You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Albert</strong> <strong>Camus</strong><br />
meletakkan kedua baju renang kami dan sebuah handuk. Aku tinggal<br />
menunggu, dan kami mendengar Raymond menutup pintunya. la<br />
mengenakan celana biru dan kemeja putih berlengan pendek. Tetapi ia<br />
memakai sebuah topi pandan yang menyebabkan Marie cergelak, dan<br />
lengannya tampak amat putih di bawah bulu-bulu hitam. Aku agak<br />
jijik dibuatnya. Sambil turun ia bersiul-siul, dan campaknya ia sangac<br />
gembira. la berkata padaku, "Salam, Sobat." Dan ia menyebut Marie<br />
(( ))<br />
nona .<br />
Malam kemarin kami pergi ke kantor polisi, dan aku memberikan<br />
kesaksian bahwa perempuan muda itu telah "kurang ajar" terhadap<br />
Raymond. la dibebaskan dengan peringatan. Pernyataanku cidak<br />
dicelici. Di depan pintu, aku, Marie, dan Raymond, berbicara mengenai<br />
pemeriksaan itu, kemudian kami memutuskan untuk naik bis. Pantai<br />
tidak begitu jauh, tetapi dengan bis bisa lebih cepat. Raymond<br />
berpendapat bahwa temannya tentu senang kami datang pagi. Kami<br />
akan berangkac kecika Raymond dengan ciba-ciba memberi canda<br />
padaku agar aku melihat ke depan. Aku melihat segerombol orang Arab<br />
bersandar di bagian depan sebuah toko rokok. Mereka memandang<br />
kami sambil berdiam diri, tetapi dengan cara yang lebih khusus, tidak<br />
lebih dan cidak kurang seakan kami bacu acau pohon kering. Raymond<br />
berkata bahwa yang kedua dari kiri adalah musuhnya, dan wajah<br />
Raymond tampak rusuh. Meskipun demikian ia menambahkan bahwa<br />
sekarang persoalannya sudah selesai. Marie tidak begitu mengerti, dan<br />
bertanya kepada kami apa yang terjadi. Aku mengatakan padanya<br />
bahwa orang-orang Arab icu marah kepada Raymond. Marie ingin<br />
agar kami segera berangkat. Raymond kembali bersikap cerah, dan ia<br />
tertawa sambil berkata bahwa kami harus bergegas.<br />
50