13.07.2015 Views

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

seni hiburanfestivalrakat dari Pulau Jawa membuka permukimanbaru di sini dengan membuka hutan melaluiprogram kolonisasi pemerintah Hindia Belanda.Ribuan batang pohon bambu di sekitar TiuhMargakaya ditebang. Karena banyaknya pohonbambu yang ditebang, masyarakat pembukahutan menamakan kawasan baru itu Pringsewu,yang dalam bahasa Jawa berarti “bambuseribu”.Sekarang, Pringsewu adalah daerah heterogendengan masyarakat Jawa sebagai kelompokdominan. Menyusul kemudian masyarakatasli Lampung, yang terdiri atas dua masyarakatadat, yakni masyarakat Pubian yang beradatPepadun serta masyarakat Pesisir yang beradatSaibatin.Menjadi Perkampungan Seribu Bambumasih jadi cita-cita besar Pringsewu. Namunlangkah kecil sudah dibuat, tinggal seterusnyamembesarkan dan menjaga keberlangsungannya.■Silvia GalikanoMajalah detik 26 mei - 1 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!