20140526_MajalahDetik_130

Dalam jangkawaktu kuranglebihenam bulanitu, Pak Menterimenambah hartalebih dari Rp 3miliar.putaran kedua.Yudhoyono, yang menang pemilihan presiden,mengganjar dukungan PPP itu denganmemberi dua kursi menteri. Suryadharma, yangmerupakan bendahara fraksi PPP, dijadikanMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,sedangkan koleganya di Partai Ka’bah, BachtiarChamsyah, jadi Menteri Sosial.Diharuskan Presiden Yudhoyono melaporkankekayaan ke KPK, Suryadharma, pada 29Desember 2004, menyatakan hartanya sebanyaksekitar Rp 5,9 miliar. Yang mengejutkan,ketika melapor usai jabatan di DPR pada 30Mei 2004, kekayaannya baru Rp 2,7 miliar.Dalam jangka waktu kurang-lebih enam bulanitu, Pak Menteri menambah harta lebih dariRp 3 miliar. Menurut Laporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara yang diserahkan Suryadharma,lonjakan itu berasal dari penambahannilai tanah sebesar Rp 2 miliar dan giro sekitarRp 1,2 miliar.Pada 2005 dan 2006, aset Suryadharmaterus meningkat. Dia memborong tanah diBekasi dan Purwakarta, Jawa Barat.Memasuki 2007, isu perombakan KabinetIndonesia Bersatu mulai berembus. Kebetulan,pada Februari 2007 ada pemilihan KetuaUmum PPP yang ditinggal oleh Hamzah Haz,yang berakhir masa jabatannya.Suryadharma memutuskan maju dalam bursaketua umum meski harus berhadapan dengankader senior, yakni Arief Mudatsir Mandan,Endin A.J. Soefihara, Yunus Yosfiah, AlimarwanHanan, dan Dimyati Natakusumah.Suryadharma akhirnya jadi ketua umumkarena mendapat 365 dari total 1.181 suara. Pemilihantersebut diam-diam diamati KedutaanBesar Amerika Serikat karena mempengaruhikomposisi partai koalisi pemerintahan Yudhoyono.“Naiknya Suryadharma jadi ketua umummemastikan PPP tetap jadi koalisi PresidenYudhoyono,” kata kawat diplomatik yang dibocorkanWikiLeaks tersebut. “Suryadharmatidak terkena reshuffle.”Kawat diplomatik yang sama juga menyebutbahwa kemenangan Suryadharma, selain daridana besar yang dibawanya, juga berawal daripertemuan kubu muda PPP di Semarang pada2005. DPP melarang rapat itu, tetapi sekitarMajalah detik 26 mei - 1 juni 2014