Alan Lightman - Einstein Dream

Recommendations

Info

73 Ketika orang mulai berbisnis, ia merasa harus berbicara lebih dahulu dengan orangtua, kakek nenek, buyut, dan leluhur mereka yang jumlah yang tak terhingga, untuk belajar dari kesalahan mereka. Sebab, tak ada usaha yang benar-benar baru. Semua hal telah dilakukan oleh mereka yang ada dalam silsilah keluarga. Sesungguhnya, segala sesuatu telah tercapai. Tetapi, sungguh mahal imbalannya. Di dunia seperti ini, penggandaan atas pencapaianpencapaian terbagi oleh ambisi yang makin lama makin kendor. Ketika seorang anak perempuan meminta bimbingan ibunya, ia tidak bisa mendapatkannya secara langsung. Ibu si anak harus bertanya pada ibunya sendiri yang harus bertanya lagi pada ibunya. Demikian seterusnya. Anak-anak tak pernah mampu membuat keputusan sendiri dan terpaksa harus berpaling pada orangtua yang juga tak mampu memberikan nasihat yang meyakinkan. Orangtua bukanlah sumber kepastian. Ada jutaan sumber lainnya. Ketika setiap tindakan harus dikaji ulang sejuta kali, maka hidup menjadi bersifat sementara. Jembatan-jembatan yang dibangun kokoh, yang telah membentang separuh lebar sungai, tiba-tiba terhenti pengerjaannya. Bangunanbangunan didirikan hingga sembilan lantai tetapi tak ada atap yang memayunginya. Pedagang yang menyediakan jahe, telur, biji-bijian , atau daging asap mengganti dagangannya sesuai perubahan pikiran, berdasarkan tiap nasihat yang didapat. Kalimat-kalimat menggantung tak terselesaikan. Pertunangan putus sehari sebelum hari perkawinan. Dan di jalanan, orang-orang membalikkan kepala dan menatap tajam ke belakang, melihat siapa yang mengawasi.
74 Inilah harga yang harus dibayar demi keabadian. Tak seorang pun menjadi manusia yang utuh. Tak seorang pun yang merdeka. Seiring waktu, orang berkeyakinan bahwa satu-satunya jalan agar dapat menempuh kehidupan milik sendiri adalah dengan kematian. Dengan maut, lelaki mau pun perempuan, akan terbebas dari beban masa silam. Beberapa jiwa resah ini akhirnya memutuskan untuk menenggelamkan diri di Danau Montana atau melemparkan diri dari Puncak Monte Lama, membuat kerabat terkasih mencari-cari. Begitulah, yang fana pun menaklukkan yang baka, jutaan musim gugur menyerah pada ketiadaan musim gugur, jutaan butiran salju menyerah pada ketiadaan butiran salju, jutaan nasihat dan teguran menyerah pada keheningan.
Page 2 and 3:
i EINSTEIN’S DREAMS (MIMPI-MIMPI
Page 4 and 5:
iii EINSTEIN’S DREAMS "Novel yang
Page 6 and 7:
v Einstein’s Dreams Mimpi-mimpi E
Page 8 and 9:
1 PROLOG DI SATU lorong di kejauhan
Page 10 and 11:
3 Kramgasse, mengintai tiap lorong
Page 12 and 13:
5 Fribourg, berlayar kembali dengan
Page 14 and 15:
7 Klausen adalah lelaki perlente ya
Page 16 and 17:
9 pagar besi, melepaskannya, mencen
Page 18 and 19:
11 Tiga rentetan peristiwa itu sung
Page 20 and 21:
13 beraturan. Mereka tahu bahwa wak
Page 22 and 23:
15 Suatu ketika di masa silam, ilmu
Page 24 and 25:
17 ketinggian menjadi setipis udara
Page 26 and 27:
19 yang sama. Pada pukul sepuluh me
Page 28 and 29:
21 berubah menjadi pembenaran, logi
Page 30 and 31: 23 Para istri mengambil roti, mengo
Page 32 and 33: 25 terjadi dari tahun ke tahun, dar
Page 34 and 35: 27 mendekat pada ciptaanNya, baik y
Page 36 and 37: 29 8 MEI 1905 DUNIA akan berakhir p
Page 38 and 39: 31 menyelam di Aare. Setelah berena
Page 40 and 41: 33 10 MEI 1905 SENJA hari, matahari
Page 42 and 43: 35 tahun yang lalu, ia duduk di had
Page 44 and 45: 37 11 Mei 1905 BERJALAN sepanjang M
Page 46 and 47: 39 Jika orang berkunjung ke satu ko
Page 48 and 49: 41 yang tak akan pernah dibiarkan h
Page 50 and 51: 43 Tanpa waktu tak akan ada kehidup
Page 52 and 53: 45 yang terakhir menuju tempat yang
Page 54 and 55: 47 20 MEI 1905 KERUMUNAN orang di S
Page 56 and 57: 49 di Brunngasshalde, terdengar jer
Page 58 and 59: 51 girang, berbalik dan bersigegas
Page 60 and 61: 53 29 MEI 1905 LELAKI atau perempua
Page 62 and 63: 55 Di dunia yang berkecepatan tingg
Page 64 and 65: 57 Einstein tak pernah mengenal ras
Page 66 and 67: 59 an Annalen der Physik yang memua
Page 68 and 69: 61 Dalam beberapa jam, pipi lelaki
Page 70 and 71: 63 3 JUNI 1905 BAYANGKAN satu dunia
Page 72 and 73: 65 Di dunia yang rentang kehidupan
Page 74 and 75: 67 5 JUNI 1905 DARI gambaran lokasi
Page 76 and 77: 69 pertama tempat ia menangkap bola
Page 78 and 79: 71 9 JUNI 1905 ANDAIKAN manusia hid
Page 82 and 83: 75 10 JUNI 1905 ANDAIKAN waktu adal
Page 84 and 85: 77 mega-mega di langit masih sama d
Page 86 and 87: 79 11 JUNI 1905 DI SUDUT Kramgasse
Page 88 and 89: 81 hidup saat demi saat, dan tiap s
Page 90 and 91: 83 kertas-kertas hitungan. Peneliti
Page 92 and 93: 85 17 JUNI 1905 SELASA pagi di Bern
Page 94 and 95: 87 Segmen waktu mengalir berurutan
Page 96 and 97: 89 INTERLUD EINSTEIN dan Besso dudu
Page 98 and 99: 91 18 JUNI 1905 BERAWAL dari katedr
Page 100 and 101: 93 tawa anak-anak. Sanak keluarga b
Page 102 and 103: 95 lakukan bila saru derik di Berne
Page 104 and 105: 97 ini disebabkan oleh isolasi dan
Page 106 and 107: 99 yang sama, sangat mekanik, seper
Page 108 and 109: 101 kebebasan yang ganjil, bisa mel
Page 110 and 111: 103 Bersamaan dengan gesekan biola
Page 112 and 113: 105 27 JUNI 1905 SETIAP Selasa, seo
Page 114 and 115: 107 Tetapi, apakah masa silam itu?
Page 116 and 117: 109 burung tersebut, tetapi burung
Page 118 and 119: 111 EPILOG MENARA jam berdentang de
Page 120: 113 ALAN LIGHTMAN lahir di Memphis,
show all

Alan Lightman - Einstein Dream

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?