Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
“Persyaratan peminjaman ke bank itu repot.<br />
Sementara, jika pinjam ke rentenir, jelas kami tak<br />
sanggup dengan bunga dan sistem<br />
pengembalian pinjaman,” tutur Palampang (53),<br />
salah seorang anggota KSP Mina <strong>Sejahtera</strong> yang<br />
hingga kini menggeluti budi daya rumput laut<br />
demi untuk menghidupi keluarganya.<br />
Arus surat pengajuan pinjaman dari<br />
masyarakat yang begitu deras membuat<br />
pengurus KSP kelabakan. Pasalnya, pengajuan<br />
pinjaman ternyata lebih besar dari stok dana<br />
yang ada di koperasi. “Kami sempat kerepotan<br />
melayani permintaan anggota karena<br />
keterbatasan modal yang ada di kas koperasi,”<br />
kata Jaya.<br />
Kini, kisah kekurangan dana itu menjadi<br />
cerita masa lalu. Setelah mendapatkan bantuan<br />
dana dana bergulir perkuatan modal sektor<br />
agribisnis sebesar Rp 1 miliar pada tahun 2004,<br />
KSP Mina Mandiri mulai bisa mencukupi<br />
kebutuhan pinjaman anggota. Dari situlah<br />
kemudian KSP Mina <strong>Sejahtera</strong> mulai fokus pada<br />
kegiatan usaha simpan pinjam. Saat ini, KSP Mina<br />
<strong>Sejahtera</strong> mempunyai anggota sebanyak 126<br />
orang dan calon anggota 1.250 orang.<br />
Dari tahun ke tahun neraca KSP menunjukkan<br />
peningkatan. Sebagai contoh, adanya<br />
peningkatan SHU pada tahun 2008 sebesar Rp<br />
194.033.372 dibandingkan SHU pada tahun 2007<br />
yang hanya sebesar Rp 5.345.450.<br />
Dinamika <strong>Koperasi</strong><br />
Problem pengembalian pinjaman adalah<br />
masalah klasik. Hal itu dihadapi oleh hampir<br />
seluruh KSP, termasuk KSP Mina <strong>Sejahtera</strong>.<br />
Ketersendatan pengembalian pinjaman itu<br />
terjadi, salah satunya, karena hasil bisnis<br />
budidaya teripang dan rumput laut yang dikelola<br />
anggota sedang menurun alias tak sebagus<br />
dulu. Fenomena ini, misalnya, dialami<br />
Pelampang yang di masa lalu bisa menghasilkan<br />
1 ton rumput laut dari lahan berukuran 100 m x<br />
50 m. Kini, di lahan yang sama, Pelampang<br />
hanya bisa memanen paling banyak 600 kg<br />
rumput laut. “Mungkin karena laut kami mulai<br />
tercemar,” tambah Jaya.<br />
Meski mengalami kelesuan, tingkat<br />
pengembalian pinjaman dana bergulir agribisnis<br />
yang pernah disalurkan KSP Mina <strong>Sejahtera</strong><br />
tergolong lancar. Dalam kurun waktu empat<br />
Usaha pengepulan rumput laut yang mendapat suntikan modal dari KSP Mina <strong>Sejahtera</strong><br />
132<br />
K o p e r a s i P e d u l i , R a k y a t S e j a h t e r a