10.01.2016 Views

Alan Lightman - Einstein Dream

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

45<br />

yang terakhir menuju tempat yang digandrunginya. Debu<br />

di tepi jendela. Cabai di rak di Marktgasse, hijau, kuning,<br />

dan merah. Matterhorn, puncak putih menusuk langit biru,<br />

lembah hijau, dan pondok-pondok kayu. Mata jarum.<br />

Embun di daun, kristal, permata. Seorang ibu di<br />

pembaringan, menangis, aroma daun basil di udara.<br />

Seorang bocah bersepeda di Kleine Schanze, senyum<br />

keabadian di wajahnya. Menara tempat ibadah, tinggi dan<br />

tegak lurus, balkon terbuka, khidmat, dikelilingi pilar-pilar.<br />

Riak terbentuk di danau pada pagi hari. Laci terbuka. Dua<br />

teman bertemu di kafe, cahaya lampu menyinari wajah<br />

salah seorang, yang lain terbungkus bayangan. Seekor<br />

kucing mengincar seekor kumbang di jendela. Seorang<br />

gadis duduk di bangku, membaca surat, airmata bahagia<br />

meleleh dari matanya yang hijau. Padang luas dengan<br />

pohon cedar dan cemara. Cahaya matahari, menembus<br />

kaca di petang hari. Pohon besar tumbang, akar-akar<br />

mencakar udara, dahan-dahannya masih kehijauan. Layar<br />

putih kapal dan angin berhembus di belakangnya,<br />

mengembang seperti sayap burung raksasa. Bapak dan<br />

anak di restoran, sang bapak bersedih dan menatap ke arah<br />

taplak meja. Jendela bulat telur, terlihat jerami di padang,<br />

kereta kayu, hijau dan ungu dalam cahaya senja hari. Botol<br />

pecah di lantai, cairan coklat di tembok, perempuan<br />

dengan mata merah. Seorang lelaki tua memasak sarapan<br />

untuk cucunya yang sedang menatap bangku putih di luar.<br />

Buku kumal tergeletak di meja di samping lampu yang<br />

bercahaya redup. Warna putih menyeruak tatkala ombak<br />

pecah, tertiup angin. Seorang perempuan dengan<br />

rambutnya yang basah menyandar di sofa, tangannya<br />

menggengam erat tangan lelaki yang tak akan pernah<br />

ditemuinya lagi. Kereta api dengan gerbong warna merah<br />

melaju di jembatan beton dengan lengkungnya yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!