03.10.2019 Views

Albert Camus - Orang Asing

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Albert</strong> <strong>Camus</strong><br />

itu, pegawai pemakaman mengatakan sesuatu kepadaku, yang tidak<br />

kudengar. Pada saat yang sama ia mengusap kepalanya dengan sapu<br />

cangan yang dipegangnya dengan tangan kiri, yang kanan mengangkat<br />

tepi topinya. Aku berkata padanya, "Apa?" la mengulang sambil<br />

menunjuk ke langit, "Panas sekali." Aku berkata, "Ya." Tak lama<br />

kemudian ia bercanya padaku, "lbu Andakah yang ada di situ?" Aku<br />

mengatakan lagi "ya". "Beliau sudah tua?" Aku menjawab, "Begitulah."<br />

karena aku tidak mengecahui angkanya yang tepat. Lalu ia diam.<br />

Aku menoleh dan kulihat Pak Tua Perez kira-kira lima puluh meter<br />

di belakang kami. la bergegas sambil mengayunkan topinya di ujung<br />

cangan. Aku juga melihat direktur. Ia berjalan dengan penuh wibawa,<br />

tanpa gerakan yang tidak perlu. Beberapa butir peluh berbintik-bintik<br />

di dahinya, tetapi tidak diusapnya.<br />

Aku merasa iring-iringan itu berjalan sedikit lebih cepat. Di<br />

sekicarku, tetap saja daerah perdusunan yang sama, yang berkilauan<br />

dilimpahi cahaya matahari. Kilauan langit tidak tertahankan. Pada<br />

suatu saat kami melewati bagian jalan yang baru diperbaiki. Panas<br />

matahari membuat aspal meleleh. Kaki-kaki terbenam di situ, dan<br />

menyebabkan bagian dalamnya yang mengilat terbuka. Di atas kereca,<br />

topi kusir yang terbuat dari kulit yang dimasak, seakan menjadi layu<br />

dalam lumpur hitam itu. Pikiranku agak melayang-layang antara<br />

langit yang biru dan putih, dan warna-warna yang membosankan itu,<br />

hicam lengket warna aspal yang terbuka, hitam suram warna bajubaju,<br />

hitam mengilat warna kereta. Semua itu, matahari, bau kulit dan<br />

kotoran kuda, cat dan bau menyan, rasa lelah karena kurang tidur,<br />

menyebabkan pandangan dan pikiranku kacau. Aku menoleh sekali<br />

lagi: kurasa Perez amat jauh, samar-samar di balik awan udara yang<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!