Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...

More documents

Recommendations

Info

pemeriksaan obyektif untuk mengetahui derajat obstruksi saluran nafas. Peakflowmeter bermanfaat di UGD untuk menilai keparahan obstruksi saluran nafas dan respon terhadap terapi bronkhodilator. Sayangnya, bayi dan anak-anak belum mempunyai cukup ketrampilan untuk melakukan uji ini. Hanya sekitar 65% anak-anak usia 5-16 tahun yang dapat melakukan dengan baik uji FEV atau PEF ketika terjadi serangan akut. Karena QC awalnya mengalami kegelisahan (ansietas), PEF sebaiknya diukur setelah QC mendapat terapi bronchodilator dan menjadi lebih tenang. Salah satu kerugian uji fungsi paru pada asma akut adalah tindakan ekspirasi maksimum yang diperlukan untuk menilai fungsi paru (forced expiration) seringkali memicu batuk. Pengukuran ABG merupakan standar baku untuk menilai obstruksi saluran nafas yang sangat parah. Evaluasi ABG dianjurkan untuk dilakukan pada pasien yang diduga mengalami hipoventilasi, stress berat, atau ketika FEV atau PEV
pulang? Apakah tanda dan gejala QC mengarah akan terjadinya serangan lagi dan kembali ke UGD jika tidak dirawat inap? Petunjuk paling bermanfaat adalah respon FEV atau PEF setelah terapi awal. Pasien yang tidak mengalami perbaikan minimal 40% dari perkiraan FEV atu PEF setelah terapi awal biasanya akan memerlukan rawat inap. Walupun QC tidak dapat melakukan pirometri, QC dapat melakukan pemeriksaan PEF, dan PEF direncanakan akan dilakukan setelah satu jam terapi. Tanda dan gejala saja tidak cukup untuk memperkirakan outcome terapi asma di UGD, tetapi jika ditambah dengan pulse oximetry dan PEF atau FEV dapat digunakan sebagi predictor outcome terapi. Terapi Inhalasi Agonis β-Adrenergik Kerja Singkat Short-Acting Inhaled β –Agonists (SABA, agonis beta kerja singkat) Dibandingkan dengan Bronkodilator Lain 4. Mengapa SABA dipilih sebagai bronkhodilator pilihan pertama dibanding bronkhodilator lain seperti aminofilin atau ipratropium untuk kasus QC? Karena potensi dan kerjanya yang cepat, inhalasi β2-agonists dianggap sebagai pilihan pertama untuk terapi asma akut. 1−5 Sifat bronkhodilator SABA terutama efektif mengatasi respon asma fase-dini. Aminofilin (bentuk garam dari teofilin) tidak seefektif dan lebih beresiko mengakibatkan efek samping dibanding inhalasi albuterol. 1−5 Demikian juga, tingkat bronkhodilatasi obat antikolinergik ipratropium lebih rendah daripada inhalasi SABA. 1−5 Namun, 2 trial pediatrik double-blind menyatakan bahwa frekuensi rawat inap berkurang jika pasien mendapat ipratropium disertai albuterol di UGD. 22,23 Pada satu trial, 22 anak-anak dengan FEV1 basal
Page 1:
BUKU AJAR PSF-FKUB UNIVERSITAS BRAW
Page 5 and 6:
KATA PENGANTAR Farmasis telah menga
Page 7 and 8:
PRAKATA Segala puji syukur penulis
Page 9 and 10:
Gagal nafas 62 Tanda dan gejala 62
Page 11:
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tanda dan ge
Page 14 and 15: awal menghitung tulang iga. Sudut i
Page 16 and 17: onkus dan mengalirkan udara ke alve
Page 18 and 19: Gambar 1.6 Otot-otot pernafasan. PE
Page 20 and 21: Tanda dan gejala yang umum berkaita
Page 22 and 23: Alergen yang paling umum ditemukan
Page 24 and 25: lanjutan sebelum meningkat ke langk
Page 26 and 27: Emfisema ditandai dengan pembesaran
Page 28 and 29: stabil adalah terapi yang individua
Page 30 and 31: Pneumonia Pneumonia adalah peradang
Page 32 and 33: Batuk ANAMNESIS Berapa lama anda me
Page 34 and 35: HAL-HAL YANG ABNORMAL Mengi dapat d
Page 36 and 37: HAL-HAL YANG ABNORMAL Penggunaan ot
Page 38 and 39: Dalam kondisi normal, getaran sehar
Page 40 and 41: - Dengarkan paling tidak satu prose
Page 42 and 43: - Minta pasien untuk membisikkan sa
Page 44 and 45: Gambar 1.12 Peak flow meters. Tabel
Page 46 and 47: ANAMNESA Apakah aktivitas yang bias
Page 48 and 49: Batuk (Studi Kasus 1-3) Batuk adala
Page 50 and 51: MEROKOK SEBELUMNYA? Sebenarnya, say
Page 52 and 53: Auskultasi: bersih; tidak ada mengi
Page 54 and 55: Laju pernafasan: 20 respirasi per m
Page 56 and 57: nilai tersebut? Pertanyaan apakah y
Page 58 and 59: penyakit pernafasan (misal asma, PP
Page 60 and 61: PUSTAKA Finesilver C. Respiratory a
Page 62 and 63: dengan obstruksi bronchial akut? Ap
Page 66 and 67: Rute Pemberian yang Lebih Disukai 5
Page 68 and 69: erbicara dengan kalimat yang lengka
Page 70 and 71: mengeluh palpitasi dan gemetar. PEF
Page 72 and 73: dirawat inap, salah satu penulis pa
Page 74 and 75: HT masih mengalami obstruksi yang b
Page 76 and 77: Tidak. Pada pasien-pasien seperti H
Page 78 and 79: dan 2 inhalasi albuterol MDI 4 kali
Page 80 and 81: PUSTAKA 1. National Institutes of H
Page 82 and 83: 38. Altamimi S et al. Single-dose o
Page 84 and 85: Klasifikasi Keparahan BAB III ASMA
Page 86 and 87: Karena BC berusia 3 tahun, dia mung
Page 88 and 89: mulai menyebar terbawa angin, terap
Page 90 and 91: dosis tinggi masih harus diteliti k
Page 92 and 93: asma dengan latar belakang genetik
Page 94 and 95: Kromolin and Nedokromil 35. EG, seo
Page 96 and 97: Tabel 3.1 Pedoman Dosis Teofilin un
Page 98 and 99: 3. Mengapa flutikason menyebakan ir
Page 100 and 101: 97. KellyHW.Theophyllinetoxicity.In
Page 102 and 103: Lampiran 1: CV Nama : Diana Lyrawat
show all

Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?