13.07.2015 Views

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

20140526_MajalahDetik_130

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KolomaNak:n Haninn Malian SyamiPendidikan:n FISIP Universitas Sriwijaya, Palembang,1990-1995n Pascasarjana Universitas GadjahMada, Yogyakarta, 1996-1999n Pascasarjana Jurusan HubunganInternasional, Ohio University,Amerika Serikat, 2001-2003n Program Doktor Ilmu Politik, OhioUniversity, Amerika Serikat, 2007-2012Pekerjaan:n Dosen Universitas Paramadina,Jakarta, 1996-sekarangn Peneliti pada Pusat Studi OtonomiDaerah di Kementerian OtonomiDaerah, 1999-2000n Graduate research assistant di OhioUniversity, Center for InternationalStudies, Amerika Serikat, 2001-2003Prabowo ataupun Jokowi, juga tidak membuat poros baru dengan PartaiGolkar seperti banyak diduga sebelumnya.Ada beberapa faktor partai berlambang bintang Mercy itu memilih sikapnetral. Pertama, lambannya menentukan sikap. Partai—dalam hal ini diwakiliketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono—bergerak lamban dengantidak segera menentukan sikap pascapemilihan legislatif. Padahal, denganperolehan suara sekitar 10 persen, seperti yang dirilis oleh beberapa lembaga,sejatinya partai ini bisa berperan banyak.Misalnya menggalang koalisi dengan partai lain, seperti Partai KeadilanSejahtera, Partai Amanat Nasional, atau Partai Persatuan Pembangunan,Partai Demokrat bisa membentuk poros keempat. Terlebih, sebelum pemilulegislatif, partai ini menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yangbakal diusungnya. Peta politik pascapemilihan pun sangat terang. Sejak 10April atau sehari setelah pencoblosan hingga 15 Mei, sebenarnya sangatcukup waktu bagi Demokrat untuk mempertimbangkan beberapa pilihan.Tapi itu tak terjadi.Meski keputusan netral itu banyak yang mencemooh, bolehlah kitamemberi sudut pandang positif dengan menyebut ini sebagai kalkulasi yang“cermat” dari Demokrat, khususnya Yudhoyono. Mengapa begitu? Denganmengambil sikap netral, ada beberapa keuntungan yang bakal diperolehpartai ini. Pertama, ia akan dengan mudah masuk dalam pemerintahan, siapapun presiden yang terpilih, bila dia mau.Karena sikap netral itu pula, Demokrat tak perlu mengerahkan jaringanlembaga ataupun kadernya untuk mendukung calon yang disokongnya.Artinya, biaya, baik sosial maupun finansial, pun bisa dihemat.Majalah detik 26 mei - 1 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!