petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Dalam konteks ini maka yang dimaksud dengan arsip BKM/LKMadalah segala kertas, buku, modul,<br />
pedoman, SOP, berita acara dan dokumen lain dengan berbagai macam bentuk dan sifatnya, yang<br />
dihasilkan BKM/LKM selama proses pengelolaan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.<br />
Sedangkan Pengelolaan database, kurang lebih adalah pengelolaan data‐data penting yang berguna<br />
yang dapat dikembangkan menjadi informasi untuk pengembangan kebijakan, keputusan, dan<br />
juga evaluasi upaya penanggulangan kemiskinan.<br />
Secara teori pengertian arsip dan database ini berbeda, akan tetapi dalam prakteknya ini merupakan<br />
satu kesatuan kegiatan, sehingga sebut saja ini adalah Pengelolaan Arsip dan Database BKM/LKM.<br />
C. Maksud dan Tujuan<br />
Maksud pengelolaan arsip dan database ini tentu dalam rangka menunjang kegiatan organisasi<br />
BKM/LKM terutama untuk pengelolaan penanggulangan kemiskinan di wilayah agar berlangsung<br />
secara efektif dan effisien. Sedangkan tujuannya antara lain:<br />
1. Seluruh rekaman data, alat bukti, proses, informasi tersusun dengan baik dan mempermudah<br />
siapapun untuk mengakses data dan informasi tersebut<br />
2. Agar data dan informasi yang ada tersebut dapat digunakan dalam perencanaan dan<br />
pengambilan keputusan dan terlebih untuk proses pembelajaran penanggulangan kemiskinan<br />
D. Mengurai Kegiatan BKM/LKM<br />
Penting disampaikan bahwa, pengelolaan arsip tidaklah berdiri sendiri, kedudukannya sangat terkait<br />
erat dengan dinamika organisasi yang ditunjukan dengan kegiatannya. Oleh karena itu terlebih<br />
dahulu penting di uraikan apa saja yang menjadi elemen‐elemen kegiatan BKM/LKM dalam<br />
penanggulangan kemiskinan. Secara sederhana akan disampaikan dengan hal‐hal berikut:<br />
1. Kegiatan siklus pembangunan partisipatif; Sebagaimana diketahui setiap tahun BKM/LKM dan<br />
jajarannya melaksanakan proses siklus pembangunan partisipatif, kegiatan ini bila di tahun ke 4,<br />
tentu prosesnya sangat lengkap mulai dari RK, PS, Pembentukan BKM/LKM, Penyusunan PJM<br />
Pronangkis sampai dengan pelaksanaan kegiatan, sedangkan di tahun ke 2 dan ketiga diwakili<br />
oleh 2 kegiatan besar yaitu review partisipatif dan Rembuk Warga Tahunan Masyarakat;<br />
2. Pengelolaan kegiatan tridaya; Sebagai implementasi dari siklus pembangunan partisipatif, maka<br />
dilakukannya kegiatn yang berbasis tridaya, fisik, ekonomi dan lingkungan, mencakup didalamnya<br />
pembentukan KSM, proposal serta juga laporan pertanggjungjawaban kegiatannya.<br />
3. Pengelolaan kegiatan transparansi dan akuntabilitas; yang dimaksud dalam hal ini adalah<br />
pengelolaan kegiatan yang terkait untuk menjamin transparansid an akuntabilitas, antara lain<br />
kinerja UPK dan sekretariat, audit interal maupun eksternal, Monitoring dan evaluasi dl<br />
4. Pengambilan keputusan; Sebagai dasar pelaksanaan kegiatannya, BKM/LKM mendasarkan<br />
kegiatannya dengan keputusan yang ada, antara lain dengan AD & ART, surat keputusan<br />
pengangkatan UP‐UP, Surat keputusan pengelolaan tridaya, dll<br />
5. Kegiatan Pengembangan kapasitas; Hampir di setiap saat BKM/LKM dan jajarannya<br />
melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas, apakah mencakup pengembangan kapasitas<br />
bagi BKM/LKM sendiri, relawan dan juga UP‐UP bahkan KSM, kegiatan ini biasanya<br />
didukungdengan materi‐materi tertentu<br />
6. Pengelolaan surat‐menyurat; Kegiatan surat menyurat adalah kegiatan yang hampir pasti terjadi<br />
di semua organisasi, apalagi BKM/LKM, misalnya terkait dengan surat undangan pertemuan,<br />
pemberitahuan, permohonan, tanggapan, keputusan dll<br />
Kegiatan‐kegiatan tersebutlah yang nantinya kurang lebih akan didokumentasikan menjadi arsip dan<br />
database BKM/LKM.<br />
PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN MODAL SOSIAL 55