j - Kementerian Riset dan Teknologi
j - Kementerian Riset dan Teknologi
j - Kementerian Riset dan Teknologi
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
tarif air bersih dari PAM Jaya membuat penyedotan air tanah dilakukan secara<br />
berlebihan. Apabila pajak yang baru dapat diberlakukan dengan segera,<br />
penyedotan air tanah dalam akan menurun drastis. 3<br />
Dilihat kontelasinya dalam tatakelola Pemerinthan DKI Jakarta, saat ini<br />
kewenangan dalam pengelolaan air tanah berada di Ba<strong>dan</strong> Pengendalian<br />
Ungkungan Hidup Daerah. Lembaga ini membawahi 4 Bi<strong>dan</strong>g, yakni: Bi<strong>dan</strong>g<br />
Pelestarian Dan Tata Ungkungan; Bi<strong>dan</strong>g Pencegahan Dampak Ungkungan Dan<br />
Pengelolaan Sumber Daya Perkotaan; Bi<strong>dan</strong>g Pengendalian Pencemaran <strong>dan</strong><br />
Sanitasi Lingkungan; Bi<strong>dan</strong>g Penegakan Hukum Lingkungan. Dari keempat Bi<strong>dan</strong>g<br />
tersebut yang memiliki kewenangan langsung dalam pengelolaan air bawah tanah<br />
adalah Bi<strong>dan</strong>g Pencegahan Dampak Lingkungan Dan Pengelolaan Sumber Daya<br />
Perkotaan. Bila melihat nomenklatur yang ada, dalam konteks ini tampaknya air<br />
bawah tanah dipan<strong>dan</strong>g sebagai bagian dari sumber daya perkotaan, se<strong>dan</strong>gkan<br />
perijinannya ditangani oleh satuan kerja setingkat Subi<strong>dan</strong>g yang ada dibawah<br />
Bi<strong>dan</strong>g tersebut. Sementara itu berbagai pelanggaran dalam eksploitasi air bawah<br />
tanah, baik yang bersifat adminitratif maupun teknis, seperti kondisi fisik sumur<br />
bor, meteran maupun volume air yang diambil ditangani oleh Bi<strong>dan</strong>g Penegakan<br />
Hukum Lingkungan yang disejajarkan dengan gangguan lingkungan pada<br />
umumnya.<br />
Menurut salah seorang nara sumber dari kalangan pegawai Ba<strong>dan</strong><br />
Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, bila dulu di Dinas Pertambangan<br />
pengelolaan air bawah tanah lebih diorientasikan pada eksploitasi bahan mineral<br />
cair yang sejajar dengan bahan galian lainnya, sekarang di BPLHD pengelolaan air<br />
bawah tanah lebih diarahkan pada pengendalian <strong>dan</strong> konservasi. Namun<br />
demikian kewenangan pengelolaan air bawah tanah baru efektif berada<br />
dilingkungan BPLHD pada bulan Maret tahun 2009, sehingga belum ada program<br />
koservasi yang lebih koprehensif, sumur pantau yang digunakan sebanyak 5 buah<br />
masih sumur pantau peninggalan Dinas Pertambangan dahulu. Kegiatan yang<br />
3 Lihat " DPRD: Desak Penerapan Pajak Baru Air Tanah-. ompas, II Agustus, 2009.<br />
7