30.12.2012 Views

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

untuk penetapan sumur pa ev.renangan urusan diberikan kepada daerah<br />

kabupaten/kota, sebagaima a -se kam dalam Kepmen ESDM 1451/2000. Di<br />

dalam penetapan jaringan sumur pantau dalam suatu cekungan air bawah yang<br />

lokasinya berada di tanah lintas antar daerah dilakukan berdasarkan kesepakatan<br />

Bupati/Walikota, se<strong>dan</strong>gkan jika sumur pantau pada cekungan air bawah tanah<br />

dalam suatu wilayah kota/kabupaten ditetapkan oleh walikota/bupati. Di dalam<br />

faktanya koordinasi antar kabupaten/kota dalam penetapan jaringan sumur<br />

pantau yang Iokasinya di lintas kabupaten/kota tidak pernah berjalan; sulit<br />

membangun kesepakatan. Demikian pula dengan perijinan, pengendalian, <strong>dan</strong><br />

pengawasan pendayagunaan air tanah, Kepmen ESDM 1451!2000 tampaknya<br />

lebih memberikan kewenangan kepada kabupaten/kota <strong>dan</strong> tidak menyebutkan<br />

secara eksplisit keterlibatan provinsi.<br />

Kepmen ESDM 1451/2000 dalam perjalanannya ditafsirkan yang beragam<br />

posisi kewenangan pemerintah provisnsi. Pemerintah Jawa Barat telah memasukan<br />

ewenangan provinsi dalam urusan air tanah. Sebagai contoh adalah Perda No.<br />

6/2001. Perda ini telah memasukan kewenangan provinsi dalam mengatur air<br />

bawah tanah. Begitu pula, Pergub 23/2002 yang dikeluarkan sebagai penjabaran<br />

Perda No. 16 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah. Pergub ini<br />

menempatkan kewenangan <strong>dan</strong> tanggungjawab provinsi di dalam pengelolaan air<br />

bawah tanah di lokasi cekungan air tanah lintas kabupaten/kota. Pergub ini juga<br />

-nenekankan peranan provinsi di dalam memberikan dukungan <strong>dan</strong> fasilitasi<br />

provinsi.<br />

Dalam kaitannya kewenangan provinsi, disebutkan wilayah kegiatan<br />

pengelolaan air tanah yang berada pada satuan wilayah cekungan air bawah<br />

anah (Pasal 3, Pergub 23/2002). Dalam konteks ini, ada beberapa kewenangan<br />

yang dimiliki provinsi, yaitu: Pertama, melakukan kegiatan inventarisasi potensi<br />

ai r bawah tanah, Kedua, perencanaan pendayagunaan air bawah tanah (pasal 6<br />

Pergub 23/2002), yang dilaksanakan sebagai dasar pengelolaan air bawah tanah<br />

63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!