03.06.2013 Views

Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...

Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...

Sistem Pernafasan: Assessment, Patofisiologi, dan Terapi ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dirawat inap, salah satu penulis pada studi tersebut kemudian mengamati bahwa jika dosis<br />

SABA <strong>dan</strong> kortikosteroid sistemik adekuat, teofilin tidak diindikasikan untuk terapi rutin. 50<br />

Walaupun masih diperlukan studi untuk menetapkan apakah teofilin memang menambah<br />

manfaat pada pasien yang dirawat inap yang mengalami gagal nafas, penggunaan rutin teofilin<br />

pada pasien asma yang dirawat inap tidak direkomendasikan.<br />

13. Pengukuran PEF <strong>dan</strong> ABG selanjutnya menunjukkan obstruksi bronkhus yang<br />

bermakna masih berlanjut. Apakah terapi selanjutnya yang harus diberikan untuk HT?<br />

H.T.seharusnya mendapat terapi yang dimulai dengan inhalasi SABA, yang jelas terapi<br />

yang se<strong>dan</strong>g dijalani sekarang harus diganti dari agonis β2 sistemik menjadi agonis β2<br />

aerosol. Karena pertimbangan kardiotoksisitas, sebaiknya dipilih agonis β2-selektif seperti<br />

albuterol. Tiga atau empat dosis albuterol, 5 mg dengan cara nebulisasi diberikan setiap 20<br />

menit, harus segera dimulai dengan pemantauan status jantung HT terus-menerus. PEF (atau<br />

sebaiknya FEV1) juga harus dicek.<br />

Kombinasi Inhalasi Agonis-β2 Kerja Singkat dengan Kortikosteroid<br />

14. Apakah kortikosteroid sistemik sesuai untuk HT? Kapan respon bisa diharapkan<br />

muncul?<br />

Kortikosteroid memiliki aktivitas antiinflamasi yang kuat <strong>dan</strong> jelas diindikasikan untuk<br />

HT. 1-6 Pada pasien seperti HT dengan kasus asma akut, kortikosteroid menurunkan inflamasi<br />

jalan nafas 51-54 <strong>dan</strong> meningkatkan respon terhadap agonis β2 – selektif. 1, 51 Kortikosteroid<br />

bukan relaksan otot (bukan bronkhodilator); namun, obat-obat kortikosteroid dapat mengatasi<br />

obstruksi bronkhus dengan memperbaiki kemampuan reseptor agonis β2 merespon <strong>dan</strong><br />

dengan menghambat beberapa fase respon inflamasi; produksi sitokin, neutrofil <strong>dan</strong><br />

kemotaksis <strong>dan</strong> migrasi eosinofil, <strong>dan</strong> penglepasan mediator inflamasi. 1-6 Aktivitas<br />

antiinflamasi kortikosteroid tertunda sampai 4-6 jam setelah pemberian. Namun,<br />

pengembalian respon yang diinduksi kortikosteroid terhadap katekolamin endogen <strong>dan</strong><br />

eksogen agonis β2 muncul dalam waktu 1 jam setelah pemberian kortikosteroid pada pasien<br />

asma stabil, kronis, parah. 51 Perbaikan bermakna terhadap parameter klinis obyektif (misalnya<br />

FEV1) biasanya terjadi dalam 12 jam setelah pemberian. 53 Oleh karena itu, dianjurkan<br />

pemberian dini kortikosteroid pada kasus-kasus asma berat akut. Kortikosteroid juga<br />

60

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!