Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
8<br />
rintihan. Ia kesakitan. Bila ia membuat perubahan sedikit<br />
saja pada apa pun, ia bisa menghancurkan masa depan.<br />
Pada saat yang sama, ia dipaksa untuk menjadi saksi atas<br />
berbagai peristiwa tanpa pernah menjadi bagian dari<br />
peristiwa-peristiwa itu, tanpa bisa mengubahnya. Ia iri pada<br />
orang-orang yang hidup dalam waktu milik mereka sendiri,<br />
yang bisa bertindak sesuai kemauan mereka, bisa<br />
melupakan masa depan, bisa mengabaikan akibat dari<br />
tindakan mereka. Tetapi, ia tak bisa melakukannya. Ia<br />
adalah gas yang tak berdaya, hantu, alas tilam tanpa jiwa. Ia<br />
telah kehilangan kehidupan pribadinya. Ia adalah orang<br />
buangan dari sang waktu.<br />
Orang-orang celaka dari masa depan in i bisa dijumpai di<br />
tiap desa dan tiap kota, bersembunyi di bawah bangunan,<br />
di ruang-ruang bawah tanah, di kolong-kolong jembatan, di<br />
ladang-ladang tandus. Mereka tidak bisa ditanyai tentang<br />
peristiwa-peristiwa di masa depan, perkawinan-perkawinan,<br />
kelahiran-kelahiran, situasi keuangan, penemuanpenemuan,<br />
dan keuntungan-keuntungan yang bisa diraih.<br />
Sebaliknya, mereka ditinggalkan dan perlu dikasihani.<br />
PAGI yang dingin di bulan November dan salju pertama<br />
telah turun. Seorang lelaki dengan mantel kulit berdiri di<br />
balkonnya di lantai empat di Kramgasse, menatap<br />
Pancuran Zahringer dan jalanan yang berwarna putih di<br />
bawah. Ke arah timur, ia bisa menatap menara Katedral St.<br />
Vincent yang rapuh, ke barat, atap Zytgloggeturm yang<br />
melengkung. Tetapi, lelaki itu tidak sedang menatap ke<br />
timur atau pun ke barat. Ia menatap ke bawah, ke arah topi<br />
merah mungil yang tergeletak di salju, dan ia sedang<br />
berpikir Haruskah ia pergi ke rumah perempuan itu di<br />
Fribourg? Tangannya mencengkeram kuat-kuat kisi-kisi