20140526_MajalahDetik_130

jalur puncak dua- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Gubernur Jawa Barat AhmadHeryawan, yang mengusulkanide jalur Puncak Dua.dok detikbandungjalan nasional atau jalan provinsi.Bambang Hartadi, Kepala Balai BesarPelaksanaan Jalan Nasional IV, yangmengurus jalan nasional di wilayahBanten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat,menjelaskan inisiator jalan Puncak Duaadalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawanmenyampaikan ide tersebutkepada Presiden Susilo BambangYudhoyono saat berkunjung ke IstanaCipanas sekitar tiga tahun lalu.Presiden setuju dengan pembangunanjalan alternatif menuju kawasan Puncak hinggakawasan Cipanas.Apalagi rombongan Presiden kerap tersendatakibat macet dari Cipanas hingga keluar darikawasan Puncak. “Akhirnya diinstruksikan untukmembangun jalan itu (jalan Puncak Dua),”kata Bambang.Pembangunan melibatkan kerja sama pemerintahprovinsi dengan pemerintah pusat. Provinsimeminta Kabupaten Bogor membebaskanlahan, sedangkan pusat bertugas membangunjalan dengan biaya Anggaran Pendapatan danBelanja Negara.“Pemerintah meminta jalur Puncak Dua tidakhanya untuk kepentingan provinsi atau pemkabBogor saja, tapi juga untuk kepentingan nasional,sehingga jalur ini dibuat menghubungkanSentul hingga Istana Cipanas,” ujar Kepala BidangSarana Prasarana dan Tata Ruang BadanPerencanaan Pembangunan Daerah KabupatenBogor, Suryanto Putra.Direncanakan jalan Puncak Dua mencapai47,8 kilometer dan lebar 30 meter dengan dualajur menuju Jakarta serta dua lajur menujuCipanas. Pembangunan jalan ini diperkirakanmenelan dana hingga Rp 800 miliar.Pemerintah pusat pun mulai membangunjalan di sekitar Sentul. Sepanjang 3,5 kilometersudah mulai diaspal sementara—agar badanjalan tidak hancur—dan sepanjang 13 kilometerlainnya sudah mulai dibuka lahannya.Pusat kemudian mengetahui bahwa mayoritaslahan merupakan hibah dari beberapa pengusaha,di antaranya Tommy Soeharto, PrabowoSubianto, dan Probosutedjo. Sampai sekarangtanah hibah itu masih berada dalam kekuasaanPemerintah Kabupaten BogorMajalah detik 26 mei - 1 juni 2014