02.07.2013 Views

Patiseri Jilid 1.pdf

Patiseri Jilid 1.pdf

Patiseri Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terdapat dalam ragi roti. Enzim-enzim ini bekerja di dalam adonan<br />

sebelum gula dapat meragi. Sukrosa diubah mejadi dua macam gula<br />

sederhana, yaitu fruktose dan dextrose. Perubahan ini begitu cepat<br />

sehingga dapat terjadi dalam beberapa menit setelah mixing pencairan<br />

seluruhnya dan demikian sempurna sehingga praktis tidak<br />

ada sukrosa yang terlihat dalam roti. Hal yang sebaliknya terjadi<br />

pada laktose. Hampir seluruh laktose tetap tinggal dalam roti sebab<br />

ragi tidak memiliki enzim yang dapat mencairkan laktose.<br />

b. Ragi Fermentation<br />

Glukose, fruktose, sukrosa dan maltose dapat diragikan oleh ragi roti<br />

sehingga menghasilkan karbon dioksida dan alkohol yang merupakan<br />

hasil akhir yang utama. Laktose tidak dapat meragi sebab ragi<br />

roti tidak mengandung enzim yang sanggup memecahkan kelompok<br />

gula ini.<br />

c. Rate of Fermentation<br />

Dengan menambahkan sedikit gula pada ragi maka akan dapat<br />

mempercepat peragian adonan. Namun demikian setelah melewati<br />

batas tertentu, penambahan gula justru dapat memperlambat peragian.<br />

Gula berfungsi seperti pupuk pada tanaman. Ragi dapat berfermentasi<br />

dengan adanya gula namun apabila gula berlebihan maka<br />

ragi justru akan mati. Pada tanaman pun, apabila pemberian pupuk<br />

berlebihan, hasilnya justru sebalilknya. Tumbuhan itu pasti akan<br />

mati.<br />

Saat mana gula justru mulai menghambat kegiatan ragi tergantung<br />

pada tepung yang digunakan dan prosedur pengolahannya, baik<br />

pada pembuatan secara langsung (straight dough) atau secara<br />

sponge (sponge dough).<br />

d. Residual Sugar<br />

Kurang lebih 2 % gula yang dibubuhkan dalam adonan akan dihabiskan<br />

selama proses peragian. Sisanya yang 98% akan disebut sebagai<br />

residual sugar. Jadi semakin tinggi persentase gula yang dipergunakan,<br />

semakin tinggi pula sisa gulanya.<br />

e. Sweetness dan Flovour<br />

Karena tidak ada tes alam atau kimiawi untuk menentukan rasa manis,<br />

maka hal itu hanya diukur dengan indra pengecap, yaitu lidah.<br />

Untuk membandingkan rasa manis yang bermacam-macam, sukrosalah<br />

yang digunakan sebagai standar.<br />

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!