02.07.2013 Views

Patiseri Jilid 1.pdf

Patiseri Jilid 1.pdf

Patiseri Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dapat berpengaruh terhadap pencapaian volume yang maksimal karena<br />

gluten tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan gas.<br />

F . LEMAK<br />

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa lemak adalah bahan yang sangat<br />

penting dalam pembuatan patiseri. Komposisinya terdiri dari asam<br />

lemak (fatty acid) yang terdiri dari tiga buah molekul dari satu asam<br />

berlemak atau lebih yang digabungkan dengan sebuah glycerol untuk<br />

membentuk triglyceride. Yang dimaksud dengan glycerol adalah cairan<br />

kental seperti sirup dan lebih berat dari pada air dengan rasa manis.<br />

Biasanya campuran triglycerida ini apabila berbentuk padat pada suhu<br />

biasa disebut lemak, tetapi bila berbentuk cair disebut minyak. Keduaduanya<br />

dikelompokkan sesuai dengan kadar asam yang dikandungnya.<br />

Lemak dan minyak mempunyai berat jenis yang lebih rendah dari<br />

pada air, dan setiap lemak mempunyai sifat sendiri. Lemak tidak dapat<br />

larut dalam air. Bahkan apabila lemak bercampur dengan air maka akan<br />

membentuk emulsi, campuran yang stabil dan tidak dapat terurai lagi.<br />

Lemak dan minyak hanya dapat larut dengan bahan pelarut lemak<br />

seperti ether, benzine dan carbon tetrachloride. Keduanya mempunyai<br />

titik leleh yang berbeda.<br />

1. Fungsi Lemak<br />

Pemakaian lemak di dalam resep patiseri akan membantu:<br />

a. Meningkatkan nilai gizi.<br />

b. Mempertinggi rasa, dengan hadirnya lemak di dalam resep produk<br />

patiseri, hasil-hasilnya akan lebih mudah untuk ditelan sewaktu<br />

dikuyah dan tidak terasa seret. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat<br />

lemak yang sanggup untuk memperpendek (to short) bentuk jaringan<br />

zat gluten tepung. Oleh karenanya, sering lemak itu disebut<br />

juga “shortening”.<br />

c. Memperkuat jaringan zat gluten tepung. Zat gluten tepung akan<br />

membentuk jaringan apabila ia bersinggungan dengan air. Pembentuk<br />

jaringan ini tidak mempunyai kekuatan apa-apa terutama dalam<br />

menerima gas CO2 jika ia bercampur begitu saja dengan air. Kalau<br />

terbentuknya jaringan itu bersama-sama dengan hadirnya lemak<br />

dalam resep maka jaringan zat gluten ini terjadi dengan kuat, elastis<br />

dan sanggup untuk memperlebar dirinya sewaktu menerima gas<br />

CO2 sebagai hasil kerja ragi tanpa mengalami pemutusan di sana<br />

sini. Jaringan zat gluten tepung yang terbentuk dalam adonan dapat<br />

diibaratkan sebagai semacam balon karet.<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!