Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Refleksi<br />
Kebahagiaan manusia yang terbebas dari kegiatan duniawi sehari-hari ternyata<br />
dapat menarik hati banyak orang, seperti yang terjadi pada ayah Yasa.<br />
Ceritakan perasaanmu saat kamu merasa tenang tinggal di vihara. Kebahagiaan<br />
kebebasan seperti itu bisakah kamu rasakan dan ceritakan kepada temanmu<br />
6. Upasampada Bhikkhu<br />
Saat 60 Arahat siswa <strong>Buddha</strong> mengajar Dharma, mereka sering bertemu dengan<br />
orang yang ingin menjadi bhikkhu. Mereka sendiri belum dapat mentahbiskannya.<br />
Maka, dengan melakukan perjalanan jauh dan melelahkan, mereka membawa orang itu<br />
menghadap <strong>Buddha</strong>. Mengetahui kesulitan ini, <strong>Buddha</strong> memperkenankan para bhikkhu<br />
untuk memberikan pentahbisan sendiri. “Aku perkenankan kamu, oh bhikkhu, untuk<br />
mentahbiskan orang di tempat-tempat yang jauh. Inilah yang harus kamu lakukan.<br />
Rambut serta kumisnya harus dicukur, mereka harus memakai jubah Kasaya (jubah<br />
yang dicelup larutan kulit kayu tertentu), bersimpuh, merangkapkan kedua tangannya<br />
dalam sikap menghormat, dan berlutut di depan kaki bhikkhu.<br />
Selanjutnya kamu harus mengucapkan dan mereka harus mengulang ucapanmu,<br />
“Aku berlindung kepada <strong>Buddha</strong>, aku berlindung kepada Dharma, aku berlindung<br />
kepada Sangha.” Mulai saat itu terdapat dua cara pentahbisan, pertama yang diberikan<br />
<strong>Buddha</strong> sendiri dengan memakai kalimat “ehi bhikkhu” dan yang kedua diberikan oleh<br />
murid-murid-Nya yang dinamakan pentahbisan “Tisaranagamana.”<br />
Refleksi<br />
Mula-mula semua siswa ditahbiskan oleh <strong>Buddha</strong> sendiri dengan cara ehi bhikkhu<br />
atau berikrar berlindung kepada <strong>Buddha</strong> dan Dharma. Makin lama makin jauh<br />
jarak ke tempat tinggal <strong>Buddha</strong>. Maka, <strong>Buddha</strong> mengizinkan kepada bhikkhu untuk<br />
mentahbiskan muridnya sendiri. Tentu hal ini sangat logis 'kan<br />
Diskusikan dengan temanmu dan berikan contoh peristiwa sejenis yang pernah kamu<br />
lihat dalam kehidupan sehari-hari.<br />
44 Buku <strong>Guru</strong> <strong>Kelas</strong> VII <strong>SMP</strong>