You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
41<br />
yang tak akan pernah dibiarkan hilang. Seorang gadis belia<br />
yang manis dengan mata biru dan rambut pirang tak hentihentinya<br />
tersenyum, seperti saat ini. Tak akan pernah<br />
hilang rona merah jambu dari pipinya, tak akan pernah<br />
kulitnya berkerut atau kuyu, tak akan pernah terluka, tak<br />
akan pernah ia melalaikan petuah orang tuanya, tak akan<br />
pernah mengangan-angankan sesuatu yang tak dipahami<br />
oleh orang tuanya, tak akan pernah mengenal kejahatan,<br />
tak akan pernah berkata ia tak mencintai orang tuanya, tak<br />
akan pernah meninggalkan kamarnya yang menghadap ke<br />
laut, tak akan pernah berhenti membelai orang tuanya<br />
seperti yang dilakukannya saat ini.<br />
Dan, di tempat di mana waktu berhenti, sepasang kekasih<br />
berciuman di bawah bayangan gedung-gedung, dalam<br />
pelukan abadi yang tak akan pernah hilang. Sang lelaki tak<br />
akan pernah memindahkan tangan dari tempatnya yang<br />
sekarang, tak akan pernah membuang kenang-kenangan<br />
yang berharga, tak akan pernah jauh dari pujaannya, tak<br />
akan pernah bertindak tolol yang membahayakan dirinya,<br />
tak akan pernah berhenti mengungkapkan perasaan<br />
cintanya, tak akan pernah cemburu, tak akan pernah<br />
mencintai perempuan lain, tak akan pernah kehilangan<br />
gairah dari waktu yang sekejap ini.<br />
Kita harus mengerti bahwa patung-patung itu hanya<br />
disinari oleh cahaya merah yang paling suram dan nyaris<br />
tak terlihat di pusat waktu, getarannya melamban menjadi<br />
gema di jurang yang menganga lebar, nyalanya tak lebih<br />
dari cahaya kunang-kunang.<br />
Mereka yang gelisah di pusat kematian memang bergerak,<br />
namun gerakannya seperti gletser. Menyisir rambut<br />
mungkin membutuhkan waktu satu tahun, sementara satu