Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
69<br />
pertama tempat ia menangkap bola yang dilemparkan oleh<br />
seorang bocah yang berada di jalanan.<br />
Bagi orang ketiga yang berdiri di bawah tiang lampu di<br />
Kochergasse, kejadian-kejadian tersebut sama sekali tidak<br />
memiliki gerakan: dua perempuan, seorang pengumpul<br />
derma, bola, bocah, tiga perahu dan interior apartemen<br />
tertangkap mata seolah lukisan dalam cahaya musim panas.<br />
Hal serupa terjadi pada tiap kejadian, karena di dunia<br />
seperti ini waktu adalah indera manusia.<br />
Di dunia di mana waktu adalah indera, seperti<br />
pemandangan atau rasa, satu episode bisa berjalan lambat<br />
atau cepat, redup atau terang, asin atau manis, bersebab<br />
atau tanpa sebab, teratur atau acak, bergantung pada latar<br />
belakang sejarah masing-masing. Para filsuf duduk di kafekafe<br />
di Amthausgasse dan berdebat soal apakah waktu<br />
benar-benar nyata di luar persepsi manusia. Siapa dapat<br />
mengatakan bahwa satu peristiwa berjalan cepat atau<br />
lambat, bersebab atau tanpa sebab, pada masa silam atau<br />
masa depan' Siapa dapat mengatakan bahwa perdebatan<br />
mereka ini benar-benar terjadi' Para filsuf duduk dengan<br />
mata separuh terbuka dan membandingkan pandangan<br />
estetika mereka tentang waktu.<br />
Sebagian kecil orang lahir tanpa memiliki kepekaan<br />
terhadap waktu. Akibatnya, kepekaan mereka terhadap<br />
ruang meningkat sampai taraf yang menyiksa. Mereka<br />
berbaring di rerumputan yang tinggi dan para penyair dan<br />
pelukis dari seluruh penjuru dunia sibuk bertanya padanya.<br />
Orang-orang tuli waktu ini diminta menjelaskan secara<br />
persis gambaran pohon-pohon di musim semi, bentuk salju<br />
di Alpen, sudut matahari di atas gereja, letak sungai-sungai,