20140526_MajalahDetik_130

sportDia akanmenanggungtekanan sangatberat di pundaknyakarena seluruh duniamengamatinya.berdiskusi, ada sebagian yang tertawa. Tapi sejujurnyaini benar-benar keren,” kata EmmanuelImorou, 25 tahun, bek kiri Clermont. “Tak adayang ragu. Kami bercanda bagaimana dia akanmenangani sekelompok laki-laki untuk meneguhkanotoritasnya.”Di Ligue 2, Clermont bukan favorit juara.Musim ini, klub dari Kota Clermont-Ferrandini berakhir di posisi ke-14 dari 20 klub.Namun, sebagai manajer perempuansatu-satunya, menurut Fabien Farnolle,mantan kiper Clermont, Helenabakal memikul tekanan dan sorotan.“Dia akan menanggung tekanansangat berat di pundaknya karenaseluruh dunia mengamatinya.”Pengalaman Helena mengelola timsepak bola laki-laki sebenarnya memangmasih sangat singkat. Setelah melatih timjunior Benfica, Helena menjadi Manajer Cheleirense,klub lokal di Kota Lisabon. Helena berhasilmengangkat prestasi Cheleirense hinggamenjadi jawara di Lisabon. Dari Cheleirense, diamelompat ke klub perempuan: S.U. 1º Dezembrodan Odivelas. Di kedua klub perempuanini, prestasinya lumayan kinclong. Dia berhasilmembawa dua klub ini menjadi juara.Sempat menjadi pencari bakat untuk klubasal Glasgow, Skotlandia, yakni Celtic FC, Helenadipercaya menjadi pelatih tim nasional perempuanQatar dan Iran. “Pekerjaannya sangatbagus,” kata seorang pengurus Celtic. Tapi, dikedua tim perempuan ini, prestasi Helena agaksuram. Dia gagal mengantarkan tim ini ke putaranfinal Piala Dunia 2015.Walaupun berjudi dengan penunjukan Helenayang masih miskin pengalaman, keputusannekat Presiden Clermont, Claude Michy, dipujianak buahnya. “Ini publikasi yang bagus bagiklub. Semua orang membicarakan Clermont.Keputusan Presiden sangat pintar,” Farnollememuji.Bagi Remy Dugimont, striker Clermont, punyabos perempuan menjadi pengalaman unik.“Kami diberi tahu bahwa bos baru kami seorangperempuan. Ini satu kejutan, kejutan besar,”kata Dugimont. Tapi bos laki-laki atau perempuantak jadi persoalan bagi dia dan teman-Majalah detik 26 mei - 1 juni 2014