Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
62<br />
satu kamar kecil hanya dengan kertas dan pensil. Siangmalam<br />
ia bekerja, membuat banyak permulaan yang keliru,<br />
memenuhi keranjang sampah dengan kertas-kertas bekas<br />
coretan perhitungan persamaan yang salah. Tetapi, di<br />
malam-malam tertentu ia akan kembali ke meja kerjanya,<br />
menyadari bahwa ia telah belajar ban yak tentang alam yang<br />
tak seorang pun mengerti, memasuki hutan dan<br />
mendapatkan pencerahan, mendekap rahasia-rahasia yang<br />
berharga. Pada malam-malam itulah, jantungnya berdebar<br />
seakan sedang jatuh cinta. Penantian akan kesibukan<br />
seperti itu, ketika ia akan menjadi muda dan tak dikenal<br />
serta tak khawatir dengan kesalahan, menyergapnya saat<br />
duduk di kursi di auditorium di Stockholm, jarak yang amat<br />
jauh dari suara kecil Presiden Akademi yang<br />
mengumumkan namanya.<br />
Seorang lelaki berdiri di samping makam temannya,<br />
menabur bongkahan tanah di atas peti, merasakan<br />
dinginnya hujan bulan April yang menampar wajahnya.<br />
Tetapi, ia tidak menangis. Ia menerawang ke hari-hari<br />
ketika paru-paru temannya masih kuat, saat temannya<br />
bangkit dari tempat tidur dan tertawa, saat keduanya<br />
minum bir keras bersama, pergi berlayar, ngobrol. Ia tidak<br />
menangis. Ia menanti dengan penuh kerinduan hari<br />
istimewa yang ia ingat di masa depan ketika mereka makan<br />
roti lapis yang tersaji di meja yang rendah, ketika ia akan<br />
menjelaskan ketakutannya menjadi tua dan tidak dicintai,<br />
dan temannya mengangguk lembut penuh pengertian,<br />
ketika butiran air hujan menggelincir di kaca jendela.