PENANGANAN GIZI DALAM SITUASI DARURAT

More documents

Recommendations

Info

Petugas gizi menyusun menu dan porsi untuk setiap kelompok sasaran. Hindari penggunaan susu dan makanan lain yang dalam penyiapannya menggunakan air, penyimpanan yang tidak higienis, karena berisiko terjadinya diare, infeksi dan keracunan. Pola pemberian makan : Keragaman menu makanan dan jadwal pemberian disesuaikan dengan kemampuan tenaga pelaksana, di bawah Koordinator dapur umum. Daftar Menu Harian ditempel di tempat yang mudah dilihat oleh pelaksana pengolahan makanan. Pemberian kapsul Vitamin A untuk balita tetap dilaksanakan sesuai siklus distribusi Bulan Februari dan Agustus. Ibu hamil tetap mendapatkan tablet Fe sesuai aturan. Bagi kelompok Dewasa ditentukan : Pola Pemberian makan : Pemilihan bahan makanan disesuaikan dengan ketersediaan yang ada. Pemilihan bahan makanan disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan di gudang. Keragaman menu makanan dan jadwal pemberian disesuaikan dengan kemampuan tenaga pelaksana, di bawah Koordinator dapur umum. Daftar Menu Harian ditempel di tempat yang mudah dilihat oleh pelaksana pengolahan makanan. 10
Pemberian makanan/minuman/suplemen harus didasarkan kepada arahan Tim Dokter dan Ahli Gizi yang menangani agar terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan. Lamanya fase pertama tergantung dari situasi dan kondisi setempat di daerah bencana. 2. Fase kedua Kegiatan yang dilakukan meliputi : Melakukan pengukuran berat badan dan tinggi atau panjang badan balita serta informasi faktor pemburuk (diare, ISPA, campak, malaria) untuk mengetahui besar dan luasnya masalah gizi dan kesehatan yang ada Besar sampel yang diperlukan ditentukan sebagai berikut: POPULASI KURANG DARI 10.000 RUMAH TANGGA, gunakan SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING dengan jumlah SAMPEL minimal 450 balita POPULASI sampai 3.000 jiwa, SELURUH (TOTAL) balita diukur POPULASI LEBIH DARI 10.000 RUMAH TANGGA, gunakan CLUSTER SAMPLING, yaitu minimum 30 cluster dan tiap cluster minimum 30 balita (Sumber : The management of Nutrition In Major Emergencies, Geneva, WHO, 2000 p. 45) Catatan : Penentuan Cluster ditentukan dengan Probability Proportion to Size (PPS) 11
Page 1: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDI
Page 5: DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR IS
Page 9: DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Proses
Page 12 and 13: Masalah gizi yang biasa timbul adal
Page 14 and 15: 3. Undang-Undang Nomor 24 tahun 200
Page 16 and 17: 8. Keadaan normal adalah keadaan ya
Page 18 and 19: Menghitung dan menentukan kebutuhan
Page 22 and 23: Menentukan klasifikasi kedaruratan
Page 24 and 25: Informasi tentang prevalensi dari h
Page 26 and 27: . Ibu hamil perlu diberikan 1 table
Page 28 and 29: 7. Penyelenggaraan PMBA diawali den
Page 30 and 31: 2. Intervensi Gizi a. Bayi b. Badut
Page 32 and 33: 3. Pendistribusian dan pemanfaatan
Page 35: BAB IV. PEMANTAUAN STATUS GIZI Pema
Page 38 and 39: Tabel 1 Fungsi Dan Peran Lintas Sek
Page 40 and 41: Tabel 3 Fungsi Dan Peran Lintas Pro
Page 43 and 44: Lampiran 1 PROSES PENANGANAN GIZI D
Page 45 and 46: Contoh perhitungan bahan makanan me
Page 47 and 48: Jika jumlah pengungsi sebesar 1.500
Page 49 and 50: Lampiran 3 MENU 10 HARI PEMBERIAN M
Page 51 and 52: Tabel Lampiran 3 MENU HARI KE 6 SD
Page 57 and 58: Tabel Lampiran 10 PEMBAGIAN PORSI (
Page 59 and 60: Selingan Siang Selingan Sore Tabel
Page 61 and 62: Tabel Lampiran 14 MENU HARI KE 1 SA
Page 63 and 64: Lampiran 4 MENU 10 HARI PEMBERIAN M
Page 65 and 66: Selingan Siang Tabel Lampiran 3 CON
Page 67 and 68: Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI
Page 69 and 70: IV. PERAWATAN DAN DUKUNGAN BAGI IBU
Page 71 and 72:
Lampiran 7 FORMULIR KLARIFIKASI INF
Page 73 and 74:
Data Keluarga 11. Nama ayah .......
Page 75 and 76:
2. Jumlah korban di pengungsian a.
Page 77 and 78:
Lampiran 8 Formulir I. Registrasi K
Page 79:
Formulir III. Hasil Pengukuran Antr
show all

PENANGANAN GIZI DALAM SITUASI DARURAT

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?