22.11.2014 Views

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

petunjuk teknis penguatan modal sosial - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Untuk menjamin ketepatan sasaran kegiatan kepada keluarga/individu miskin yang ada dalam daftar<br />

PS-2 maka dapat dikembangkan penggunaan register warga miskin. Jadi masing-masing jiwa<br />

miskin (PS-2) mempunyai nomor register tersendiri dan harus jelas nama (by name) dan alamatnya<br />

(by address)-nya. Register ini digunakan semenjak usulan kegiatan/proposal, rapat BAPPUK BKM,<br />

sampai pada kunjungan lapang untuk menentukan kelayakan usulan. Dengan menggunakan nomor<br />

register warga miskin maka akan mempermudah untuk mengetahui apakah penerima manfaat<br />

kegiatan adalah warga miskin PS-2.<br />

Sasaran dari Kegiatan secara umum adalah keluarga/jiwa miskin yang ada dalam daftar PS-2, namun<br />

untuk Kegiatan tertentu harus ditentukan kriteria yang lebih khusus, hal ini dimaksudkan menghindari<br />

bias orientasi dan sasaran Kegiatan. Perlu untuk terus menjaga suasana batin warga miskin agar<br />

selalu harmoni, kondusif sehingga dalam memfasilitasi keluarga/jiwa miskin tersebut lebih strategis<br />

dan sesuai derajat keberdayaannya. Indikator pelaksanaan prinsip ini dalam pelaksanaan kegiatan<br />

KSM/panitia:<br />

1. PJM pronangkis sudah diperbaiki: ada register jiwa miskin, ada katagori mendekati miskin -<br />

miskin - sangat miskin dan miskin produktif - miskin non produktif.<br />

2. Peserta/penerima manfaat semuanya ada dalam register PS-2 PJM Pronangkis.<br />

3. Untuk keperluan mendukung system register tersebut di atas dapat dibuatkan kartu identitas<br />

penerima manfaat tersendiri untuk mengidentifikasi kelompok sasaran agar mendapatkan<br />

intervensi yang tepat, misalnya beasiswa/bantuan pendidikan untuk warga PS-2 usia sekolah<br />

dan mendukung kartu sehat terdistribusi dengan benar melalu database PS-2<br />

Dengan mengklasifikasikan warga PS-2 akan mempermudah pemilihan intervensi yang cocok<br />

terhadap mereka, khususnya melalui Kegiatan. Dalam PJM Pronangkis sudah harus terlihat berapa<br />

jumlah warga miskin, tinggal dimana dan siapa saja yang berhak menjadi penerima manfaat untuk<br />

setiap kegiatan. Dengan demikian, BKM terhindar dari penyelenggaraan kegiatan yang tidak berkaitan<br />

dengan penanggulangan kemiskinan, tidak jelas pemanfaatnya, instan dan kurang berkelanjutan.<br />

3.6. Komponen dan Fasilitasi Kegiatan<br />

Sebagaimana kegiatan yang lain, komponen Kegiatan berproses dari tahap Perencanaan,<br />

Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi. Sebagaimana disinggung sebelumnya bahwa dalam<br />

merencanakan, melaksanakan dan memonitor harus memperhatikan kesesuaian kebutuhan dan<br />

ketepatan sasaran bagi warga miskin. Kebutuhan dan ketepatan sasaran dimuat dalam PJM<br />

Pronangkis yang akan selalu menjadi acuan dalam pelaksanaan dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya,<br />

Kegiatan disesuaikan dengan tiga target utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM). yaitu :<br />

1. Peningkatan Angka Harapan Hidup melalui pelayanan Kesehatan.<br />

2. Peningkatan Kapasitas SDM, melalui pelayanan Pendidikan<br />

3. Peningkatan Daya Beli, yang didahului dengan peningkatan pendapatan sesuai mata<br />

pencaharian<br />

Ketiga komponen tersebut adalah criteria hidup sejahtera menurut Indeks Pembangunan Manusia<br />

sebagaimana ditentukan oleh UNDP. Untuk mewujudkannya diperlukan aneka jenis kegiatan, antara<br />

lain :<br />

1. Membantu penyelenggaraan pelayanan bidang kesehatan yang difasilitasi oleh BKM<br />

bekerjasama dengan Pemda. KSM Sosial yang memfasilitasi kegiatan tersebut diprioritaskan<br />

para volunteer yang berpengalaman dalam pelayanan kesehatan dan memahami benar PJM<br />

Pronangkis. Sehingga kegiatan KSM akan memiliki kekuatan visi untuk meningkatkan<br />

kesehatan warga miskin setempat seperti; pengobatan gratis, imunisasi, perawatan ibu<br />

hamil, penambahan gizi dan penimbangan balita, perawatan kesehatan orang tua (jompo),<br />

dsb<br />

2. Pembangunan prasarana kesehatan dan fasilitasi pelayanan kesehatan untuk<br />

menyambungkan antara kebutuhan masyarakat dengan program-program Pemda yang<br />

terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan seperti Posyandu, Pos<br />

PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN MODAL SOSIAL 35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!