13.07.2015 Views

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kami sudahseperti saudara.Adhyaksa Daultlamhot aritonang/detikfotoTidak seperti biasanya, SuryadharmaAli kehilangan selera humor. MenteriAgama Kabinet Indonesia Bersatu JilidII itu dikenal sebagai lelaki yang humoris.Tidak hanya kepada kolega dan anggotakeluarganya Ketua Umum Partai PersatuanPembangunan itu melontarkan candaan lucu,tetapi juga kepada para staf di KementerianAgama, bahkan siapa saja yang tengah bertemudengannya.Namun Jumat, 23 Mei 2014, pria yang biasadipanggil de ngan kependekan SDA itu lebihbanyak diam. Dari pagi hari tidak ada guyonyang dilontarkan Pak Menteri. Tidak hanyacanda yang hilang, selera makan Suryadharmapun terbang. Nasi uduk, semur ayam, sertabubur ayam kesukaannya tidak banyak disentuh.“Cuma minum kopi dan makan roti,” ceritaorang dekat Suryadharma kepada majalahdetik.Agak siang, pria kelahiran Jakarta, 57 tahunlalu, itu lantas salat duha dan banyak berdoa.Tangannya menggenggam tasbih, mulutnyaterus-menerus melafalkan wirid.Ia baru terlihat sedikit gembira saat melihatAdhyaksa Dault datang. Suryadharma, kataAdhyaksa, shock begitu mengetahui KomisiPemberantasan Korupsi menetapkannyasebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraanhaji di Kementerian Agama2012/2013, sore, sehari sebelumnya. “Dia terlihatsedih, tetapi tetap tabah,” kata Adhyaksakepada majalah detik.Adhyaksa merupakan sohib Suryadharmasejak menempuh bangku kuliah di PascasarjanaUI Jurusan Sosiologi pada 1997. Keduanya lantassama-sama duduk sebagai menteri dalam KabinetIndonesia Bersatu Jilid I (2004-2009). Adhyaksaduduk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga,sedangkan Suryadharma sebagai Menteri Koperasidan Usaha Kecil Menengah. “Kami sudahseperti saudara,” ucap Adhyaksa, yang mengakuburu-buru datang menemui Suryadharma begitutahu sang sohib jadi tersangka.Begitu mengetahui Adhyaksa masuk rumah,Suryadharma langsung memeluknya. Ia punmencurahkan segala isi hatinya. “Saya benarbenartidak paham di bagian mana saya salah.Itu kan kebijakan,” tutur Adhyaksa menirukanucapan Suryadharma.Majalah detik 26 mei - 1 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!