Alan Lightman - Einstein Dream

Recommendations

Info

109 burung tersebut, tetapi burung itu melompat dengan gesit ke dahan yang lebih tinggi. Perempuan itu memanjat semakin tinggi, dan dengan hati-hati melangkahi sebuah dahan dan merayap ke arah luar. Burung itu melompat balik ke dahan yang lebih rendah. Ketika perempuan itu bersandar lemas di pohon, seekor burung lain mendarat untuk memakan biji-bijian. Dua lelaki berjingkat dari belakang sambil membawa satu guci besar. Akan tetapi, burung itu terlalu gesit dan segera terbang, bergabung kembali dengan kawanannya. Sekarang, burung-burung itu terbang melintasi kota. Sang pastor di Katedral St. Vincent berdiri di ruangan lonceng, berusaha menggiring kawanan burung itu ke arah jendela yang berbentuk busur. Seorang perempuan tua di taman Kleine Schanze melihat kawanan burung itu hinggap di rerumputan. Ia berjalan mendekati mereka dengan guci di tangan. Ketika sadar tak akan mampu menangkap mereka, guci itu terjatuh ke tanah dan ia menangis ters sedu. Perempuan tua itu tidak sendirian senewen. Sesungguhnya, tiap lelaki dan perempuan mendambakan seekor burung. Sebab, kawanan burung bulbul itu adalah sang waktu. Waktu berdetak, bergerak, dan melompat bersama burungburung itu. Mengurung seekor burung dalam guci, maka waktu berhenti. Waktu membeku bagi orang-orang dan pohon-pohon dan tanah yang terperangkap di dalamnya. Sesungguhnyalah burung-burung itu sulit ditangkap. Anakanak, yang cukup gesit untuk menangkap burung, tidak tertarik menghentikan waktu. Bagi anak-anak, waktu bergerak terlalu lambat. Mereka selalu terburu-buru dari satu kejadian ke kejadian lain, tak sabar menanti hari ulang tahun dan tahun baru, tak sabar menunggu lebih lama lagi.
110 Kelompok tua mati-matian menginginkan waktu berhenti, tetapi mereka terlalu renta dan lamban untuk menangkap burung apa pun. Bagi yang lebih tua lagi, waktu berlalu demikian cepat. Mereka berhasrat menahan satu menit saja, untuk minum teh saat sarapan pagi, atau membantu seorang cucu yang kesulitan melepaskan seragamnya, atau menatap pemandangan senja saat matahari di musim dingin memantul dari hamparan salju dan menerangi ruangan musik dengan cahayanya. Tetapi mereka begitu lamban. Mereka harus menyaksikan waktu melompat dan terbang di luar jangkauan. Ketika seekor burung tertangkap, si pemburu bergembira dalam waktu yang membeku. Mereka menikmati indahnya suasana yang sama sekali baru di tengah keluarga dan teman-teman, ekspresi wajahnya seperti saat menerima hadiah atau kelahiran atau romansa, beraroma kayu manis atau bunga. Para penangkap begitu gembira dalam waktu yang demikian membeku, tetapi segera setelah burung bulbul itu mati, jelas sudah nyanyian seruling menghilang dalam keheningan, peristiwa yang tertangkap layu, dan tanpa kehidupan.
Page 2 and 3:
i EINSTEIN’S DREAMS (MIMPI-MIMPI
Page 4 and 5:
iii EINSTEIN’S DREAMS "Novel yang
Page 6 and 7:
v Einstein’s Dreams Mimpi-mimpi E
Page 8 and 9:
1 PROLOG DI SATU lorong di kejauhan
Page 10 and 11:
3 Kramgasse, mengintai tiap lorong
Page 12 and 13:
5 Fribourg, berlayar kembali dengan
Page 14 and 15:
7 Klausen adalah lelaki perlente ya
Page 16 and 17:
9 pagar besi, melepaskannya, mencen
Page 18 and 19:
11 Tiga rentetan peristiwa itu sung
Page 20 and 21:
13 beraturan. Mereka tahu bahwa wak
Page 22 and 23:
15 Suatu ketika di masa silam, ilmu
Page 24 and 25:
17 ketinggian menjadi setipis udara
Page 26 and 27:
19 yang sama. Pada pukul sepuluh me
Page 28 and 29:
21 berubah menjadi pembenaran, logi
Page 30 and 31:
23 Para istri mengambil roti, mengo
Page 32 and 33:
25 terjadi dari tahun ke tahun, dar
Page 34 and 35:
27 mendekat pada ciptaanNya, baik y
Page 36 and 37:
29 8 MEI 1905 DUNIA akan berakhir p
Page 38 and 39:
31 menyelam di Aare. Setelah berena
Page 40 and 41:
33 10 MEI 1905 SENJA hari, matahari
Page 42 and 43:
35 tahun yang lalu, ia duduk di had
Page 44 and 45:
37 11 Mei 1905 BERJALAN sepanjang M
Page 46 and 47:
39 Jika orang berkunjung ke satu ko
Page 48 and 49:
41 yang tak akan pernah dibiarkan h
Page 50 and 51:
43 Tanpa waktu tak akan ada kehidup
Page 52 and 53:
45 yang terakhir menuju tempat yang
Page 54 and 55:
47 20 MEI 1905 KERUMUNAN orang di S
Page 56 and 57:
49 di Brunngasshalde, terdengar jer
Page 58 and 59:
51 girang, berbalik dan bersigegas
Page 60 and 61:
53 29 MEI 1905 LELAKI atau perempua
Page 62 and 63:
55 Di dunia yang berkecepatan tingg
Page 64 and 65:
57 Einstein tak pernah mengenal ras
Page 66 and 67: 59 an Annalen der Physik yang memua
Page 68 and 69: 61 Dalam beberapa jam, pipi lelaki
Page 70 and 71: 63 3 JUNI 1905 BAYANGKAN satu dunia
Page 72 and 73: 65 Di dunia yang rentang kehidupan
Page 74 and 75: 67 5 JUNI 1905 DARI gambaran lokasi
Page 76 and 77: 69 pertama tempat ia menangkap bola
Page 78 and 79: 71 9 JUNI 1905 ANDAIKAN manusia hid
Page 80 and 81: 73 Ketika orang mulai berbisnis, ia
Page 82 and 83: 75 10 JUNI 1905 ANDAIKAN waktu adal
Page 84 and 85: 77 mega-mega di langit masih sama d
Page 86 and 87: 79 11 JUNI 1905 DI SUDUT Kramgasse
Page 88 and 89: 81 hidup saat demi saat, dan tiap s
Page 90 and 91: 83 kertas-kertas hitungan. Peneliti
Page 92 and 93: 85 17 JUNI 1905 SELASA pagi di Bern
Page 94 and 95: 87 Segmen waktu mengalir berurutan
Page 96 and 97: 89 INTERLUD EINSTEIN dan Besso dudu
Page 98 and 99: 91 18 JUNI 1905 BERAWAL dari katedr
Page 100 and 101: 93 tawa anak-anak. Sanak keluarga b
Page 102 and 103: 95 lakukan bila saru derik di Berne
Page 104 and 105: 97 ini disebabkan oleh isolasi dan
Page 106 and 107: 99 yang sama, sangat mekanik, seper
Page 108 and 109: 101 kebebasan yang ganjil, bisa mel
Page 110 and 111: 103 Bersamaan dengan gesekan biola
Page 112 and 113: 105 27 JUNI 1905 SETIAP Selasa, seo
Page 114 and 115: 107 Tetapi, apakah masa silam itu?
Page 118 and 119: 111 EPILOG MENARA jam berdentang de
Page 120: 113 ALAN LIGHTMAN lahir di Memphis,
show all

Alan Lightman - Einstein Dream

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?