hingga 30 persen untuk jalan-jalan kabupatendan 37 persen untuk jalan-jalan provinsi. 13Meskipun jaringan irigasi meliputi areatanah pertanian yang luas di Aceh, tetapi perluasanjaringan ini melalui irigasi mini diperlukanuntuk mencapai sejumlah besar produsen pertanianlainnya. Kekurangan listrik dan pasokanyang tidak dapat diandalkan merupakan sumberkeluhan umum dalam komunitas bisnis. Tetapilistrik juga penting untuk menyiapkan usahausahabaru berskala kecil, terutama di daerahperdesaan, dan bagi penyandang cacat serta perempuanyang terikat dengan pekerjaan rumahdan tidak dapat mencari pekerjaan di luar.3.1.4 KesimpulanPenyediaan, kualitas dan pemeliharaan infrastrukturdasar sebagian besar merupakan tanggungjawab lembaga publik. Mengingat keterbatasandana bagi infrastruktur, dapat dipahamijika dinas pekerjaan umum memberikan prioritaspada investasi yang menghasilkan keuntunganlebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwainfrastruktur memberikan layanan kepadabanyak orang, terutama jalan, pelabuhan, jaringanirigasi utama, sampai tingkat yang lebihrendah berupa sarana air dan sanitasi di daerahdaerahdengan kepadatan penduduk yang tinggi.Jauh lebih rendah di bagian bawah padadaftar tersebut adalah infrastruktur dasar untukpemukiman perdesaan dengan penduduk yangtersebar, dimana biaya-biaya unit sangat tinggi.Meskipun pemilik rumah dan warga mempunyaipengaruh dalam menekan pemerintahdaerah untuk menyediakan dan memeliharainfrastruktur dasar, tetapi tidak ada jaminanbahwa permintaan mereka akan ditangani danmereka mempunyai pengaruh yang jauh lebihkecil dalam pengambilan keputusan tentangpenyedia layanan nasional, misalnya PLN untuklistrik.Pemberdayaan Masyarakat. Ini merupakansalah satu contoh dimana pemberdayaan masyarakatdapat menciptakan perbedaan. Masyarakatsetempat sebagai penerima dana hibah daripemerintah, tidak perlu menunggu lembagadaerah atau nasional untuk memberikan pelayanankepada lingkungan yang kekurangan. Sebaliknya,masyarakat dapat memutuskan untukmenggunakan dana yang dialokasikan untukmemberikan pelayanan tersebut atau tidak kalahpentingnya untuk melakukan perbaikan jikadiperlukan. Selain itu, masyarakat dapat memilihuntuk mengatur kelompok penggunanyasendiri guna berbagi biaya pekerjaan konstruksiskala kecil atau secara lebih umum bagi pemeliharaanfasilitas. Salah satu contoh berasal darisebuah desa di NTT, dimana para pendudukmengeluh karena harus menunggu lembagasetempat selama beberapa bulan untuk melakukanperbaikan kecil pompa air yang hanya memerlukanbiaya beberapa dolar. Akan jauh lebihbaik jika mereka mengatur kelompok penggunamereka sendiri untuk melakukan perbaikantersebut.Rekomendasi:• Melanjutkan dan mengembangkan program-programyang ada yang memberikandana hibah kepada masyarakat setempatyang dapat digunakan untuk mengembangkandan meningkatkan infrastruktur dasar.• Mempertimbangkan berbagai kesempatanbagi pemberdayaan kelompok penggunauntuk membangun, mengoperasikan, memeliharadan memobilisasi sumberdaya bagiinfrastruktur dasar skala kecil seperti persediaanair bersih, jejaring irigasi kecil danbahkan pembangkit listrik di daerah-daerahterpencil.• Mengalokasikan proporsi dana publik yanglebih tinggi bagi pemeliharaan infrastrukturdasar yang menjadi tanggung jawab pemerintah.3.2. Akses ke PendidikanSelama dua puluh tahun terakhir, Aceh telahmengalami perkembangan besar dalam sektorpendidikan, meskipun seperti halnya di bagian-bagianlain di dunia, perkembangan-perkembanganselanjutnya ternyata semakin sulitdicapai.Angka melek huruf dewasa di Aceh meningkatdari 87 persen pada tahun 1990 menjadi96 persen pada tahun 2007, sedangkan rataratalama pendidikan meningkat dari di bawah6 tahun pada tahun 1990 menjadi di atas 8tahun pada akhir dekade. (Lihat Gambar 3.2).Kedua indikator mencapai kemajuan nyatapada pertengahan dekade terakhir. Pengaruhkemajuan ini terlihat jelas sebelumnya dalamindikator-indikator IPM di negara-negarayang lebih maju setelah negara-negara tersebutmencapai angka melek huruf dewasa yangLaporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong> 37
Gambar 3.2 Indikator Pendidikan di Aceh, 1990-200710.0100.08.096.0Tahun6.04.092.088.0Persentase2.00.0Rata-rata jumlah tahun bersekolahTingkat melek huruf orang dewasa (axis kanan)1990 1993 1996 1999 2002 2004 2005 2006 200784.080.0Sumber: Berbagai Terbitan BPS Indonesia.hun 2002, tetapi Aceh Bagian Tengah masihberjuang untuk mengejar ketinggalan padatahun 2007.Angka-angka juga menunjukkan kesenjangantingkat melek huruf secara tetap antara lakilakidan perempuan. (Lihat Gambar 3.4). Sampaitahun 2006, kesenjangan ini berakhir secarasignifikan, menurun dari 8,0 poin pada tahun1996 sampai 6,1 poin pada tahun 1999 dan 3,4poin pada tahun 2006. Akan tetapi sejak saatitu, kesenjangan tersebut dalam keadaan tetap.Tidak diragukan lagi bahwa kesenjangan tingkatmelek huruf dalam beberapa tahun terakhirmencerminkan sisa pengaruh kesenjangan pendidikanyang sama atau lebih besar di antaragenerasi laki-laki dan perempuan yang lebih tua.Sebagaimana diperkirakan, angka melekhuruf sangat berbeda-beda antara satu kabupatendengan kabupaten lainnya. (Lihat LampiranA: Tabel 3.2). Angka melek huruf lebihtinggi di kota daripada di kabupaten, dengan8 poin penuh pada tahun 1993, tetapi kesenjangantersebut kemudian berakhir. Angka tersebutjuga lebih tinggi di kabupaten-kabupatenlama daripada kabupaten-kabupaten baru kirakiradengan 3 poin. Sedangkan rata-rata angkamelek huruf untuk seluruh Aceh pada tahun2008 adalah 95,9 persen. Angka tersebut rendahkhusunya di Gayo Lues di Aceh BagianTengah (84 persen), Nagan Raya (88 persen%),Aceh Singkil (90 persen) dan Subulussalam (91persen), ketiganya di daerah Aceh Bagian Baratdan Selatan. Tidak menjadi persoalan tahunhampirlengkap. Akibatnya, rata-rata lamapendidikan ditambahkan sebagai indikatorIPM bagi pencapaian pendidikan untuk menciptakanperbedaan yang lebih besar dalam perbandinganinternasional.3.2.1 Angka Melek Huruf DewasaPada tahun 2008, Aceh mencapai angka melekhuruf dewasa sebesar 95,9 persen dibandingkandengan 92,1 persen untuk Indonesia secara keseluruhan,dan menduduki peringkat ke-10 diantara semua provinsi di Indonesia.Perbandingan angka melek huruf dewasauntuk tiga daerah di Aceh selama kurun waktu2002 sampai 2007 menunjukkan bahwa AcehBagian Utara dan Timur berada di tempat pertama,Aceh Bagian Tengah di tempat kedua danselanjutnya diikuti Aceh Bagian Barat dan Selatan.(Lihat Gambar 3.3.) Tiga daerah tersebut,semuanya menunjukkan penurunan pada tahun2005, meskipun penurunan ini merupakansebuah penyimpangan, karena data lain padaTabel 3.2 di bawah ini untuk tahun-tahun 1993,2004 dan 2007 menunjukkan peningkatantetap selama kurun waktu itu. Karena penurunanini kurang nyata di Aceh Bagian Tengah,barangkali hal ini terkait dengan survei yangdilakukan selama kekacauan pada tahun 2005yang disebabkan oleh tsunami. Namun demikian,meskipun dua dari tiga daerah menyamaiatau melampaui tingkat yang dicapai pada ta-38Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong>
- Page 1 and 2:
LAPORAN PEMBANGUNAN MANUSIAACEH 201
- Page 3 and 4:
ISBN: 978-602-96539-3-9Naskah:Badan
- Page 5 and 6:
Kata Pengantar dari Gubernur AcehAs
- Page 7 and 8:
akhir Laporan Pembangunan Manusia A
- Page 9 and 10: pejuang telah menyebabkan gesekan d
- Page 11 and 12: kapita menunjukkan bahwa masyarakat
- Page 13 and 14: sementara terjadi peningkatan pada
- Page 15 and 16: xivLaporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 17 and 18: BAB 3. Akses ke Layanan Publik 333.
- Page 19 and 20: GAMBAR3.4 Tabel ringkasan Indikator
- Page 21 and 22: AkronimACMUAFRAHAHDRAHAPEDARIBappen
- Page 23 and 24: xxiiLaporan Pembangunan Manusia Ace
- Page 25 and 26: 2Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 27 and 28: katkan kualitas hidup bagi semua or
- Page 29 and 30: perempuan dalam hal harapan hidup,
- Page 31 and 32: 8Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 33 and 34: 10Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 35 and 36: Gambar 2.1KOTA SABANGBANDA ACEHINTE
- Page 37 and 38: orang, Aceh Barat (53.000), dan Ace
- Page 39 and 40: Gambar 2.2 Indeks Pembangunan Manus
- Page 41 and 42: Gambar 2.4 Angka kemiskinan menurut
- Page 43 and 44: pertumbuhan akan terus menurun sete
- Page 45 and 46: semua kabupaten secara konsisten me
- Page 47 and 48: Tabel 2.5Keseluruhan peringkat kabu
- Page 49 and 50: juang GAM tetap tinggi, program rei
- Page 51 and 52: endah. Kekurangan pelaporan tentang
- Page 53 and 54: indikator tersebut secara umum menu
- Page 55 and 56: 32Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 57 and 58: 34Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 59: Gambar 3.1 Indikator Perumahan dan
- Page 63 and 64: Gambar 3.510.08.06.04.02.00.0Rata-r
- Page 65 and 66: Untuk menentukan kabupaten mana saj
- Page 67 and 68: pendidikan. Pada tahun 2008, Aceh m
- Page 71 and 72: Gambar 3.10 Angka Kematian Bayi men
- Page 73 and 74: Gambar 3.11 Imunisasi Anak Balita m
- Page 75 and 76: terlihat melalui jumlah dalam baris
- Page 77 and 78: kepada Puskesmas bagi biaya operasi
- Page 79 and 80: sengketa perbatasan karena kehilang
- Page 81 and 82: kepemilikan tanah, meskipun dalam p
- Page 83 and 84: 60Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 85 and 86: 62Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 87 and 88: Gambar 4.1 Saham Minyak dan Gas dal
- Page 89 and 90: sebesar 1 persen pada pertumbuhan e
- Page 91 and 92: luaran per kapita memberikan hasil
- Page 93 and 94: Tabel 4.7 Tingkat relatif PDRB per
- Page 95 and 96: Gayo Lues (4,3 persen), Aceh Tengah
- Page 97 and 98: tetapi mengalami sedikit penurunan
- Page 99 and 100: Gambar 4.9 Kesenjangan Kota-Desa da
- Page 101 and 102: pasar karbon global. Meskipun dokum
- Page 103 and 104: Dua inisiatif telah diluncurkan di
- Page 105 and 106: 82Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 107 and 108: 84Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 109 and 110: (PAAS). Pada bulan Desember 2006, u
- Page 111 and 112:
Bagi banyak orang, keputusan-keputu
- Page 113 and 114:
oleh masukan dari para ahli teknis,
- Page 115 and 116:
• Pemberdayaan masyarakat memerlu
- Page 117 and 118:
seluruh desa di provinsi tersebut.
- Page 119 and 120:
96Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 121 and 122:
Gambar 6.1Pendapatan Pemerintah Pro
- Page 123 and 124:
Gambar 6.2 IPM dan Pendapatan Fiska
- Page 125 and 126:
Tabel 6.1Alokasi Pengeluaran Publik
- Page 127 and 128:
Tabel 6.2 Pengeluaran per Kapita me
- Page 129 and 130:
6.3. Pengeluaran menurut KabupatenS
- Page 131 and 132:
da kuadran kiri atas Gambar 6.6), m
- Page 133 and 134:
merlukan dukungan teknis dari luar
- Page 135 and 136:
112Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 137 and 138:
masyarakat miskin, tetapi banyak or
- Page 139 and 140:
forum-forum partisipatif, dan menyi
- Page 141 and 142:
Di tingkat mikro:• Memperluas aks
- Page 143 and 144:
• Meningkatkan kesempatan untuk p
- Page 145 and 146:
adil ke layanan-layanan ini di daer
- Page 147 and 148:
124Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 149 and 150:
Lampiran A: Tabel 2.1 Jumlah dan Pr
- Page 151 and 152:
Lampiran A: Tabel 2.3: Prosentase K
- Page 153 and 154:
Lampiran A: Tabel 2.5 IKM menurut K
- Page 155 and 156:
Lampiran A: Tabel 3.2 Indikator Pen
- Page 157 and 158:
Lampiran A: Tabel 3.4 Harapan Hidup
- Page 159 and 160:
Lampiran A: Tabel 3.6 Indikator Pel
- Page 161 and 162:
Lampiran A: Tabel 4.2 Indikator Pek
- Page 163 and 164:
Lampiran A: Tabel 5.1 Partisipasi p
- Page 165 and 166:
Lampiran A: Tabel 6.2 Rata-rata Pen
- Page 167 and 168:
Lampiran B: Tabel 2. Indeks Pembang
- Page 169 and 170:
Lampiran B: Tabel 4. Indeks Kemiski
- Page 171 and 172:
Lampiran B: Tabel 6. Indeks Pembang
- Page 173 and 174:
Lampiran B: Tabel 8. Indeks Kemiski
- Page 175 and 176:
Lampiran B: Tabel 10. Partisipasi S
- Page 177 and 178:
Lampiran B: Tabel 12A. Kinerja Pere
- Page 179 and 180:
Lampiran B: Tabel 13. Kondisi Tenag
- Page 181 and 182:
31 Angka-angka Susunas Susenas yang
- Page 183 and 184:
160Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 185 and 186:
angka-angka tidak sahih (valid) yan
- Page 187 and 188:
atau Rp 1.500 per kapita perhariTin
- Page 189 and 190:
UPG dihitung sebagai berikut:UPG =