Gambar 4.6 Pekerjaan Sektor Informal dan Pengangguran menurut Kabupaten di Aceh, 200816.014.0Pengangguran tebuka12.010.08.06.04.02.00.045.0 50.0 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 80.0 85.0Pekerja sektor informalSumber: BPS, Indonesia, 2008.(masing-masing 4,9, 3,4 dan 4,3 persen). Sebaliknya,kabupaten-kabupaten dengan proporsipekerja yang rendah di sektor informal - BandaAceh, Sabang dan Aceh Besar - juga memilikitingkat pengangguran di atas 11 persen. Kemampuansektor informal ini untuk menyerapmereka yang tidak bekerja juga dikaji di Indonesiasetelah krisis ekonomi Asia tahun 1997-98, ketika banyak pekerja kota yang menganggurkembali ke tempat tinggal mereka danusaha-usaha keluarga, khususnya peternakan.Pengkajian ini dapat diinterpretasikan sebagaisebuah pernyataan bahwa upaya-upaya untukmengurangi pengangguran sebaiknya difokuskanpada dukungan bagi sektor informal.Mungkin, akan ada resiko. Meskipun upaya inidapat mengurangi pengangguran terbuka, tetapimungkin hanya mengubah pekerja menjadipekerja setengah pengangguran. Pekerjaan disektor informal biasanya tidak memiliki perlindungansosial dan hak-hak pekerja, dan perempuansecara khusus rentan terhadap eksploitasi.Setelah tahun 1998, banyak perusahaan jugaterpaksa menawarkan pekerjaan informal untukmenghemat uang dan menghindari pembayaraniuran dan pajak serta lembur dan cuti yang dibayar.Tujuan jangka panjang adalah untukmembantu usaha-usaha informal agar menjadilebih produktif, memberikan kondisi-kondisiyang lebih baik kepada para karyawan, danakhirnya beralih ke sektor formal.4.3.3 Pekerjaan Perempuan danMantan Pejuang GAMAntara tahun1998 dan 2008, angkatan kerja diAceh tumbuh tidak merata dari tahun ke tahun,dan tidak seperti yang diharapkan. (Lihat LampiranTabel 4.3.) Selama beberapa tahun pertama,angkatan kerja tersebut umumnya tumbuhlebih cepat daripada penduduk, yang mencerminkanpeningkatan jumlah orang-orangmuda yang memasuki angkatan kerja yangmelebihi jumlah mereka yang pensiun. Padatahun 2003, data menunjukkan bahwa jumlahtenaga kerja meningkat dengan angka di atas 20persen oleh faktor yang sama tahun berikutnyapada tahun 2004. Jika perhitungan jumlahtenaga kerja dilakukan tepat pada akhir tahun,perhitungan ini sebagian akan mencerminkankorban jiwa yang besar akibat tsunami. Akantetapi, mengingat adanya kenaikan besartahun sebelumnya, tampaknya lebih mungkinbahwa angka untuk tahun 2003 merupakansuatu kesalahan atau estimasi yang berlebihan.Jika hal ini terjadi, maka pertumbuhansedang sebesar 0,7 persen pada tahun 2005mencerminkan baik kehilangan jiwa akibattsunami yang diimbangi dengan gelombangbesar pekerja bantuan ketika upaya pemulihansedang berlangsung. Percepatan pertumbuhanpada tahun 2007 menjadi 4,1 persen ketikaprogram-program rekonstruksi berkembang,Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong> 73
tetapi mengalami sedikit penurunan sebesar0,4 persen pada tahun 2007, yang mengejutkankarena rekonstruksi masih dalam kekuatan penuh.Pada tahun 2008, pertumbuhan kembalidengan kecepatan yang lebih normal sebesar 2,9persen, lebih mendekati rata-rata pada tahuntahunsebelumnya.Pekerjaan Perempuan: Selama bertahuntahun,jumlah perempuan dalam angkatankerja terus meningkat sampai yang tertinggikira-kira 850.000 pada tahun 2003, meskipunangka ini dapat meningkat. (Lihat Gambar 4.7.)Dari tahun 2005 dan seterusnya, jumlah tersebutberkisar kira-kira 650.000, lebih rendahpada dua tahun terakhir dimana selama masatersebut data tersedia. Sebagai persentase dariseluruh angkatan kerja, partisipasi mereka terusmeningkat dari 29 persen pada tahun 1980sampai yang tertinggi sebesar hampir 40% padatahun 2002, yang menandakan kenaikan sebesar11 persen selama kurun waktu 22 tahun. Sejakitu, jumlah tersebut mengalami penurunan kecilmenjadi sekitar 36 persen, yang mencerminkankomentar yang dinyatakan sebelumnya bahwasetelah kembalinya para mantan pejuang GAMke dalam keluarga, beban perempuan sebagaipencari nafkah menjadi berkurang. Meskipunkesenjangan telah menyempit selama bertahuntahun,tetapi tingkat partisipasi laki-laki masihjauh lebih tinggi daripada tingkat partisipasiperempuan.Bidang perhatian lainnya adalah diskriminasigender dalam tingkat upah. Rasio upahlaki-laki terhadap perempuan di sektor nonpertanianpada tahun 2008 ditunjukkan padaGambar 4.8. Ada dua hal penting. Pertama,rata-rata upah perempuan di Aceh lebih kecildari upah laki-laki di semua daerah kecualiempat kabupaten - Subulussalam, Aceh Tenggara,Aceh Timur dan Bener Meriah. Kedua,rasio upah untuk empat kabupaten di AcehBagian Tengah adalah di atas rata-rata untukprovinsi tersebut. Sebaliknya, empat kabupatendengan rasio terendah - Aceh Tamiang, Pidie,Lhokseumawe dan Pidie Jaya - semuanya terdapatdi daerah Aceh Bagian Utara dan Timur.Selain itu, rasio-rasio ini tidak menunjukkanadanya konsistensi pola distribusi daerah ataudesa-kota.Pekerjaan Mantan Pejuang GAM: MenurutMSR 36 , juga terjadi kenaikan tingkat pekerjaansecara signifikan di antara para mantan pejuangGAM, dimana sebagian besar dari mereka sekarangsudah bekerja. Dilaporkan bahwa paramantan pejuang kini lebih mungkin untukmendapatkan pekerjaan daripada pendudukyang bukan pejuang. Sebagian besar mantanpejuang dan tahanan politik telah kembalike pekerjaan yang mereka lakukan sebelumbergabung dengan pemberontakan - khususnyapekerja upah di bidang peternakan dan pertanian,dengan banyak lagi yang menjadi pekerjaFaktor utamayang menjadikendalapertumbuhandankesempatanekonomi bagimasyarakatuntukmembangunusaha-usahakeluargaadalah sulitnyamendapatkanakses ke kredit.Gambar 4.7 Angkatan Kerja menurut Jenis Kelamin di Aceh, 1998 - 20082500Tenaga kerja (ribuan)200015001000500019981999200020012002200320042005200620072008Perempuan612635660693727867545681688621640Laki-laki10<strong>2010</strong>45107111251101133510741082112611211154Laki-lakiPerempuanSumber: BPS Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 200974Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong>
- Page 1 and 2:
LAPORAN PEMBANGUNAN MANUSIAACEH 201
- Page 3 and 4:
ISBN: 978-602-96539-3-9Naskah:Badan
- Page 5 and 6:
Kata Pengantar dari Gubernur AcehAs
- Page 7 and 8:
akhir Laporan Pembangunan Manusia A
- Page 9 and 10:
pejuang telah menyebabkan gesekan d
- Page 11 and 12:
kapita menunjukkan bahwa masyarakat
- Page 13 and 14:
sementara terjadi peningkatan pada
- Page 15 and 16:
xivLaporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 17 and 18:
BAB 3. Akses ke Layanan Publik 333.
- Page 19 and 20:
GAMBAR3.4 Tabel ringkasan Indikator
- Page 21 and 22:
AkronimACMUAFRAHAHDRAHAPEDARIBappen
- Page 23 and 24:
xxiiLaporan Pembangunan Manusia Ace
- Page 25 and 26:
2Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 27 and 28:
katkan kualitas hidup bagi semua or
- Page 29 and 30:
perempuan dalam hal harapan hidup,
- Page 31 and 32:
8Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 33 and 34:
10Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 35 and 36:
Gambar 2.1KOTA SABANGBANDA ACEHINTE
- Page 37 and 38:
orang, Aceh Barat (53.000), dan Ace
- Page 39 and 40:
Gambar 2.2 Indeks Pembangunan Manus
- Page 41 and 42:
Gambar 2.4 Angka kemiskinan menurut
- Page 43 and 44:
pertumbuhan akan terus menurun sete
- Page 45 and 46: semua kabupaten secara konsisten me
- Page 47 and 48: Tabel 2.5Keseluruhan peringkat kabu
- Page 49 and 50: juang GAM tetap tinggi, program rei
- Page 51 and 52: endah. Kekurangan pelaporan tentang
- Page 53 and 54: indikator tersebut secara umum menu
- Page 55 and 56: 32Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 57 and 58: 34Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 59 and 60: Gambar 3.1 Indikator Perumahan dan
- Page 61 and 62: Gambar 3.2 Indikator Pendidikan di
- Page 63 and 64: Gambar 3.510.08.06.04.02.00.0Rata-r
- Page 65 and 66: Untuk menentukan kabupaten mana saj
- Page 67 and 68: pendidikan. Pada tahun 2008, Aceh m
- Page 71 and 72: Gambar 3.10 Angka Kematian Bayi men
- Page 73 and 74: Gambar 3.11 Imunisasi Anak Balita m
- Page 75 and 76: terlihat melalui jumlah dalam baris
- Page 77 and 78: kepada Puskesmas bagi biaya operasi
- Page 79 and 80: sengketa perbatasan karena kehilang
- Page 81 and 82: kepemilikan tanah, meskipun dalam p
- Page 83 and 84: 60Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 85 and 86: 62Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 87 and 88: Gambar 4.1 Saham Minyak dan Gas dal
- Page 89 and 90: sebesar 1 persen pada pertumbuhan e
- Page 91 and 92: luaran per kapita memberikan hasil
- Page 93 and 94: Tabel 4.7 Tingkat relatif PDRB per
- Page 95: Gayo Lues (4,3 persen), Aceh Tengah
- Page 99 and 100: Gambar 4.9 Kesenjangan Kota-Desa da
- Page 101 and 102: pasar karbon global. Meskipun dokum
- Page 103 and 104: Dua inisiatif telah diluncurkan di
- Page 105 and 106: 82Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 107 and 108: 84Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 109 and 110: (PAAS). Pada bulan Desember 2006, u
- Page 111 and 112: Bagi banyak orang, keputusan-keputu
- Page 113 and 114: oleh masukan dari para ahli teknis,
- Page 115 and 116: • Pemberdayaan masyarakat memerlu
- Page 117 and 118: seluruh desa di provinsi tersebut.
- Page 119 and 120: 96Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 121 and 122: Gambar 6.1Pendapatan Pemerintah Pro
- Page 123 and 124: Gambar 6.2 IPM dan Pendapatan Fiska
- Page 125 and 126: Tabel 6.1Alokasi Pengeluaran Publik
- Page 127 and 128: Tabel 6.2 Pengeluaran per Kapita me
- Page 129 and 130: 6.3. Pengeluaran menurut KabupatenS
- Page 131 and 132: da kuadran kiri atas Gambar 6.6), m
- Page 133 and 134: merlukan dukungan teknis dari luar
- Page 135 and 136: 112Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 137 and 138: masyarakat miskin, tetapi banyak or
- Page 139 and 140: forum-forum partisipatif, dan menyi
- Page 141 and 142: Di tingkat mikro:• Memperluas aks
- Page 143 and 144: • Meningkatkan kesempatan untuk p
- Page 145 and 146: adil ke layanan-layanan ini di daer
- Page 147 and 148:
124Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 149 and 150:
Lampiran A: Tabel 2.1 Jumlah dan Pr
- Page 151 and 152:
Lampiran A: Tabel 2.3: Prosentase K
- Page 153 and 154:
Lampiran A: Tabel 2.5 IKM menurut K
- Page 155 and 156:
Lampiran A: Tabel 3.2 Indikator Pen
- Page 157 and 158:
Lampiran A: Tabel 3.4 Harapan Hidup
- Page 159 and 160:
Lampiran A: Tabel 3.6 Indikator Pel
- Page 161 and 162:
Lampiran A: Tabel 4.2 Indikator Pek
- Page 163 and 164:
Lampiran A: Tabel 5.1 Partisipasi p
- Page 165 and 166:
Lampiran A: Tabel 6.2 Rata-rata Pen
- Page 167 and 168:
Lampiran B: Tabel 2. Indeks Pembang
- Page 169 and 170:
Lampiran B: Tabel 4. Indeks Kemiski
- Page 171 and 172:
Lampiran B: Tabel 6. Indeks Pembang
- Page 173 and 174:
Lampiran B: Tabel 8. Indeks Kemiski
- Page 175 and 176:
Lampiran B: Tabel 10. Partisipasi S
- Page 177 and 178:
Lampiran B: Tabel 12A. Kinerja Pere
- Page 179 and 180:
Lampiran B: Tabel 13. Kondisi Tenag
- Page 181 and 182:
31 Angka-angka Susunas Susenas yang
- Page 183 and 184:
160Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 185 and 186:
angka-angka tidak sahih (valid) yan
- Page 187 and 188:
atau Rp 1.500 per kapita perhariTin
- Page 189 and 190:
UPG dihitung sebagai berikut:UPG =