03.10.2019 Views

Albert Camus - Orang Asing

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Albert</strong> <strong>Camus</strong><br />

menembakkan lagi empat peluru, dengan tenang, jitu, dengan cara<br />

yang celah diperhicungkan masak-masak.<br />

"Nah, demikianlah Tuan-cuan," kaca jaksa. "Saya celah menelusuri<br />

kembali di hadapan Anda rangkaian peristiwa yang menyebabkan orang<br />

ini membunuh dengan sepenuhnya sadar. Saya menekankan soal icu,"<br />

katanya." Karena ini bukan suacu pembunuhan biasa, suatu perbuatan<br />

yang tidak dipikirkan yang dapat Anda pertimbangkan dengan halhal<br />

yang meringankan. <strong>Orang</strong> ini, Tuan-tuan, orang ini cerdas. Anda<br />

telah mendengarkannya, bukan? Ia bisa menjawab. Ia mengetahui nilai<br />

kata-kata. Dan kita tidak dapat menyatakan bahwa ia berbuat tanpa<br />

menyadari hal yang dilakukannya."<br />

Aku mendengarkan, dan aku mendengar bahwa aku dianggap<br />

cerdas. Namun, aku tidak bisa mengerti mengapa sifat baik seorang<br />

manusia biasa dapac menjadi beban yang menghancurkan bagi seorang<br />

yang bersalah. Sedikitnya hal iculah yang menarik perhacianku, dan aku<br />

tidak mendengarkan penuntut lagi sampai pada saat aku mendengar ia<br />

berkata, "Apakah sedikitnya ia mengungkapkan penyesalannya? Tidak<br />

pernah, Tuan-tuan. Tidak sekali pun orang ini memperlihatkan rasa<br />

cerharu acas kejahacannya yang keji selama pemeriksaan. " Pada saac itu<br />

ia menoleh ke arahku, dan dengan jarinya menunjuk padaku sambil<br />

terus menderaku tanpa aku mengetahui sebabnya, pada kenyataannya.<br />

Tentu saja aku tidak dapat menahan diri untuk mengakui bahwa ia<br />

benar. Aku tidak begitu menyesali perbuacanku. Tetapi sikap yang<br />

begicu keras kepala membuac aku heran. Aku sebeculnya ingin berusaha<br />

menerangkan kepadanya dengan ramah, hampir dengan senang hati,<br />

bahwa aku tidak pernah dapat sungguh-sungguh menyesali sesuacu.<br />

Aku selalu terpukau pada apa yang akan terjadi, pada hari ini atau esok.<br />

102

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!