22.11.2014 Views

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kegiatan tridaya, baik infrastruktur, ekonomi produktif maupun kegiatan <strong>sosial</strong> tidak<br />

hanya mengemban amanah untuk menguatkan kapasitas manusia (human capital) tetapi juga<br />

menguatkan komunitas (social capital). Kekuatan kapasitas manusia dan <strong>modal</strong> social merupakan<br />

landasan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, daya beli dan taraf hidup.<br />

KSM-KSM yang bekerja pada tiga bidang tridaya, baik infrastruktur, ekonomi maupun social<br />

seharusnya memikirkan bagaimana output kegiatannya berdampak terhadap warga msikin PS-2<br />

secara terintegrasi. Oleh sebab itu KSM-KSM memerlukan perluasan jaringan kerjasama antar bidang<br />

(lingkungan-ekonomi-<strong>sosial</strong>) agar penanggulangan kemiskinan tertangani menyeluruh,<br />

tidak parsial. Sebab semua kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM berorientasi untuk meningkatkan<br />

kapasitas SDM yang diukur dengan standar IPM.<br />

Pemanfaatan kegiatan infrastruktur berkaitan dengan peningkatan daya beli masyarakat ketika<br />

mempermudah akses warga miskin dari lokasi pengambilan hasil bumi ke lokasi pemasaran (seperti<br />

jembatan, jalan dan sarana transportasi lain). Pembangunan infrastruktur juga meningkatkan<br />

pelayanan kesehatan ketika sarana kesehatan (posyandu/poskesdes) yang dibangun mendekatkan<br />

warga miskin terhadap layanan kesehatan, serta meningkatkan kesehatan warga PS-2 secara<br />

langsung melalui pembangunan drainase, sanitasi, air bersih, pengolah limbah, daur ulang sampah<br />

maupun MCK. Pembangunan infrastruktur juga berkontribusi pada peningkatan pendidikan melalui<br />

pembangunan/perbaikan sarana pendidikan di PAUD, TK dan SD.<br />

Pencapaian IPM sebagai indicator kesejahteraan manusia berada di tangan para KSM-KSM yang<br />

menangani kegiatan tersebut. Seperti diketahui, IPM mengandung tiga komponen penting, yaitu<br />

peningkatan angka harapan hidup, kualitas pendidikan dan peningkatan daya beli. Ketiga komponen<br />

tersebut dapat dicapai melalui kinerja KSM-KSM, baik KSM ekonomi, KSM social maupun KSM<br />

infrastruktur secara bersama-sama, sebab semua KSM memiliki kontribusi untuk menyumbang<br />

pencapaian IPM dengan kadarnya masing-masing.<br />

Untuk mencapai peningkatan IPM secara lebih komprehensif, maka seluruh kegiatan KSM mesti<br />

dibenahi agar berkorelasi dengan IPM lebih tinggi lagi, baik secara langsung maupun tidak.<br />

Kontribusi masing-masing KSM terhadap IPM dapat dijembatani dengan <strong>penguatan</strong><br />

kapasitas KSM dan mengupayakan jaringan kerjasama antar KSM secara terkoneksi dan<br />

menjalin kerjasama dengan berbagai pihak (terutama SKPD dan Dunia Usaha) dengan<br />

memperbaiki hubungan eksternal BKM agar KSM tidak lagi distigmasisasi sebagai<br />

pengelola dana BLM (terlampir Data mengenai kegiatan KSM yang berkontribusi<br />

terhadap IPM)<br />

KSM ideal tumbuh bersama masyarakat dan menguatkan <strong>modal</strong> social. Hampir semua kegiatan<br />

masyarakat yang ber<strong>modal</strong> social kuat dibatasi oleh norma-norma yang mengikat. Segala jenis<br />

kegiatan social yang diselenggarakan oleh masyarakat bermaksud untuk memperkuat rasa saling<br />

percaya, kerjasama dan kebersamaan. Sebagai contoh, jika salah seorang warga sedang<br />

menyelenggarakan hajatan para tetangga pasti berdatangan untuk saling membantu. Sejumlah<br />

peristiwa penting dalam kehidupan amat dihormati dan dianggap harus dibantu dengan semangat<br />

gotong royong, baik pada saat senang maupun susah. Peristiwa yang mendapat tempat di hati<br />

masyarakat tersebut antara lain perkawinan, khitanan, mendirikan rumah, pesta syukuran atau saat<br />

mengalami musibah, sakit, dan meninggal dunia. Semua tetangga bahu-membahu memberikan<br />

bantuan tanpa pamrih dengan satu alasan untuk menolong. Seluruh tradisi tersebutlah yang<br />

melatarbelakangi kelahiran KSM-KSM untuk tumbuh dan berkembang.<br />

Selain kejadian-kejadian penting dalam kehidupan, masyarakat juga menyelenggarakan sendiri<br />

pertemuan-pertemuan tatap muka rutin untuk memperkuat tenggang rasa, memenuhi kebutuhan dan<br />

memecahkan persoalan bersama. Pertemuan-pertemuan tersebut berupa arisan, pengajian,<br />

pertemuan kelompok profesi (petani, nelayan, ojek, pedagang, tukang sayur dsb). Bahkan dewasa ini<br />

program-program pembangunan dihamparkan di atas paguyuban-paguyuban yang berlandaskan<br />

solidaritas dan tenggang rasa itu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dan pendidikan.<br />

16 PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN MODAL SOSIAL

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!