You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
91<br />
18 JUNI 1905<br />
BERAWAL dari katedral di tengah kota Roma, satu<br />
barisan yang terdiri dari sepuluh ribu orang membentang<br />
laksana jari-jari lingkaran, atau jarum jam raksasa,<br />
memanjang sampai ke ujung kota, bahkan melewatinya.<br />
Tetapi, para peziarah ini tidak bermaksud ke luar kota,<br />
mereka justru hendak memasukinya. Mereka menunggu<br />
giliran untuk masuk ke dalam Kuil Waktu. Mereka<br />
menunggu untuk bersujud di bawah Jam Agung. Mereka<br />
telah menempuh jarak yang panjang, bahkan beberapa dari<br />
negeri yang jauh, semata untuk datang ke tempat pemujaan<br />
ini. Mereka berdiri dalam diam ketika barisan merayap<br />
sepanjang jalan yang bersih. Beberapa membaca kitab suci.<br />
Yang lain menggandeng anak-anak. Beberapa makan buah<br />
ara dan minum air. Dan, selama menunggu, mereka seperti<br />
tak menyadari bahwa waktu berlalu. Mereka tak melirik jam<br />
tangan, karena tak memilikinya. Mereka rak mendengar<br />
dentang menara jam, karena menara jam memang tak ada.<br />
Jam tangan dan jam dinding adalah sesuatu yang terlarang.<br />
Yang diperbolehkan hanya Jam Agung di dalam Kuil<br />
Waktu.