabel 2.3: Prosentase K
- Page 153 and 154: Lampiran A: Tabel 2.5 IKM menurut K
- Page 155 and 156: Lampiran A: Tabel 3.2 Indikator Pen
- Page 157 and 158: Lampiran A: Tabel 3.4 Harapan Hidup
- Page 159 and 160:
Lampiran A: Tabel 3.6 Indikator Pel
- Page 161 and 162:
Lampiran A: Tabel 4.2 Indikator Pek
- Page 163 and 164:
Lampiran A: Tabel 5.1 Partisipasi p
- Page 165 and 166:
Lampiran A: Tabel 6.2 Rata-rata Pen
- Page 167 and 168:
Lampiran B: Tabel 2. Indeks Pembang
- Page 169 and 170:
Lampiran B: Tabel 4. Indeks Kemiski
- Page 171 and 172:
Lampiran B: Tabel 6. Indeks Pembang
- Page 173 and 174:
Lampiran B: Tabel 8. Indeks Kemiski
- Page 175 and 176:
Lampiran B: Tabel 10. Partisipasi S
- Page 177 and 178:
Lampiran B: Tabel 12A. Kinerja Pere
- Page 179 and 180:
Lampiran B: Tabel 13. Kondisi Tenag
- Page 181 and 182:
31 Angka-angka Susunas Susenas yang
- Page 183 and 184:
160Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 185 and 186:
angka-angka tidak sahih (valid) yan
- Page 187 and 188:
atau Rp 1.500 per kapita perhariTin
- Page 189 and 190:
UPG dihitung sebagai berikut:UPG =