Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...
Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...
Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
memperbaiki penyembuhan serangan asma akut. 55-59 <strong>dan</strong> menurunkan frekuansi rawat inap<br />
jika diberikan sebagai terapi awal pada manajeman asma akut di UGD. 54<br />
Berdasarkan tanda-tanda klinis awal, HT sebaiknya segera mendapat kortikosteroid<br />
sistemik di UGD. Lebih baik lagi jika kortikosteroid oral dimulai sejak di rumah sebelum HT<br />
mengalami perburukan keadaan seperti yang dialaminya sekarang.<br />
15. Bagaimana regimen dosis kortikosteroid yang tepat untuk HT di UGD? Apakah<br />
dosis <strong>dan</strong> rute pemberian akan sama jika dirawat inap?<br />
Dosis kortikosteroid yang digunakan untuk asma akut bisanya berdasarkan<br />
pengalaman. Studi yang membandingkan dosis tinggi (misalnya intravena metilprednisolon<br />
125 mg setiap 6 jam pada pasien dewasa) versus dosis se<strong>dan</strong>g (40 mg setiap 6 jam)<br />
menunjukkan dosis tinggi tidak lebih bermanfaat. 1, 60,61 Selain itu, terapi oral sama efektifnya<br />
dengan intravena. 1, 60, 61 Dosis kortikosteroid yang lebih tinggi dipertimbangkan untuk pasien<br />
yang terus gagal nafas. Ketika pasien tidak dapat menggunakan pengobatan secara oral,<br />
metilprednisolon intravena lebih disukai daripada hidrokortison pada pasien dengan penyakit<br />
jantung atau retensi cairan atau ketika dosis tinggi kortikosteroid digunakan; karena<br />
metilprednisolon memiliki aktivitas mineralokortikoid yang lebih rendah. Untuk pasien yang<br />
memerlukan kortikosteroid intravena, dosis biasanya diturunkan dengan cepat menjadi 6—80<br />
mg/hari untuk dewasa (1-2 mg/kg/hari untuk anak-anak) jika kondisi membaik (biasanya<br />
setelah 48-72 jam). Ketika pasien dipulangkan, dianjurkan pasien mendapat prednison 40-80<br />
mg/hari dalam 1-2 dosis terbagi selama 3-10 hari. Walaupun beberapa klinik meresepkan<br />
regimen bertahap (tapering), tidak selalu harus demikian. Sebaliknya, jika pasien telah<br />
menggunakan terapi kortikosteroid oral jangka panjang sebelum dirawat inap, peningkatan<br />
dosis bertahap sebaiknya dilakukan sesuai dosis kortikosteroid saat pasien masuk rumah<br />
sakit/mulai di rawat inap. Untuk pasien yang dipulangkan (setelah perawatan UGD) terapi<br />
prednison ≤ 7 hari biasanya sudah cukup.<br />
16. HT mendapat satu dosis metilprednisolon 60 mg (SoluMedrol) intravena <strong>dan</strong> tiga<br />
dosis albuterol 5 mg/ipratropium 0,5 mg melalui nebulizer setiap 20 menit di UGD<br />
(setelah dua dosis awal terbutalin subkutan). HT menyatakan perbaikan subyektif<br />
setelah terapi; namun, mengi saat ekspirasi masih terdengar, <strong>dan</strong> untuk bernafas masih<br />
menggunakan otot-otot aksesoris. PEF membaik sampai 35% dari nilai perkiraan, <strong>dan</strong><br />
ABG menunjukkan PaCO2 40mmHg. Apa yang harus dilakukan sekarang?<br />
61