Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
61<br />
Dalam beberapa jam, pipi lelaki itu kembali menjadi merah<br />
muda, badannya kembali tegak, berbicara lantang pada si<br />
istri. Rumah itu kembali menjadi milik mereka. Mereka<br />
makan bersama, bercanda, tertawa. Mereka bepergian<br />
berkeliling negeri, mengunjungi teman-teman. Rambut<br />
putih perempuan itu kembali hitam dengan helai-helai<br />
warna coklat, suaranya bergetar dalam nada yang berbeda.<br />
Ia pergi ke pesta perpisahan pegawai gymnasium yang<br />
pensiun, mulai mengajar sejarah. Ia mencintai muridmuridnya,<br />
berdebat dengan mereka setelah kelas usai.<br />
Membaca saat jam makan siang dan malam hari. Bertemu<br />
teman-teman, berdiskusi tentang sejarah serta peristiwaperistiwa<br />
yang hangat. Membantu menghitung rugi-laba<br />
keuangan toko kimia milik suaminya, menyusuri kaki<br />
gunung bersama, bermain cinta dengannya. Kulitnya<br />
menjadi lembut, rambutnya panjang dan coklat, buah<br />
dadanya tegak. Ia pertama kali bertemu dengan suaminya<br />
di perpustakaan universitas, membalas tatapannya yang<br />
sekilas. la menjalani kuliah. Lulus dari gymnasium diiringi<br />
tangis bahagia kedua orangtua dan adik perempuannya.<br />
Tinggal bersama orang tuanya, menghabiskan berjam-jam<br />
di hutan di belakang rumah bersama ibunya, membantu<br />
mencuci piring kotor Mendongengi adiknya pada malam<br />
hari menjelang tidur, menjadi semakin kecil. Ia merangkak.<br />
Ia ditimang-timang.<br />
Seorang lelaki tengah baya turun dari satu panggung<br />
auditorium di Stockholm, memegang medali. 1a berjabat<br />
tangan dengan Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan<br />
Swedia, menerima hadiah Nobel untuk fisika,<br />
mendengarkan puja-puji. Lelaki itu berpikir sebentar ten<br />
tang hadiah yang diterimanya. Pikirannya segera melayang<br />
ke dua puluh tahun ke depan ketika ia bekerja sendirian di