petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Keberadaan BKM/LKM membuat pengorganisasian kegiatan lebih terarah. BKM/LKM yang<br />
merepresentasikan nilai-nilai <strong>sosial</strong> secara tidak langsung mewakili luasnya aktivitas warga dalam<br />
“bermasyarakat”. Seluruh aktivitas itu dilangsungkan dalam keteraturan jaringan <strong>sosial</strong> (jaringan<br />
kerjasama yang dilandasi solidaritas <strong>sosial</strong>) yang telah melembaga. Masyarakat yang berkualitas<br />
adalah masyarakat yang memiliki <strong>modal</strong> <strong>sosial</strong> kuat. Sebab dengan <strong>modal</strong> <strong>sosial</strong> tersebut kekuasaan<br />
(otoritas) dan kedaulatan dapat dijalankan untuk mengelola sumberdaya-sumberdaya ekonomi dan<br />
<strong>sosial</strong> untuk pembangunan. Organisasi Masyarakat Warga berperan mengatur atau mengelola<br />
(governance) masyarakat bekerjasama dengan Pemda dan Dunia Usaha.<br />
Gambar 2<br />
Peran Modal Sosial dalam Civil Society (OMW)<br />
10.958 BKM<br />
KBK<br />
Jaringan Relawan dari<br />
665.026 relawan<br />
Diadaptasi dari : Rob Grey, Bebbington and Collison 2006; NGOs, civil society and accountability: making the people<br />
accountable to capital http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1558155&show=html<br />
Menurut Bank Dunia, governance is manner in which power is excercised in the management of a<br />
country’s economic and social rescources for development. Fokus pengertian konsep governance<br />
tersebut adalah bagaimana menggunakan kekuasaan untuk mengelola sumberdaya dalam proses<br />
pembangunan, agar menghasilkan kesejahteraan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan<br />
adalah dengan mencegah kemiskinan melalui penanggulangan kemiskinan. Konsep governance<br />
muncul seiring meningkatnya kesadaran bahwa fungsi dan peran pemerintah dalam pembangunan<br />
tidak dapat bergerak sendirian. Jika pada masa lalu, pemerintah identik dengan birokrasi yang tidak<br />
fleksibel, tertutup, sibuk dengan dirinya sendiri, merencanakan semua kebijakan public, dan tidak<br />
menyelesaikan masalah maka ketika kehidupan <strong>sosial</strong>, ekonomi, politik begitu dinamis, maka pola<br />
pemerintahan demikian harus ditinggalkan.<br />
Dengan demikian, governance dapat diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya tidak bisa dilakukan<br />
oleh pemerintah sendiri, melainkan harus dibantu oleh institusi-institusi yang bukan berasal dari<br />
pemerintah, baik itu institusi <strong>sosial</strong> maupun swasta. Dalam governance, tanggung jawab untuk<br />
menghadapi isu-isu <strong>sosial</strong> dan ekonomi adalah tanggung jawab bersama yang bersifat lintas batas<br />
antar tiga relasi, yaitu pemerintah (Pemda), dunia usaha, dan masyarakat. Ketiga relasi tersebut<br />
berhubungan saling tergantung dan saling melengkapi, sehingga kemampuan untuk mencapai tujuan<br />
tidak tergantung pada pemerintah saja (Gerry Stoker; 2010). Karena sejauh ini, dalam banyak hal<br />
governance digerakkan oleh jaringan kerja para pelaku yang otonom dan bisa mengatur dirinya<br />
sendiri (self governing). BKM/LKM, Jaringan relawan sector dan Komunitas Belajar Kelurahan bekerja<br />
di dalam lingkaran Civil Society (lihat Gambar 2). Lebih lanjut mengenai KBK dan Jaringan Relawan<br />
diatur dalam Pedoman Teknis KBK.<br />
e. Kelembagaan lokal sebagai pembentuk <strong>modal</strong> <strong>sosial</strong> masyarakat lokal<br />
Di dalam perkembangan pembangunan lembaga istilah lokal sulit didefinisikan. Pada tataran makro<br />
lokal adalah lawannya dari global. Sehingga istilah lokal dapat digunakan untuk menyebut peradaban<br />
PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN MODAL SOSIAL 5