20140526_MajalahDetik_130

Sepanjangkariernya,Suryadharmamemang berkalikalilolos daripenjegalan.Sebulan terakhir ini Menteri AgamaSuryadharma Ali jarang berkantor diKementerian Agama. Kalaupun datang,paling dia hanya rapat sebentarlalu pergi lagi.Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunanini memang tengah disibukkan dengan pekan-pekanpaling penuh prahara dalam karierpolitiknya. Puncaknya adalah penetapan SDA,begitu dia biasa disapa, sebagai tersangkakasus penyelenggaraan haji oleh Komisi PemberantasanKorupsi pada Kamis, 22 Mei 2014.Suryadharma menyatakan tidak akan mundurdari jabatannya. “Belum ada pemikiranke arah situ. Saya tetap akan bekerja sepertibiasa,” ujarnya ketika ditemui majalah detikdi kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta,sebelum berangkat ke kantor, Jumat, 23 Mei2014.Belum lama ini, Suryadharma baru sajaberhasil mempertahankan jabatannya di partaisetelah sempat dinonaktifkan oleh kader PartaiKa’bah yang menentangnya. Semua bermuladari kemunculan ketua umum partai berlambangKa’bah ini dalam kampanye Partai Gerindradi Stadion Gelora Bung Karno, 23 Maret2014.Saat datang bersama kader PPP yang jugaMenteri Perumahan Rakyat Djan Faridz itu, semestinyadia berkampanye pemilihan legislatifdi Nusa Tenggara Barat. Wakil Ketua UmumPPP Suharso Monoarfa mengkritik kehadirannyaitu dan juga dukungan terbuka kepadaPrabowo Subianto.Drama perpecahan di tubuh partai yangdipimpin Suryadharma pun dimulai dengan pemecatanSuharso. Kubu Suharso dan SekretarisJenderal Romahurmuziy balik menonaktifkansang ketua umum.Namun Suryadharma akhirnya islah dengankader Partai Ka’bah penentangnya. Kemudian,pada 12 Mei 2014 PPP akhirnya resmi berkoalisidengan Gerindra menyokong Prabowo sebagaicalon presiden.Sepanjang kariernya, Suryadharma memangberkali-kali lolos dari penjegalan. Petualangansuami anggota DPR Wardatul Asriah di duniapolitik ini sebenarnya sudah dimulai denganaktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) saat dia berkuliah di Institut Agama Is-Majalah detik 26 mei - 1 juni 2014