30.12.2012 Views

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

j - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

demikian, di dalam dasar perti bangan yang dipakai dalam penyusunan<br />

Peraturan Walikota tidak me cantumkan Perda No. 7 tahun 2002 sebagai dasar<br />

pertimbangan. Dengan tidak dicantumkan Perda No. 7 tahun 2002 sebagai dasar<br />

pertimbangan Peraturan Walikota No. 13 Tahun 2008, maka dapat diduga<br />

bahwa Peraturan Walikota No. 13/2008 sebagai pengganti dari Perda 7/2002<br />

yang dianggap tidak berlaku lagi. Kedua peraturan air tanah itu tidak jauh berbeda,<br />

akan tetapi yang membedakan adalah status peraturannya. Peraturan air tanah<br />

tahun 2008 ini bukan Perda tetapi Keputusan Walikota. Perda adalah peraturan<br />

daerah yang lebih tinggi dibandingkan dengan keputusan Walita. Peraturan<br />

Walikota tampaknya merupakan peraturan baru di bi<strong>dan</strong>g pengelolaan air tanah<br />

yang melibatkan kewenangan provinsi sehubungan dengan keluarnya UU No. 7<br />

Tahun 2004 tentang Sumber daya Air. Sementara itu, Peraturan Pemerintah No.<br />

43 tahun 2008 tentang Air Tanah menyebutkan izin pemakaian <strong>dan</strong> pengusahaan<br />

air tanah diterbitkan oleh Bupati/Walikota di cekungan lintas kabupaten/kota<br />

terlebih dahulu harus memperoleh rekomendasi teknis dari Gubernur.<br />

Rekomendasi T eknis adalah ketentuan teknis yang bersifat mengikat dalam<br />

pemberian izin pemakaian atau pengusahaan air tanah. Muatan dalam<br />

Rekomendasi T eknis meliputi Zona Pengambilan air tanah; Debit Pengambilan<br />

air tanah; Arahan konstruksi sumur bor; Kewajiban Pemohon <strong>dan</strong> Kab/Kota.<br />

Pengaturan debit pengambilan air tanah: Mengurangi debit pada saat<br />

perpanjangan izin (10°/o untuk zona kritis <strong>dan</strong> 5°/o untuk zona rawan); Tidak<br />

menerbitkan izin (rektek) baru di zona kritis <strong>dan</strong> rusak. Apa yang dilakukan<br />

Pemkot Bogor sebatas pada ada tidaknya ijin pengambilan air tanah. Kewenangan<br />

lain, seperti pengendalian air tanah berada di provinsi (Dinas ESDM Jawa Barat).<br />

Kewenangan pemasangan meteran termasuk juga pengendalian berada di Dinas<br />

ESDM Jawa Barat. Juga pajak air tanah yang berada di Bogor menjadi<br />

kewenangan Dinas Pendapatan Daerah Jawa Barat (Pergub 21/2002 <strong>dan</strong> Pergub<br />

16/2008). Sungguh demikian, kota Bogor tetap mendapat pajak air tanah. Sekitar<br />

70°/o dari pajak air tanah yang dipungut Diaspenda Provinsi Jawa barat disetorkan<br />

ke Dispenda kota Bogor(UU 34/2008).<br />

1

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!