Gambar 6.5 Rata-rata Pengeluaran Publik per Kapita menurut Kabupaten di Aceh 2006-2007 (Rp 000s)NSABANGWESBANDA <strong>ACEH</strong><strong>ACEH</strong> BESAR<strong>ACEH</strong> JAYAPIDIEBIREUENLHOKSUMAWE<strong>ACEH</strong> UTARABENER MERIAH<strong>ACEH</strong> TIMUR<strong>ACEH</strong> BARAT<strong>ACEH</strong> TENGAHKOTA LANGSANAGAN RAYA<strong>ACEH</strong> BARAT DAYAGAYO LUES<strong>ACEH</strong> TAMIANG<strong>ACEH</strong> TENGGARA<strong>ACEH</strong> SELATANSIMEULUE<strong>ACEH</strong> SINGKILLEGENDASektor(Kesehatan danPendidikan)1277 - 15191519 - 19671967 - 24792479 - 36173617 - 8983<strong>ACEH</strong> SINGKILSumber: BPSluas) juga meningkat selama tahun-tahunyang dilaporkan, kira-kira 62 persen tetapihanya sebesar Rp 186.000, yang tidak akanmenimbulkan dampak besar terhadappemulihan ekonomi di sektor ini. Sebaliknya,pengeluaran untuk kategori G (industri danperdagangan) turun hampir setengah, kira-kira48 persen atau Rp 90.000 per kapita. Penurunanini sebagian karena kecilnya jumlah orangorangyang bekerja di sektor tersebut dan karenapenurunan di sektor minyak dan gas. Selain itu,penurunan tersebut juga mencerminkan adanyakesulitan dalam menarik investasi swasta. Inimerupakan contoh nyata tentang pengeluaranyang tidak sesuai dengan retorika pengembanganindustri berbasis agro dan penciptaankesempatan kerja di sektor tersebut yang harusdibicarakan agar investasi dapat berjalan.Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong> 105
6.3. Pengeluaran menurut KabupatenSementara pengeluaran publik agregat menurutsektor memberikan gambaran umum yangtepat, analisa yang lebih rinci tentang pengeluaranoleh pemerintah kabupaten dan kotamenunjukkan prioritas relatif yang mereka berikanpada tiap-tiap sektor. Sekali lagi, bahkanuntuk tahun-tahun yang berbeda, pengeluarandianggap sedang selama dua tahun terakhiryang datanya tersedia, 2006 dan 2007. Duakabupaten yang baru terbentuk, Pidie Jaya danSubulussalam, diabaikan karena tidak ada data.Rata-rata tingkat pengeluaran per kapitauntuk semua kabupaten yang dimasukkan dalamanalisa ini adalah sebesar Rp 2,2 juta untuksemua sektor gabungan. (Lihat Lampiran A: Tabel6.2). Tingkat pengeluaran ini berkisar dariyang tinggi di Sabang sebesar lebih dari empatkali rata-rata, sampai yang rendah di Pidie kurangdari 60 persen dari rata-rata. Kabupatenkabupatendi bawah rata-rata diarsir denganwarna merah. Sabang melebihi semua kabupatenlainnya di Aceh, hampir untuk semua indikatorpengeluaran karena pendapatan per kapitanyayang tinggi, seperti yang ditunjukkan padaGambar 6.5. Pengeluaran tertinggi terdapatdi kota-kota, terutama Sabang, sekitar Rp 4,0juta per kapita, diikuti oleh kelompok kabupaten-kabupatenbaru sebesar Rp 3,2 juta,dengan kabupaten-kabupaten lama yangberada di belakangnya di bawah Rp 2,0 juta.Berkaitan dengan daerah-daerah, pengeluaranper kapita tertinggi terdapat di Aceh BagianBarat dan Selatan Aceh (Rp 2,8 juta), diikutiAceh Bagian Tengah (Rp 2,6 juta) dan AcehBagian Utara dan Timur (Rp 1,8 juta). Kondisiini mencerminkan data tentang pendapatanper kapita yang disajikan pada Lampiran A:Tabel 6.1 dan menunjukkan dengan jelasbahwa pengeluaran berbanding terbalikdengan beberapa indikator pembangunanyang dibahas pada Bab 3, yang merupakanakibat langsung dari hasil pengalokasiansumberdaya fiskal yang dijelaskan di atas.Rata-rata tingkat pengeluaran gabunganuntuk tiga sektor utama - kesehatan, pendidikandan infrastruktur – berjumlah hanya di atasRp 2,0 juta per kapita atau hampir setengahdari total pengeluaran. Rasio ini sedikit berbedaantara kota dan kabupaten, meskipun rataratapengeluaran nyata lebih tinggi di kota-kota,terutama Sabang, dan lebih rendah di kabupaten-kabupatenlama. Jika Sabang dihapus,pengeluaran per kapita di kabupaten-kabupatenbaru sekitar 50 persen lebih dari kelompokkelompoklainnya (Rp 1,6 juta dibandingkandengan plus atau minus Rp 1,0 juta dalam duakelompok lainnya). Rata-rata pengeluaran perkapita tertinggi adalah untuk pendidikan (22%dari total), diikuti dengan infrastruktur (17%)dan kesehatan (hanya 8%).6.3.1 Pengeluaran untuk PendidikanPreferensi budaya rakyat Aceh untuk pendidikandi semua jenjang didukung oleh tingkatpengeluaran publik yang relatif tinggi untukpendidikan. Bahkan sebelum UUPA, yangmengharuskan agar 30 persen pendapatantambahan dialokasikan untuk pendidikan,pemerintah-pemerintah daerah di Aceh sudahmenunjukkan prioritas pengeluaran publikuntuk sektor tersebut. Dengan demikian padatahun 2004 sebelum tsunami, KesepakatanDamai atau UUPA, Aceh mengeluarkan sebesar31,4 persen dari anggaran untuk pendidikandibandingkan dengan 28,8 persen di Indonesia.Estimasi Bank Dunia menunjukkan bahwa perbedaandalam pembangunan jika dibandingkandengan pengeluaran rutin untuk pendidikanadalah jauh lebih besar: 32,9 persen untuk Acehdibandingkan dengan 16,6 persen di Indonesia.Seperti indikator-indikator lainnya, rataratapengeluaran per kapita untuk pendidikandi Aceh menunjukkan beberapa perbedaan diantara kabupaten-kabupaten. (Lihat Gambar6.6.) Akan tetapi, tidak seperti indikator-indikatorlainnya, rata-rata pengeluaran ini relatifsama kecuali pada dua perbedaan yang besar.Untuk sebagian besar tempat yang berada dibagian tengah, pengeluaran sebesar kira-kiraRp 500.000 per kapita, sedikit lebih tinggipada tahun 2007. Pengeluaran tertinggi terjadidi Sabang, diikuti Aceh Jaya, Banda Aceh danNagan Raya, dan terendah di Aceh Singkil,Aceh Timur dan Simeulue.Perhatian utama dalam meningkatkan layananpendidikan di Aceh tidak meningkatkanangka melek huruf secara keseluruhan atau bahkanangka partisipasi, tetapi memastikan bahwaanak-anak di setiap tempat memiliki akses kependidikan dengan mutu yang baik. Pendidikanseperti ini meliputi fasilitas fisik yang dipeliharadengan baik, guru yang memenuhi syarat, ukurankelas yang layak dan staff pengelola yangkompeten. Pemerintah sedang dalam proses106Laporan Pembangunan Manusia Aceh <strong>2010</strong>
- Page 1 and 2:
LAPORAN PEMBANGUNAN MANUSIAACEH 201
- Page 3 and 4:
ISBN: 978-602-96539-3-9Naskah:Badan
- Page 5 and 6:
Kata Pengantar dari Gubernur AcehAs
- Page 7 and 8:
akhir Laporan Pembangunan Manusia A
- Page 9 and 10:
pejuang telah menyebabkan gesekan d
- Page 11 and 12:
kapita menunjukkan bahwa masyarakat
- Page 13 and 14:
sementara terjadi peningkatan pada
- Page 15 and 16:
xivLaporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 17 and 18:
BAB 3. Akses ke Layanan Publik 333.
- Page 19 and 20:
GAMBAR3.4 Tabel ringkasan Indikator
- Page 21 and 22:
AkronimACMUAFRAHAHDRAHAPEDARIBappen
- Page 23 and 24:
xxiiLaporan Pembangunan Manusia Ace
- Page 25 and 26:
2Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 27 and 28:
katkan kualitas hidup bagi semua or
- Page 29 and 30:
perempuan dalam hal harapan hidup,
- Page 31 and 32:
8Laporan Pembangunan Manusia Aceh 2
- Page 33 and 34:
10Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 35 and 36:
Gambar 2.1KOTA SABANGBANDA ACEHINTE
- Page 37 and 38:
orang, Aceh Barat (53.000), dan Ace
- Page 39 and 40:
Gambar 2.2 Indeks Pembangunan Manus
- Page 41 and 42:
Gambar 2.4 Angka kemiskinan menurut
- Page 43 and 44:
pertumbuhan akan terus menurun sete
- Page 45 and 46:
semua kabupaten secara konsisten me
- Page 47 and 48:
Tabel 2.5Keseluruhan peringkat kabu
- Page 49 and 50:
juang GAM tetap tinggi, program rei
- Page 51 and 52:
endah. Kekurangan pelaporan tentang
- Page 53 and 54:
indikator tersebut secara umum menu
- Page 55 and 56:
32Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 57 and 58:
34Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 59 and 60:
Gambar 3.1 Indikator Perumahan dan
- Page 61 and 62:
Gambar 3.2 Indikator Pendidikan di
- Page 63 and 64:
Gambar 3.510.08.06.04.02.00.0Rata-r
- Page 65 and 66:
Untuk menentukan kabupaten mana saj
- Page 67 and 68:
pendidikan. Pada tahun 2008, Aceh m
- Page 71 and 72:
Gambar 3.10 Angka Kematian Bayi men
- Page 73 and 74:
Gambar 3.11 Imunisasi Anak Balita m
- Page 75 and 76:
terlihat melalui jumlah dalam baris
- Page 77 and 78: kepada Puskesmas bagi biaya operasi
- Page 79 and 80: sengketa perbatasan karena kehilang
- Page 81 and 82: kepemilikan tanah, meskipun dalam p
- Page 83 and 84: 60Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 85 and 86: 62Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 87 and 88: Gambar 4.1 Saham Minyak dan Gas dal
- Page 89 and 90: sebesar 1 persen pada pertumbuhan e
- Page 91 and 92: luaran per kapita memberikan hasil
- Page 93 and 94: Tabel 4.7 Tingkat relatif PDRB per
- Page 95 and 96: Gayo Lues (4,3 persen), Aceh Tengah
- Page 97 and 98: tetapi mengalami sedikit penurunan
- Page 99 and 100: Gambar 4.9 Kesenjangan Kota-Desa da
- Page 101 and 102: pasar karbon global. Meskipun dokum
- Page 103 and 104: Dua inisiatif telah diluncurkan di
- Page 105 and 106: 82Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 107 and 108: 84Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 109 and 110: (PAAS). Pada bulan Desember 2006, u
- Page 111 and 112: Bagi banyak orang, keputusan-keputu
- Page 113 and 114: oleh masukan dari para ahli teknis,
- Page 115 and 116: • Pemberdayaan masyarakat memerlu
- Page 117 and 118: seluruh desa di provinsi tersebut.
- Page 119 and 120: 96Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 121 and 122: Gambar 6.1Pendapatan Pemerintah Pro
- Page 123 and 124: Gambar 6.2 IPM dan Pendapatan Fiska
- Page 125 and 126: Tabel 6.1Alokasi Pengeluaran Publik
- Page 127: Tabel 6.2 Pengeluaran per Kapita me
- Page 131 and 132: da kuadran kiri atas Gambar 6.6), m
- Page 133 and 134: merlukan dukungan teknis dari luar
- Page 135 and 136: 112Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 137 and 138: masyarakat miskin, tetapi banyak or
- Page 139 and 140: forum-forum partisipatif, dan menyi
- Page 141 and 142: Di tingkat mikro:• Memperluas aks
- Page 143 and 144: • Meningkatkan kesempatan untuk p
- Page 145 and 146: adil ke layanan-layanan ini di daer
- Page 147 and 148: 124Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 149 and 150: Lampiran A: Tabel 2.1 Jumlah dan Pr
- Page 151 and 152: Lampiran A: Tabel 2.3: Prosentase K
- Page 153 and 154: Lampiran A: Tabel 2.5 IKM menurut K
- Page 155 and 156: Lampiran A: Tabel 3.2 Indikator Pen
- Page 157 and 158: Lampiran A: Tabel 3.4 Harapan Hidup
- Page 159 and 160: Lampiran A: Tabel 3.6 Indikator Pel
- Page 161 and 162: Lampiran A: Tabel 4.2 Indikator Pek
- Page 163 and 164: Lampiran A: Tabel 5.1 Partisipasi p
- Page 165 and 166: Lampiran A: Tabel 6.2 Rata-rata Pen
- Page 167 and 168: Lampiran B: Tabel 2. Indeks Pembang
- Page 169 and 170: Lampiran B: Tabel 4. Indeks Kemiski
- Page 171 and 172: Lampiran B: Tabel 6. Indeks Pembang
- Page 173 and 174: Lampiran B: Tabel 8. Indeks Kemiski
- Page 175 and 176: Lampiran B: Tabel 10. Partisipasi S
- Page 177 and 178: Lampiran B: Tabel 12A. Kinerja Pere
- Page 179 and 180:
Lampiran B: Tabel 13. Kondisi Tenag
- Page 181 and 182:
31 Angka-angka Susunas Susenas yang
- Page 183 and 184:
160Laporan Pembangunan Manusia Aceh
- Page 185 and 186:
angka-angka tidak sahih (valid) yan
- Page 187 and 188:
atau Rp 1.500 per kapita perhariTin
- Page 189 and 190:
UPG dihitung sebagai berikut:UPG =