02.07.2013 Views

Wahana

Wahana

Wahana

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Terdapat beberapa metode untuk menggambarkan suatu barisan, antara lain:<br />

1. Metode pertama dengan mendaftar beberapa suku pertama hingga aturan untuk<br />

menentukan suku berikutnya jelas. Sebagai contoh, barisan (7, 11, 15, 19, 23, ...)<br />

adalah barisan yang suku ke-n-nya adalah (4n + 3), sedangkan barisan (1, 2, 4, 8, ...)<br />

adalah barisan yang suku ke-n-nya adalah 2 n – 1 .<br />

2. Metode kedua adalah dengan menuliskan rumus untuk suku ke-n dari barisannya.<br />

Sebagai contoh, untuk barisan (3, 5, 7, 9, ...) dapat dituliskan sebagai (u n ) dengan u n<br />

= 2n + 1 atau dapat dituliskan dengan (2n + 1).<br />

3. Metode ketiga adalah dengan memberikan n suku pertamanya, dan suku ke-(n + 1)<br />

ditentukan sebagai fungsi dari n suku pertamanya. Sebagai contoh, untuk barisan<br />

bilangan Fibonacci diberikan oleh (u n ) dengan u 1 = 1, u 2 = 2, dan u n+1 = u n + u n-1 untuk<br />

n ≥ 2. Jika dituliskan dengan cara mendaftar barisan Fibonacci ini dapat dituliskan<br />

dengan (1, 1, 2, 3, 5, ...). Dengan kata lain, barisan Fibonacci adalah barisan bilangan<br />

yang setiap suku sesudah suku kedua merupakan jumlah dari dua suku yang<br />

mendahuluinya.<br />

Karena pada dasarnya barisan merupakan fungsi, maka kita mempunyai definisi<br />

untuk kesamaan dua barisan.<br />

Definisi 3.2<br />

Dua barisan, (u ) dan (v ), dikatakan sama, ditulis dengan (u ) = (v ), jika u = v n n n n n n<br />

untuk semua bilangan asli n.<br />

Untuk barisan tak hingga (u n ), kita akan memperhatikan jumlah dari semua suku<br />

dari barisan tak hingga (u n ).<br />

u 1 + u 2 + u 3 + ... + u n + ...<br />

Definisi 3.3<br />

Jika (u ) merupakan suatu barisan bilangan real, maka bentuk:<br />

n<br />

u + u + u + ... + u + ...<br />

1 2 3 n<br />

disebut deret tak hingga. Bilangan u disebut suku ke-n dari deret dan bilangan:<br />

n<br />

S = u + u + u + ... + u n 1 2 3 n<br />

disebut jumlah n buah suku pertama dari deret.<br />

Untuk memahami pengertian barisan dan deret lebih mendalam, berikut ini<br />

diberikan beberapa contoh barisan dan deret.<br />

Contoh 3.1.1<br />

Jika diberikan suatu susunan bilangan<br />

1 1 1<br />

1, , , L, , L<br />

2 3 n<br />

maka susunan bilangan ini merupakan barisan dengan suku umum (suku ke-n) adalah<br />

1<br />

, sedangkan bentuk jumlahan bilangan-bilangan ini adalah:<br />

n<br />

BAB III ~ Barisan dan Deret 101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!