BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...

More documents

Recommendations

Info

108 memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh rumah sakit kepada menteri keuangan / menteri kesehatan / kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya, dan kemudian ditetapkan oleh menteri keuangan / kepala daerah dengan peraturan menteri keuangan/peraturan kepala daerah. Tarif layanan yang diusulkan dan ditetapkan tersebut harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Kontinuitas dan pengembangan layanan, Daya beli masyarakat, Asas keadilan dan kepatutan dan Kompetisi yang sehat. Selama ini muncul kekhawatiran dimasyarakat terhadap rumah sakit (RS) dengan status sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Dikhawatirkan biaya kesehatan di rumah sakit semakin tak terjangkau oleh masyarakat miskin. Akibatnya masyarakat miskin makin jauh dari pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkannya. Saat ini keuntungan rumah sakit bukan merupakan parameter penting untuk menilai keberhasilan seorang direktur utama rumah sakit. Pasalnya, di masa lalu banyak rumah sakit yang untung, tetapi semakin banyak orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Hal ini dapat ditekan bila para dokter bekerja lebih baik, sehingga kepercayaan kepada dokter meningkat dan tidak akan berobat ke luar negeri. Selain itu, saat ini tidak ada alasan lagi dari pihak rumah sakit menolak pasien miskin. Karena saat ini ada program pengobatan gratis untuk rakyat miskin di kelas tiga dengan mekanisme asuransi kesehatan (Askeskin). Manajemen keuangan rumah sakit yang sekarang dikelola dengan sistem
109 BLU (Badan Layanan Umum) berarti rumah sakit mempunyai kelonggaran yang lebih untuk mendayagunakan uang pendapatan rumah sakit, bahkan masih mendapat subsidi. Kelonggaran mengelola pendapatan rumah sakit hendaknya tidak dimanfaatkan untuk menumpuk keuntungan saja, tapi untuk meningkatkan mutu pelayanan semua pasien, meningkatkan mutu sumber daya manusianya serta mengendalikan tarif pelayanan. Sekarang ini parameter keberhasilan telah berubah, bukan lagi semata-mata. keuntungan material, tapi keberhasilan melayani masyarakat menjadi unsur yang jauh lebih penting. Sehubungan dengan hal ini rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas. Indikator perbaikan pelayanan rumah sakit adalah indikator yang mengukur tentang kegiatan pelayanan di rumah sakit seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan pelayanan penunjang, dengan demikian akan memberikan kualitas dan kecepatan pelayanan meningkat. Berdasarkan data di Irina A (Pasca Operasi) pelayanan pada jam kerja para medis (dokter dan perawat) terlihat dalam jumlah yang cukup. Hasil wawancara yang difokuskan pada ruang inap kelas tiga di Irina A (Pasca Operasi) terhadap pasien dan keluarga pasien menyatakan pelayanan pada dasarnya kurang baik. Hal ini terjadi pada waktu bukan jam kerja atau hari libur, permasalahan yang hampir setiap hari terjadi di ruang inap kelas tiga selalu dalam keadaan penuh dan semua tempat tidur terpakai dan jika kekurangan dokter dan perawat dalam pelayanan kesehatan harus menunggu giliran seperti untuk mengganti infus maupun perawatan luka. Data sesuai jadwal pembagian kerja jumlah perawat yang
Page 1 and 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA
Page 3 and 4: 93 Perjalanan pelayanan kesehatan P
Page 5 and 6: 95 1. Pemerintah dan pemerintah dae
Page 7 and 8: 97 prinsip eknomi dan produktivitas
Page 9 and 10: 99 organisasi BLU, maka Rumah Sakit
Page 11 and 12: 101 h. Affordability: pelayanan yan
Page 13 and 14: 103 Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr
Page 15 and 16: 105 pada tahun 2011 sebagai tersebu
Page 17: 107 Plasma (PRP), merupakan peralat
Page 21 and 22: 111 Irina D menyatakan pelayanan ke
Page 23 and 24: 113 kehabisan oksigen dan harus men
Page 25 and 26: 115 Irina C3 24 tempat tidur, Irina
Page 27 and 28: 117 penjaminan kesehatan, baik prem
Page 29 and 30: 119 Rumah Sakit, pembentukan Tim Pe
Page 31 and 32: 121 Menkes membagi alokasi sasaran
Page 33 and 34: 123 belum dapat menetapkan sasaran
Page 35 and 36: 125 2) Untuk mendapatkan pelayanan
Page 37 and 38: 127 menunjukkan identitas sebagaima
Page 39 and 40: 129 memberi pelayanan yang terbaik.
Page 41 and 42: 131 Manado masih berkutat dengan ma
Page 43 and 44: 133 juga melengkapi proses pelayana
Page 45 and 46: 135 jenazah keinstalasi pemulasaraa
Page 47 and 48: 137 Republik Indonesia Nomor 44 Tah
Page 49 and 50: 139 B, test alergi obat-obatan, tes
Page 51 and 52: 141 canggih untuk menyediakan jasa.
Page 53 and 54: 143 klien, tempat perawatan, pengir
Page 55 and 56: 145 syringe pump, pemeliharaan vacu
Page 57 and 58: 147 transportasi dan akomodasi sela
Page 59 and 60: 149 pelayanan. Proses pemberian pel
Page 61 and 62: 151 itu tidaklah murah. Oleh sebab
Page 63 and 64: 153 terjadi antara kualitas pelayan
Page 65 and 66: 155 Satu hal positif dalam peneliti
Page 67 and 68: 157 Selanjutnya Parasuraman dkk (19
Page 69 and 70:
159 d. Ada Pengunjung Pasien mening
Page 71 and 72:
161 rawat inap kelas tiga di RSUP.
Page 73 and 74:
163 Maka hal-hal yang harus diperha
Page 75 and 76:
165 F sangat jauh dan panjangnya an
Page 77 and 78:
167 semua komponen yang terkait di
Page 79 and 80:
169 penyelenggaraan pelayanan sebag
Page 81 and 82:
171 bagaimana birokrat tingkat bawa
Page 83 and 84:
173 penyelenggaraan pemerintahan da
Page 85 and 86:
175 dengan tugas yang dibebankan ke
Page 87 and 88:
177 publik termasuk aparatur yang a
Page 89 and 90:
179 melakukan tranformasi sistem ru
Page 91 and 92:
181 Medis. Pada tingkat tertentu ke
Page 93 and 94:
183 masyarakat yang mereka jadikan
Page 95 and 96:
185 Kondisi RSUP Prof. Dr. R.D. Kan
Page 97 and 98:
187 oleh pasien sebagai penerima pe
Page 99 and 100:
189 2008. Perubahan mekanisme yang
Page 101 and 102:
191 melaksanakan pelayanan kurang m
Page 103 and 104:
193 kemampuan memberikan pelayanan
Page 105 and 106:
195 lebih dari 1 orang untuk memant
Page 107 and 108:
197 terhadap masalah yang muncul da
Page 109 and 110:
199 direspon, tentu akan memuaskan
Page 111 and 112:
201 pelayanan publik maka akan sang
Page 113 and 114:
203 Filosofi pelayanan publik, seha
Page 115 and 116:
205 pendidikan, pengalaman maupun k
Page 117 and 118:
207 ada hanya 10 orang yang dibagi
Page 119 and 120:
209 Keterlibatan seseorang yang tin
Page 121 and 122:
211 Bila daya tanggap pemberi layan
Page 123 and 124:
213 Menurut Parasuraman, dkk, (1990
Page 125 and 126:
215 keterbukaan dan transparansi da
Page 127 and 128:
217 dipanggil untuk melayani, tetap
Page 129 and 130:
219 Pendidikan merupakan upaya untu
Page 131 and 132:
221 dibandingkan dengan penghasilan
Page 133 and 134:
223 asalan. Suramnya wajah pelayana
Page 135 and 136:
225 yaitu pencapaian kepuasan konsu
Page 137 and 138:
227 prosedur pelayanan merupakan su
Page 139 and 140:
229 berhubungan dengan kepastian pr
Page 141 and 142:
231 pelayanan dari RSUP Prof. Dr. R
Page 143 and 144:
233 Kualitas Pelayanan RSUP Prof. D
Page 145 and 146:
235 dari kemampuan untuk memenuhi p
Page 147 and 148:
237 perawat yang bertugas terlebih
Page 149 and 150:
239 mengunjungi pasien di ruangan.
Page 151 and 152:
241 dalam memberikan pelayanan kepa
Page 153 and 154:
243 menanggapi keluhan pasien, seba
Page 155:
245 d) Para Tenaga Medis berupaya u
show all

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?