03.10.2019 Views

Albert Camus - Orang Asing

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Albert</strong> <strong>Camus</strong><br />

sesak, nyaris kosong. Di dalam kedai kopi kecil "Chez Pierrot", di sebelah<br />

penjual rokok, pelayan menyapu serbuk gergaji di dalam ruangan yang<br />

kosong. Hari ini betul-betul hari Minggu. Aku membalikkan kursiku<br />

dan kuletakkan seperti kursi penjual rokok, karena aku berpendapat<br />

bahwa begitu lebih enak. Aku mengisap dua batang rokok, masuk<br />

untuk mengambil sepotong cokelat, lalu aku kembali memakannya di<br />

jendela. Tak lama sesudah itu langit menjadi suram, dan kurasa badai<br />

musim panas akan timbul. Meskipun begitu, langit menjadi terang<br />

kembali sedikit demi sedikit. Tetapi, awan-awan yang lewat memberi<br />

bayangan seakan-akan hujan akan turun dan membuat cuaca lebih<br />

muram. Aku lama di situ memandangi langit.<br />

Pada pukul lima, trem-trem datang dengan suara gemuruh.<br />

Trem-trem itu mengangkut rombongan penonton yang bergantungan<br />

di tangga dan di terali dari stadion di pinggiran kota. Trem yang<br />

berikutnya membawa pemain-pemain, yang kukenali dari koperkoper<br />

kecil mereka. Mereka berteriak-teriak dan bernyanyi-nyanyi<br />

sekuat tenaga bahwa perkumpulan mereka tak akan pernah kalah.<br />

Beberapa di antara mereka melambai padaku. Bahkan, salah seorang<br />

ada yang berseru, "Kita mengalahkan mereka!" Dan aku mengatakan<br />

"ya', sambil menganggukkan kepala. Mulai saat itu, mobil-mobil pun<br />

mengalir.<br />

Cuaca berubah lagi sedikit. Di atas atap, langit menjadi kemerahmerahan,<br />

dan bersamaan dengan turunnya senja, jalan-jalan menjadi<br />

ramai lagi. Mereka yang berjalan-jalan pulang kembali sedikic demi<br />

sedikit. Aku mengenali si bapak yang terhormat di cengah orang-orang<br />

lain. Anak-anak menangis atau membiarkan dirinya diseret. Segera<br />

bioskop daerah pinggiran menumpahkan gelombang penonton. Di<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!