Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
Koperasi Peduli Rakyat Sejahtera - Smecda
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Inspirasi La Rimu<br />
Menjadi petani rumput laut sudah<br />
menjadi pilihan hidup La Rimu.<br />
Pria 49 tahun ini memiliki<br />
sebidang lahan seluas 400 x 300 meter<br />
persegi yang ia manfaatkan sebagai arena<br />
budidaya rumput laut. Setiap 45 hari sekali<br />
ia bisa memanen rumput laut rata-rata 1<br />
ton rumput laut kering. Dalam satu tahun<br />
ia bisa memanen hingga lima sampai<br />
enam kali panen. Sebelum membudidaya<br />
rumput laut, La Rimu bekerja sebagai<br />
pedagang kelontong sekaligus bertani di<br />
ladang.Harga rumput laut kering saat ini<br />
Rp 8.500/kg. Memang harga rumput laut<br />
kering sering tidak stabil. Kadang turun<br />
hingga kisaran Rp 4.000/kg. Namun, suatu<br />
waktu bisa melambung hingga Rp 15.000/<br />
kg. Rata-rata para petani rumput laut bisa<br />
mengantongi untung setidaknya 200%<br />
hingga 300% dari modal yang mereka<br />
keluarkan. Hal itulah yang membuat La<br />
Rimu tetap setia dengan usaha budidaya<br />
rumput laut.Suatu ketika, La Rimu terbentur<br />
sebuah situasi sulit. Di satu sisi ia<br />
memerlukan biaya untuk kedua anaknya,<br />
yang kebetulan bersiap melanjutkan ke<br />
jenjang SMA dan SMP secara bersamaan.<br />
Uang simpanannya hampir habis untuk<br />
biaya sekolah anak-anaknya. “Sempat<br />
terpikir untuk meminjam uang di Bank,<br />
tetapi saya pikir kenapa tak pinjam di<br />
<strong>Koperasi</strong> saja yang persyaratannya<br />
ternyata lebih mudah,” kenang La Rimu.<br />
Akhirnya dengan tekad bulat La Rimu<br />
datang ke kantor KSP Tunas Sari untuk<br />
mendaftar menjadi anggota koperasi<br />
sekaligus mengajukan pinjaman modal<br />
sebesar Rp 1 juta. Uang itu ia gunakan<br />
untuk membeli tambang sebagai media<br />
tanam rumput laut seluas 100 m x 50 m.<br />
Untuk membeli bibit ia terpaksa<br />
menggunakan uang simpanan yang masih<br />
sedikit tersisa. Ternyata usaha La Rimu<br />
La Rimu<br />
menuai hasil bagus. Di saat panen, hasil<br />
panennya berkualitas baik. Sementara itu,<br />
ketika itu harga rumput laut juga sedang<br />
tinggi. La Rimu pun akhirnya bisa<br />
membayar hutangnya ke koperasi dengan<br />
lancar. Kini, La Rimu telah beberapa kali<br />
mengajukan pinjaman. Pinjaman kedua<br />
sebesar Rp 2,5 juta yang ia gunakan<br />
untuk menambah luas area budidaya<br />
rumput laut miliknya. Pinjaman kedua ini<br />
pun bisa ia kembalikan tepat waktu. Saat<br />
usaha budidaya rumput lautnya<br />
mengalami kemajuan, naluri dagang La<br />
Rimu menyeruak. “Selain menanam<br />
sendiri, saya juga ingin menjadi pengepul,”<br />
ujarnya. La Rimu kembali mengajukan<br />
pinjaman sebesar Rp 10 juta untuk modal<br />
menjadi pengepul rumput laut kering.<br />
Sebagian uang tersebut ia gunakan untuk<br />
membangun gudang penampungan<br />
rumput laut kering. Usahanya berjalan<br />
lancar. Kini ia mampu membiayai kedua<br />
anaknya kuliah di Unhalu Kendari. Bahkan<br />
ia telah mempunyai deposito puluhan juta<br />
rupiah di KSP Tunas Sari.<br />
K o p e r a s i P e d u l i , R a k y a t S e j a h t e r a 127