You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
10<br />
terketuk, tak berdaya oleh lengan putih perempuan itu.<br />
Mereka bermain cinta, gaduh, dan penuh nafsu.<br />
Perempuan itu membujuknya agar mau pindah ke<br />
Fribourg. Lelaki itu meninggalkan pekerjaannya di Berne<br />
dan lantas bekerja di Kantor Pos Fribourg. Ia terbakar oleh<br />
rasa cintanya pada perempuan itu. Setiap sore ia pulang<br />
kerja. Mereka makan, bermain cinta, berdebat, perempuan<br />
itu mengeluh butuh tiang lebih banyak lagi, si lelaki<br />
berdalih, perempuan itu melemparkan jambangan bunga ke<br />
arahnya, mereka bermain cinta lagi, si lelaki kembali<br />
bekerja di kantor pos. Perempuan itu mengancam<br />
meninggalkan si lelaki, tetapi tak pernah dilakukannya.<br />
Lelaki itu hidup demi perempuan tersebut, dan ia bahagia<br />
dengan penderitaannya.<br />
Di dunia yang ketiga, lelaki itu juga memutuskan untuk<br />
menemui perempuan dari Fribourg. Ia hanya tahu sedikit<br />
tentang perempuan itu, bisa jadi si perempuan itu<br />
penyeleweng dan gerak tubuhnya adalah cerminan dari<br />
wataknya yang gampang berubah, tetapi senyuman itu,<br />
tawa itu, penggunaan kata-kata yang cerdas itu. Ya, ia harus<br />
menemuinya. Ia pergi ke Fribourg, bertatap muka di pintu<br />
masuk, minum teh bersama di meja dapur. Mereka<br />
berbincang-bincang tentang pekerjaan si perempuan di<br />
perpustakaan dan pekerjaan si lelaki di pabrik obat. Setelah<br />
satu jam, perempuan itu mengatakan ia harus pergi<br />
menolong seorang teman, mengucapkan salam perpisahan,<br />
mereka berjabat tangan. Lelaki itu menempuh perjalanan<br />
pulang sejauh tigapuluh kilometer ke Berne, merasa hampa<br />
sepanjang perjalanan kereta, naik ke apartemennya di lantai<br />
empat di Kramgasse, berdiri di balkon, dan menatap ke<br />
arah topi merah mungil yang tergeletak di hamparan salju<br />
di bawah.