15.02.2015 Views

Kelas_07_SMP_Agama_Buddha_Guru.pdf

Kelas_07_SMP_Agama_Buddha_Guru.pdf

Kelas_07_SMP_Agama_Buddha_Guru.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dalam perjalanan dari Uruvela ke Benares, pada suatu hari <strong>Buddha</strong> tiba di perkebunan<br />

kapas dan beristirahat di bawah pohon yang rindang. Tidak jauh dari tempat itu, 30<br />

orang pemuda sedang bermain-main yang diberi nama Bhaddavaggiya. 29 orang sudah<br />

menikah, hanya seorang yang belum. Ia membawa seorang teman wanita lain. Selagi<br />

mereka sedang bermain dengan asyik, teman wanita lain tersebut menghilang dengan<br />

membawa pergi perhiasan yang mereka letakkan di satu tempat tertentu.<br />

Setelah tahu apa yang terjadi, mereka mencari teman wanita lain tersebut. Melihat<br />

<strong>Buddha</strong> duduk di bawah pohon, mereka menanyakan, apakah <strong>Buddha</strong> melihat seorang<br />

wanita lewat di dekat-Nya. Atas pertanyaan <strong>Buddha</strong>, mereka menceritakan apa yang<br />

telah terjadi. Kemudian, <strong>Buddha</strong> berkata, “Oh, Anak-anak muda, cobalah pikir, yang<br />

mana yang lebih penting: menemukan dirimu sendiri atau menemukan seorang wanita<br />

lain” Setelah mereka menjawab bahwa lebih penting menemukan diri mereka sendiri,<br />

<strong>Buddha</strong> kemudian berkhotbah tentang Anupubbikatha dan empat Kesunyataan Mulia.<br />

Mereka semua memperoleh Mata Dharma dan mohon ditahbiskan menjadi bhikkhu.<br />

Setelah ditahbiskan, mereka dikirim ke tempat-tempat jauh untuk mengajarkan Dharma.<br />

Refleksi<br />

<strong>Buddha</strong> mengutus 60 murid-Nya yang sudah Arahat untuk menyebarkan Dharma<br />

yang penuh dengan cinta kasih ke segenap penjuru dunia agar orang-orang yang mau<br />

mendengar Dharma menjadi sadar dan bisa mencapai kesucian.<br />

Pikirkan bagaimana cara kamu menjelaskan kepada teman-temanmu Dharma yang<br />

indah pada awalnya, indah pada tengahnya, dan indah pada akhirnya. Bisakah kamu<br />

memberi contoh suri teladan yang menunjang <strong>Buddha</strong> Dharma<br />

5. Yasa dan Ayahnya<br />

Ketika seluruh penghuni istana tidak mendapati Yasa di kamarnya maupun di bagian<br />

lain dari istananya, ayahnya memerintahkan pegawai-pegawainya untuk mencari ke<br />

segenap penjuru dan ia sendiri pergi mencari ke Isipatana. Di Taman Rusa, ia melihat<br />

sandal anaknya. Tidak jauh dari tempat itu, ia bertemu dengan <strong>Buddha</strong> dan bertanya<br />

apakah <strong>Buddha</strong> melihat Yasa. Yasa sebenarnya sedang duduk di sisi <strong>Buddha</strong>, tetapi<br />

karena <strong>Buddha</strong> menggunakan kekuatan gaib, Yasa tidak melihat ayahnya dan ayahnya<br />

tidak melihat Yasa. Sebelum menjawab pertanyaan ayah Yasa, terlebih dulu <strong>Buddha</strong><br />

memberikan uraian tentang pentingnya berdana, hidup bersusila, tumimbal lahir di surga<br />

sebagai akibat dari perbuatan baik, buruknya mengumbar nafsu-nafsu, dan manfaat<br />

42 Buku <strong>Guru</strong> <strong>Kelas</strong> VII <strong>SMP</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!