13.07.2015 Views

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

interviewPengawasan memang perlu, tapi tak mungkinguru-guru mengawasi para murid dari detikke detik.mengkopi soal dari Programme for InternationalStudent Assessment (PISA)?Orang selalu berdebat, mengkritik kenapaTIMSS (Trends in International Mathematicsand Science Study) dan PISA. PISA, yang dikoordinasikanoleh Organization Economic Cooperationand Development (OECD), pada 2012merilis survei bahwa Indonesia mendudukiperingkat paling bawah dari 65 negara dalamhal kemampuan matematika, membaca, sertasains. Karena itulah saat ini kita coba. Metodeini adalah metode untuk mengukur kemampuanpengetahuan dengan standar internasional.Kalau dari PISA, matematika dan ilmu pengetahuanalam 41 persen.Apa urgensi penggunaan soal dari PISAini?Tentu saja untuk mengukur kemampuananalisis dan logika para siswa. Dengan menggunakansoal itu, kita ingin tahu sebenarnyakemampuan anak-anak kita dibanding anakanakdi luar negeri. La, kalau tidak kita ukur, kitakhawatir nanti kalau pas bertanding (merekabisa) jablas (tumbang), lewat.Tidak mempersulit siswa?Ya, buktinya tingkat kelulusan yang ada saatini 95 persen lebih. Ini karena kisi-kisi ujian itudiberikan sejak dua-tiga tahun lalu. Dan soalyang diujikan pun tidak menyimpang jauh daripelajaran yang sebelumnya diajarkan di sekolah.Tapi banyak anak yang protes ke Andalewat media sosial?Ya, enggak apa-apa. Anak-anak memangkritis. Dan itu bisa dimaklumi, sejauh dalambatas-batas yang wajar. Tetapi, saya katakan,bahwa soal-soal itu akan bisa dikerjakan olehanak-anak yang telah tekun belajar.Majalah detik 26 Mei - 1 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!