14.01.2015 Views

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengelola sebuah unit simpan pinjam (USP).<br />

Seiring dengan dinamika USP itu, beberapa<br />

tokoh KUD Tamporok kemudian mengusulkan<br />

agar unit usaha simpan pinjam itu dikukuhkan<br />

saja menjadi sebuah koperasi tersendiri yang<br />

memiliki badan hukum. Singkat cerita, berdasarkan<br />

hasil Rapat Anggota Tahunan Tahun<br />

2003, terbentuklah <strong>Koperasi</strong> Simpan Pinjam<br />

(KSP), yang selanjutnya diberi nama KSP<br />

Tamporok Timampas.<br />

Modal awal KSP ini tentu saja berasal dari<br />

kas USP yang menjadi cikal bakal kelahirannya.<br />

Jumlahnya tidak besar. Hanya Rp.147.509.230.<br />

Untuk ukuran sebuah koperasi simpan pinjam,<br />

dana senilai itu jelas tergolong minim.<br />

Bayang-bayang KSP yang gulung tikar<br />

karena seret modal sempat menghantui para<br />

pengurus KSP Tamporok Timampas, yang baru<br />

saja berdiri itu. Tak ingin bernasib serupa, para<br />

pengurus KSP baru itu pun mulai menyusun<br />

strategi. Beberapa penjajakan kerjasama dengan<br />

badan usaha lain, baik swasta maupun lembaga<br />

pemerintah dilakukan. Hasilnya, KSP Tamporok<br />

Timampas berhasil menjalin kerjasama dengan<br />

PT. Permodalan Nasional Madani (PNM). Bantuan<br />

permodalan sebesar Rp 250 juta pun mengucur<br />

pada akhir tahun 2003. Setahun kemudian,<br />

tepatnya pada akhir 2004, KSP Tamporok<br />

Timampas kembali mendapat suntikan modal<br />

serupa sebesar Rp500 juta. Hanya berselang<br />

tiga tahun, seluruh pinjaman dari PT PNM tersebut<br />

berhasil dilunasi.<br />

Berkaca dari jejak rekam KSP Tamporok<br />

Timampas tadi wajar jika kemudian proposal<br />

mereka untuk bantuan perkuatan modal Program<br />

Agribisnis/Sektoral sebesar Rp 1 miliar terkabul<br />

pada tahun 2005.<br />

Berkat disiplin mengelola sistem, dana<br />

bergulir sebesar Rp1 miliar itu kini, empat tahun<br />

kemudian, telah berkembang menjadi lebih dari<br />

Rp 2 miliar. “Peningkatan itu diperoleh dari laba<br />

usaha simpan pinjam yang dijalankan,” ungkap<br />

Ketua KSP Tamporok Timampas, Juliantje<br />

Kaunang. Keberhasilan itu juga mempengaruhi<br />

tingkat pengembalian dana pinjaman ke bank.<br />

Berdasarkan track record Bank Sulsel, sebagai<br />

penyalur dana bergulir agribisnis Rp 1 miliar, KSP<br />

Temporok pada 2008 telah menyetor dana<br />

sebesar Rp 100 juta ditambah bunga.<br />

Keberhasilan KSP Tamporok Timampas<br />

menggali berbagai potensi permodalan efektif<br />

menggerakkan grafik aset dan neraca keuangan<br />

KSP ke level yang lebih baik. Menurut data KSP,<br />

saat ini aset yang dimiliki sudah bernilai Rp 800<br />

juta. Grafik neraca keuangan pun setali dua uang.<br />

Tahun demi tahun neraca keuangan<br />

menunjukkan peningkatan yang cukup untuk<br />

membuat para pengurus KSP ini tersenyum puas.<br />

Pasar tradisional milik KUD Tamporok, tempat para anggota KSP Tamporok Timampas memasarkan hasil panen<br />

118<br />

K o p e r a s i P e d u l i , R a k y a t S e j a h t e r a

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!