You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Albert</strong> <strong>Camus</strong><br />
dengan cara yang nyaris kasar bahwa direktur dan pengurus panti<br />
wreda akan didengar sebagai saksi dalam semua hal, dan bahwa "hal<br />
itu dapat membawa akibat yang amat jelek bagiku." Aku menerangkan<br />
kepadanya bahwa soal itu cidak ada hubungannya dengan perkaraku,<br />
cerapi ia hanya menjawab bahwa jelas aku belum pernah berurusan<br />
dengan pengadilan.<br />
la pergi dengan wajah marah. Sebeculnya aku ingin menahannya,<br />
menerangkan kepadanya bahwa sebenarnya aku mengharapkan<br />
simpatinya, bukan supaya dibela secara lebih baik, melainkan secara<br />
wajar saja. Apalagi aku mengetahui bahwa aku telah membuatnya<br />
merasa tidak enak. la cidak mengerti dan agak marah kepadaku. Aku<br />
ingin menekankan kepadanya bahwa aku seperti semua orang, benarbenar<br />
seperti semua orang. Tetapi, semua itu pada dasarnya tidak<br />
penting benar, dan aku mengurungkan niatku karena malas.<br />
Tak lama kemudian, aku dibawa kembali ke depan hakim. Pukul<br />
dua siang, dan kali ini kantornya dipenuhi cahaya yang menerobos<br />
sebuah tirai tipis. Hari amat panas. la menyuruhku duduk, dan dengan<br />
amat sopan menyatakan bahwa "karena berhalangan" pembelaku tidak<br />
dapat datang. Namun, aku mempunyai hak uncuk cidak menjawab<br />
pertanyaan-pertanyaannya dan menunggu sampai pembelaku dapat<br />
membantuku. Aku berkata bahwa aku dapat menjawab sendiri. la<br />
menekan sebuah tombol di atas meja dengan jari-jarinya. Seorang<br />
panicera muda dacang, duduk hampir di belakangku.<br />
Kami berdua duduk rapi dalam kursi kami. Tanya jawab<br />
dimulai. Pertama-tama ia mengatakan bahwa dalam keterangan aku<br />
digambarkan sebagai seseorang yang bersifat sengit dan tercucup, dan<br />
ia ingin mengecahui pendapacku cencang hal itu. Aku menjawab, "Icu<br />
68