Gambar 6.4Pengeluaran untuk Kesehatan, Pendidikan dan Administrasi Umum sebagai bagian dari TotalPengeluaran Umum menurut Kabupaten di Aceh, 2001 - 2007504540353025201510502001 20022003 2004 2005 2006 2007Administrasi Umum Kesehatan PendidikanSumber: Berdasarkan data yang dilaporkan dalam Bank Dunia (2008).6 persen% dari total sampai tahun 2005, tetapikemudian meningkat tajam menjadi 9 persenpada 2007. Sektor kesehatan dan programprogrambantuan sosial merupakan penerimamanfaat utama dari peningkatan pengeluaran,yang terakhir meningkat dari 3 persen padatahun 2001 menjadi 10 persen pada tahun 2007.Berkaitan dengan tiap-tiap sektor, bagianterbesar dari pengeluaran agregat adalah untukadministrasi pemerintah, biasanya sekitar 35- 40 persen dari total tetapi turun pada tahun2007 menjadi 31 persen ketika pendapatan danpengeluaran meningkat. Sementara itu, bagianpengeluaran untuk tiga sektor yang merupakandukungan bagi pembangunan ekonomi (pekerjaanumum, pertanian dan industri) terus menurundari 25 persen pada tahun 2001 menjadi 15persen pada tahun 2004, tetapi kemudian padatahun 2007 kembali ke titik dimana bagianpengeluaran tersebut dimulai enam tahunsebelumnya.Sementara Tabel 6.1 menunjukkan bagianpengeluaran agregat pemerintah daerah, trenbagian pengeluaran provinsi dan kabupatendan kota ditunjukkan secara terpisah padaGambar 6.3 dan 6.4 untuk administrasi umum,kesehatan dan pendidikan. Bagian pengeluaranuntuk administrasi umum telah mengalamipeningkatan dan penurunan, barangkali yangmenunjukkan sifat pola-pola pengeluaranyang tak terselesaikan pada masa transisi fiskal.Pengeluaran provinsi untuk administrasidua kali lipat dari seperempat dari total padatahun 2001 menjadi hampir setengah pada tahun2006, sebelum turun kembali menjadi kurangdari 30 persen pada tahun berikutnya, sedangkanbelanja kabupaten dan kota dimulai sebesar 42persen pada tahun 2001, turun tajam sampaikurang dari 30 persen pada dua tahun berikutnya,baru meningkat lagi hampir 35 persen setelahitu. Bagian pengeluaran untuk pendidikanmengikuti pola yang sama baik untuk provinsimaupun kabupaten dan kota, yang naik dari dibawah 20 persen sampai dengan yang tertinggisebesar 30 persen dan 35 persen pada tahun2003, baru turun kembali pada tahun-tahunberikutnya menjadi 25 persen di kabupatendan kota, tetapi jauh lebih tajam menjadi 10persen untuk provinsi tersebut. Sementara itu,bagian pengeluaran untuk sektor kesehatan jugamengikuti pola-pola yang sama untuk keduakasus, yang bergerak naik turun sekitar 5 persenpada permulaan dan meningkat secara perlahansampai 9 atau 10 persen pada tahun 2007.6.2.2 Pengeluaran Sektor Per KapitaSementara analisa sebelumnya mengkaji perubahan-perubahanpada bagian pengeluarantotal sektor, konsekuensi terhadap orang-oranglebih tepat digambarkan dengan analisa perubahanberkaitan dengan pengeluaran perkapita kabupaten dan kota selama kurun waktu2001 sampai 2007. Untuk menyamakan perubahan-perubahanbesar dari satu tahun keLaporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong> 103
Tabel 6.2 Pengeluaran per Kapita menurut Sektor bagi Kabupaten dan Kota di Aceh 2001 - 2007 (Rp tetap 2006)(Rp bn)2001-02 2006-07Per kapita(Rp 000s)(Rp bn)Per kapita(Rp 000s)Persenperubahanper kapitaEstimasi jumlah penduduk 3,974,968 4,130,960 4%Total pengeluaran 5,633 1,417 8,439 2,043 44%Pengeluaran menurut sektorA. Administrasi Pemerintah 1,988 500 2,753 666 33%B. Pekerjaan Umum dan Transportasi 763 192 1,349 326 70%C. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat 283 71 708 171 141%D. Pendidikan dan Kebudayaan 1,426 359 2,150 521 45%E. Perumahan, Tenaga Kerja dan Sosial 517 130 209 51 -61%F. Pertanian, Kehutanan, dll 275 69 461 112 62%G. Industri, Perdagangan, dll 198 50 108 26 -48%H. Bantuan Sosial, Hibah, dll 183 46 701 170 268%Subtotal sektor sosial (C,D,E,H) 2,409 606 3,768 912 51%Subtotal sektor ekonomi (B,F,G) 1,236 311 1,918 464 49%Sumber: Berasal dari Bank Dunia, Aceh public expenditure analysis update 2008, Jakarta, Bank Dunia, 2008; tabel C.6 dan C.7.tahun berikutnya, rata-rata pengeluaran dalamdua tahun pertama dibandingkan dengan rataratapengeluaran dalam dua tahun terakhir.Estimasi jumlah penduduk pada setiap tahundidasarkan pada rata-rata pertumbuhan tahunanyang tercatat antara dua sensus pendudukpada tahun 2000 dan 2005, sebesar 0,85 persen.Sebagaimana didiskusikan sebelumnya, rendahnyaangka pertumbuhan penduduk di Acehdalam beberapa tahun terakhir ini mungkinsebagian besar disebabkan oleh migrasi keluar,yang telah memperlambat atau mungkin sebaliknyasejak Kesepakatan Damai tahun 2005.Bahkan jika ini yang menjadi masalah, rendahnyaangka tersebut secara signifikan tidak akanmempengaruhi gambaran keseluruhan.Hal pertama yang perlu diperhatikan adalahbesarnya peningkatan keseluruhan pengeluaranper kapita sebagai akibat dari besarnya peningkatansumberdaya fiskal yang ada untuk kabupatendan kota. Peningkatan ini naik sebesar44 persen dari Rp 1,4 juta pada awal periodemenjadi lebih dari Rp 2,0 juta pada akhir periode.(Lihat Tabel 6.2). Pengeluaran per kapitauntuk administrasi pemerintahan naik sebesarsepertiga (33 persen), sebagian karena penambahan10 kabupaten baru selain 13 yang sudahada pada tahun 2001.Sementara perubahan-perubahan besar terjadipada tiap-tiap sektor, pengeluaran agregatuntuk program-program sosial dan programprogramekonomi keduanya meningkat denganjumlah yang hampir sama, kira-kira 50 persen.104Di sektor sosial, kenaikan terbesar dalampengeluaran per kapita terjadi pada kategori H(Bantuan Sosial, dll), naik lebih dari tiga kalilipat dari Rp 46.000 pada tahun 2001 / 02 sampaiRp 170.000 pada tahun 2006 / 07. Kenaikan inimeliputi baik program-program bantuan sosialnasional maupun provinsi, yang berkembangpesat selama tahun-tahun ini. Keuntungan besarjuga ditunjukkan untuk sektor kesehatan, naik141 persen, yang sebelumnya telah menerimadana cukup. Sebagai perbandingan, pengeluaranper kapita untuk pendidikan naik relatif cukupsebesar 45 persen, meskipun peningkatanpengeluaran aktual jauh lebih besar, Rp 734.000dibanding Rp 425.000 untuk kesehatan, karenaini dimulai dari dasar yang jauh lebih tinggi.Di sisi lain, pengeluaran per kapita untukkategori E (perumahan, tenaga kerja dan sosial)turun secara dramatis, kira-kira 61 persenatau Rp 308.000, yang mungkin disebabkanoleh investasi besar oleh BRR dan donorlainnya dalam membangun kembali rumahrumahyang hancur atau rusak oleh tsunami.Dalam sektor ekonomi, kenaikan pengeluaranper kapita terbesar terjadi pada kategoriB (infrastruktur dan transportasi), kira-kira 70persen atau Rp 586.000. Kenaikan ini pentinguntuk meningkatkan akses fisik dan mengurangibiaya bagi orang-orang di daerah-daerahlebih terpencil, meskipun apakah dana yangdigunakan untuk tujuan ini memerlukan analisalebih lanjut. Pengeluaran per kapita padakategori F (sektor pertanian dalam pengertianLaporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong>
- Page 1 and 2:
LAPORAN PEMBANGUNAN MANUSIAACEH 201
- Page 3 and 4:
ISBN: 978-602-96539-3-9Naskah:Badan
- Page 5 and 6:
Kata Pengantar dari Gubernur AcehAs
- Page 7 and 8:
akhir Laporan Pembangunan Manusia A
- Page 9 and 10:
pejuang telah menyebabkan gesekan d
- Page 11 and 12:
kapita menunjukkan bahwa masyarakat
- Page 13 and 14:
sementara terjadi peningkatan pada
- Page 15 and 16:
xivLaporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 17 and 18:
BAB 3. Akses ke Layanan Publik 333.
- Page 19 and 20:
GAMBAR3.4 Tabel ringkasan Indikator
- Page 21 and 22:
AkronimACMUAFRAHAHDRAHAPEDARIBappen
- Page 23 and 24:
xxiiLaporan Pembangunan Manusia Ace
- Page 25 and 26:
2Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 27 and 28:
katkan kualitas hidup bagi semua or
- Page 29 and 30:
perempuan dalam hal harapan hidup,
- Page 31 and 32:
8Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 33 and 34:
10Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 35 and 36:
Gambar 2.1KOTA SABANGBANDA ACEHINTE
- Page 37 and 38:
orang, Aceh Barat (53.000), dan Ace
- Page 39 and 40:
Gambar 2.2 Indeks Pembangunan Manus
- Page 41 and 42:
Gambar 2.4 Angka kemiskinan menurut
- Page 43 and 44:
pertumbuhan akan terus menurun sete
- Page 45 and 46:
semua kabupaten secara konsisten me
- Page 47 and 48:
Tabel 2.5Keseluruhan peringkat kabu
- Page 49 and 50:
juang GAM tetap tinggi, program rei
- Page 51 and 52:
endah. Kekurangan pelaporan tentang
- Page 53 and 54:
indikator tersebut secara umum menu
- Page 55 and 56:
32Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 57 and 58:
34Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 59 and 60:
Gambar 3.1 Indikator Perumahan dan
- Page 61 and 62:
Gambar 3.2 Indikator Pendidikan di
- Page 63 and 64:
Gambar 3.510.08.06.04.02.00.0Rata-r
- Page 65 and 66:
Untuk menentukan kabupaten mana saj
- Page 67 and 68:
pendidikan. Pada tahun 2008, Aceh m
- Page 71 and 72:
Gambar 3.10 Angka Kematian Bayi men
- Page 73 and 74:
Gambar 3.11 Imunisasi Anak Balita m
- Page 75 and 76: terlihat melalui jumlah dalam baris
- Page 77 and 78: kepada Puskesmas bagi biaya operasi
- Page 79 and 80: sengketa perbatasan karena kehilang
- Page 81 and 82: kepemilikan tanah, meskipun dalam p
- Page 83 and 84: 60Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 85 and 86: 62Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 87 and 88: Gambar 4.1 Saham Minyak dan Gas dal
- Page 89 and 90: sebesar 1 persen pada pertumbuhan e
- Page 91 and 92: luaran per kapita memberikan hasil
- Page 93 and 94: Tabel 4.7 Tingkat relatif PDRB per
- Page 95 and 96: Gayo Lues (4,3 persen), Aceh Tengah
- Page 97 and 98: tetapi mengalami sedikit penurunan
- Page 99 and 100: Gambar 4.9 Kesenjangan Kota-Desa da
- Page 101 and 102: pasar karbon global. Meskipun dokum
- Page 103 and 104: Dua inisiatif telah diluncurkan di
- Page 105 and 106: 82Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 107 and 108: 84Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 109 and 110: (PAAS). Pada bulan Desember 2006, u
- Page 111 and 112: Bagi banyak orang, keputusan-keputu
- Page 113 and 114: oleh masukan dari para ahli teknis,
- Page 115 and 116: • Pemberdayaan masyarakat memerlu
- Page 117 and 118: seluruh desa di provinsi tersebut.
- Page 119 and 120: 96Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 121 and 122: Gambar 6.1Pendapatan Pemerintah Pro
- Page 123 and 124: Gambar 6.2 IPM dan Pendapatan Fiska
- Page 125: Tabel 6.1Alokasi Pengeluaran Publik
- Page 129 and 130: 6.3. Pengeluaran menurut KabupatenS
- Page 131 and 132: da kuadran kiri atas Gambar 6.6), m
- Page 133 and 134: merlukan dukungan teknis dari luar
- Page 135 and 136: 112Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 137 and 138: masyarakat miskin, tetapi banyak or
- Page 139 and 140: forum-forum partisipatif, dan menyi
- Page 141 and 142: Di tingkat mikro:• Memperluas aks
- Page 143 and 144: • Meningkatkan kesempatan untuk p
- Page 145 and 146: adil ke layanan-layanan ini di daer
- Page 147 and 148: 124Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 149 and 150: Lampiran A: Tabel 2.1 Jumlah dan Pr
- Page 151 and 152: Lampiran A: Tabel 2.3: Prosentase K
- Page 153 and 154: Lampiran A: Tabel 2.5 IKM menurut K
- Page 155 and 156: Lampiran A: Tabel 3.2 Indikator Pen
- Page 157 and 158: Lampiran A: Tabel 3.4 Harapan Hidup
- Page 159 and 160: Lampiran A: Tabel 3.6 Indikator Pel
- Page 161 and 162: Lampiran A: Tabel 4.2 Indikator Pek
- Page 163 and 164: Lampiran A: Tabel 5.1 Partisipasi p
- Page 165 and 166: Lampiran A: Tabel 6.2 Rata-rata Pen
- Page 167 and 168: Lampiran B: Tabel 2. Indeks Pembang
- Page 169 and 170: Lampiran B: Tabel 4. Indeks Kemiski
- Page 171 and 172: Lampiran B: Tabel 6. Indeks Pembang
- Page 173 and 174: Lampiran B: Tabel 8. Indeks Kemiski
- Page 175 and 176: Lampiran B: Tabel 10. Partisipasi S
- Page 177 and 178:
Lampiran B: Tabel 12A. Kinerja Pere
- Page 179 and 180:
Lampiran B: Tabel 13. Kondisi Tenag
- Page 181 and 182:
31 Angka-angka Susunas Susenas yang
- Page 183 and 184:
160Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 185 and 186:
angka-angka tidak sahih (valid) yan
- Page 187 and 188:
atau Rp 1.500 per kapita perhariTin
- Page 189 and 190:
UPG dihitung sebagai berikut:UPG =