BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...

More documents

Recommendations

Info

174 dikatakan profesionalisme merupakan kemampuan untuk merencanakan, mengkordinasikan, dan melaksanakan fungsinya secara efisien, inovatif, lentur, dan mempunyai etos kerja tinggi. Kemampuan aparatur lebih diartikan sebagai kemampuan melihat peluangpeluang yang ada bagi pertumbuhan ekonomi, kemampuan untuk mengambil langkah-langkah yang perlu dengan mengacu kepada misi yang ingin dicapai dan kemampuan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk tumbuh kembang dengan kekuatan sendiri secara efisien, melakukan inovasi yang tidak terikat kepada prosedur administrasi, bersifat fleksibel, dan memiliki etos kerja tinggi. Para medis yang profesional merupakan para medis yang menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan benar serta terus menerus meningkatkan mutu profesionalitasnya sebagai kesediaan moral dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Prosedur penanganan pasien yang lambat, sering tidak tersediannya obat di apotik sebagaimana permintaan yang tertulis di resep, dokter ahli sering diganti oleh dokter residen saat penanganan maupun visiter menunjukkan pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R.D. Kandou belum menujukkan performa yang baik. Profesionalisme dapat diukur melalui keahlian yang dimiliki oleh seseorang yang sesuai dengan kebutuhan tugas yang dibebankan organisasi kepada seseorang. Alasan pentingnya kecocokan antara disiplin ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh Para Medis karena jika keahlian yang dimiliki seseorang tidak sesuai
175 dengan tugas yang dibebankan kepadanya akan berdampak kepada efektivitas pelayanan kesehatan. Ukuran profesionalisme dapat dilihat dari segi kecepatannya dalam menjalankan fungsi dan mengacu kepada prosedur yang telah disederhanakan. Hal ini terdapat dalam diri Para Medis yang dapat dilihat dari segi kreativitas, inovasi dan responsivitas. Kreativitas (creativity) merupakan kemampuan Para Medis untuk menghadapi hambatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Hal ini perlu diambil untuk mengakhiri penilaian miring masyarakat kepada birokrasi publik yang dianggap kaku dalam bekerja. Terbentuknya para medis yang kreatif hanya dapat terjadi apabila; terdapat iklim yang kondusif yang mampu mendorong para medis dan staf rumah sakit untuk mencari ide baru dan konsep baru serta menerapkannya secara inovatif; adanya kesediaan para medis untuk melakukan pelayanan kesehatan dan penyelesaian permasalahan tugas. Inovasi (innovation) sebagai terwujudnya berupa hasrat dan tekad untuk mencari, menemukan dan menggunakan cara baru, metode kerja baru, dalam pelaksanaan tugasnya. Hambatan yang paling mendasar dari perilaku inovatif adalah rasa cepat puas terhadap hasil pekerjaan yang telah dicapai. Inovasi merupakan kelanjutan dari sebuah kreativitas birokrasi melalui respon yang ada dari perubahan lingkungan rumah sakit. Inovasi dalam dunia birokrasi rumah sakit seringkali menghadapi hambatan dan benturan dari keberadaan aturan formal dan rendahnya sikap para medis yang visioner dalam lingkungan rumah sakit. Inovasi menunjukkan bahwa birokrasi menemukan dan melakukan proses kerja baru yang
Page 1 and 2:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA
Page 3 and 4:
93 Perjalanan pelayanan kesehatan P
Page 5 and 6:
95 1. Pemerintah dan pemerintah dae
Page 7 and 8:
97 prinsip eknomi dan produktivitas
Page 9 and 10:
99 organisasi BLU, maka Rumah Sakit
Page 11 and 12:
101 h. Affordability: pelayanan yan
Page 13 and 14:
103 Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr
Page 15 and 16:
105 pada tahun 2011 sebagai tersebu
Page 17 and 18:
107 Plasma (PRP), merupakan peralat
Page 19 and 20:
109 BLU (Badan Layanan Umum) berart
Page 21 and 22:
111 Irina D menyatakan pelayanan ke
Page 23 and 24:
113 kehabisan oksigen dan harus men
Page 25 and 26:
115 Irina C3 24 tempat tidur, Irina
Page 27 and 28:
117 penjaminan kesehatan, baik prem
Page 29 and 30:
119 Rumah Sakit, pembentukan Tim Pe
Page 31 and 32:
121 Menkes membagi alokasi sasaran
Page 33 and 34: 123 belum dapat menetapkan sasaran
Page 35 and 36: 125 2) Untuk mendapatkan pelayanan
Page 37 and 38: 127 menunjukkan identitas sebagaima
Page 39 and 40: 129 memberi pelayanan yang terbaik.
Page 41 and 42: 131 Manado masih berkutat dengan ma
Page 43 and 44: 133 juga melengkapi proses pelayana
Page 45 and 46: 135 jenazah keinstalasi pemulasaraa
Page 47 and 48: 137 Republik Indonesia Nomor 44 Tah
Page 49 and 50: 139 B, test alergi obat-obatan, tes
Page 51 and 52: 141 canggih untuk menyediakan jasa.
Page 53 and 54: 143 klien, tempat perawatan, pengir
Page 55 and 56: 145 syringe pump, pemeliharaan vacu
Page 57 and 58: 147 transportasi dan akomodasi sela
Page 59 and 60: 149 pelayanan. Proses pemberian pel
Page 61 and 62: 151 itu tidaklah murah. Oleh sebab
Page 63 and 64: 153 terjadi antara kualitas pelayan
Page 65 and 66: 155 Satu hal positif dalam peneliti
Page 67 and 68: 157 Selanjutnya Parasuraman dkk (19
Page 69 and 70: 159 d. Ada Pengunjung Pasien mening
Page 71 and 72: 161 rawat inap kelas tiga di RSUP.
Page 73 and 74: 163 Maka hal-hal yang harus diperha
Page 75 and 76: 165 F sangat jauh dan panjangnya an
Page 77 and 78: 167 semua komponen yang terkait di
Page 79 and 80: 169 penyelenggaraan pelayanan sebag
Page 81 and 82: 171 bagaimana birokrat tingkat bawa
Page 83: 173 penyelenggaraan pemerintahan da
Page 87 and 88: 177 publik termasuk aparatur yang a
Page 89 and 90: 179 melakukan tranformasi sistem ru
Page 91 and 92: 181 Medis. Pada tingkat tertentu ke
Page 93 and 94: 183 masyarakat yang mereka jadikan
Page 95 and 96: 185 Kondisi RSUP Prof. Dr. R.D. Kan
Page 97 and 98: 187 oleh pasien sebagai penerima pe
Page 99 and 100: 189 2008. Perubahan mekanisme yang
Page 101 and 102: 191 melaksanakan pelayanan kurang m
Page 103 and 104: 193 kemampuan memberikan pelayanan
Page 105 and 106: 195 lebih dari 1 orang untuk memant
Page 107 and 108: 197 terhadap masalah yang muncul da
Page 109 and 110: 199 direspon, tentu akan memuaskan
Page 111 and 112: 201 pelayanan publik maka akan sang
Page 113 and 114: 203 Filosofi pelayanan publik, seha
Page 115 and 116: 205 pendidikan, pengalaman maupun k
Page 117 and 118: 207 ada hanya 10 orang yang dibagi
Page 119 and 120: 209 Keterlibatan seseorang yang tin
Page 121 and 122: 211 Bila daya tanggap pemberi layan
Page 123 and 124: 213 Menurut Parasuraman, dkk, (1990
Page 125 and 126: 215 keterbukaan dan transparansi da
Page 127 and 128: 217 dipanggil untuk melayani, tetap
Page 129 and 130: 219 Pendidikan merupakan upaya untu
Page 131 and 132: 221 dibandingkan dengan penghasilan
Page 133 and 134: 223 asalan. Suramnya wajah pelayana
Page 135 and 136:
225 yaitu pencapaian kepuasan konsu
Page 137 and 138:
227 prosedur pelayanan merupakan su
Page 139 and 140:
229 berhubungan dengan kepastian pr
Page 141 and 142:
231 pelayanan dari RSUP Prof. Dr. R
Page 143 and 144:
233 Kualitas Pelayanan RSUP Prof. D
Page 145 and 146:
235 dari kemampuan untuk memenuhi p
Page 147 and 148:
237 perawat yang bertugas terlebih
Page 149 and 150:
239 mengunjungi pasien di ruangan.
Page 151 and 152:
241 dalam memberikan pelayanan kepa
Page 153 and 154:
243 menanggapi keluhan pasien, seba
Page 155:
245 d) Para Tenaga Medis berupaya u
show all

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?